18. Ancaman untuk Lio dan dara.

76 21 0
                                    


"Cinta bermula dari mata, jadi tidak heran jika cinta pun berakhir dengan air mata..
dalam."
*

Kemudian Dara membuka pintu rumahnya karena memang tidak dikunci dari dalam.

"Bagus ya jam segini baru pulang!" Ucap Andri sambil melihat tv yang ada di ruang tamu tanpa menengok Dara.

"Udahlah kak besok aja berantemnya, Dara capek mau tidur." Balas Dara langsung pergi menuju kamarnya.

Andri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian dia kembali melihat tv, tapi malah bukan tvnya yang dilihat melainkan pesan dari Putri yang dia lihat sambil senyam senyum(namanya juga lagi kasmaran😋).

Setelah Dara sampai dikamar, dia langsung menuju tempat tidurnya tak lupa sambil memeluk boneka babi yang tadi dibeli kan oleh Lio, tiba-tiba saja ada notif yang masuk dari handphone Dara.

Lio.

Besok sekolah gue jemput.
Read.

"Nak.... mama kayaknya suka deh sama papa." Kata Dara senyam senyum sambil melihat boneka tersebut kemudian terlelap di alam bawah sadarnya.

*Pagi hari*

"Wah....Papa udah pulang ya?" Kata Dara langsung memeluk papanya yang ada di meja makan dari belakang.

"Anak Papa yang satu ini kangen kan!" Ucap Papa sambil mencubit hidung Dara.

"Aww....pa sakit, hehehe ya jelas lah Dara kangen sama Papa." Balas Dara sambil mengelus hidungnya yang sedikit merah.

"Udah-udah ayo sarapan, Dara nanti kamu telat loh." Kata Mama kemudian menyiapkan makanan untuk Dara dan papanya.

Kemudian mereka sarapan bersama dengan senda gurau, tanpa di sadari Andri dari tadi tidak ada di meja makan.

"Oh ya Ma, kakak ada di mana kok nggk ikut sarapan!" Ucap Dara yang baru ingat kalau kakaknya dari tadi tidak ikut sarapan.

"Kakak kamu tadi pamit sama Mama mau berangkat pagi katanya ada tugas mendadak yang harus diselesaikan." Balas Mama.

"Oh...." Kata Dara sambil menganggukkan kepalanya.

Baru saja mereka ingin sarapan tiba-tiba diluar ada suara motor yang masuk di parkiran rumahnya Dara.

"Ting...tung...ting..tung"

Baru saja Dara ingin pergi untuk membuka pintu rumah, mamanya langsung menghentikan Dara.

"Biar mama saja yang buka pintunya." Ucap mama kemudian berjalan pergi.

Setelah sampai, mama dara kemudian membuka pintu untuk mengetahui siapa yang bertamu di pagi hari.

"Oh...nak Lio, silahkan masuk." Ucap Mama Dara mempersilahkan Lio untuk masuk.

"Makasih Tante." Balas Lio kemudian berjalan masuk.

"Nak Lio kesini mau apa ya?" Tanya mama Dara.

"Mau jemput Dara Tante." Balas Lio.

"Jangan panggil Tante dong, panggil saja Mama itu lebih bagus." Kata Mama Dara.

"Hehehe iyha ma." Kata Lio sedikit kikuk.

Melihat tingkah Lio yang kikuk, Mama Dara hanya tersenyum kemudian menyuruh Lio untuk sarapan bersama mereka.

"Nak Lio sudah sarapan belum? Kalau belum sini sarapan sama kita." Ucap Mama.

"Belum ma." Balas Lio.

"Dar ini ada nak Lio kesini mau jemput kamu tuh." Kata Mama Dara.

Dara kemudian menengok kebelakang dan berkata "Eh kak Lio udah datang ya? Sini ikut sarapan." Kemudian Lio duduk untuk ikut sarapan bersama mereka.

"Nak Lio mau apa? Biar mama yang ambil." Ucap mama Dara kepada Lio.

"Terserah mama aja, nanti pasti aku makan kok." Balas Lio sambil tersenyum, baru kali ini Lio merasakan apa itu kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, walaupun itu bukan mama kandungnya.

Setelah selesai sarapan Lio dan Dara kemudian berpamitan tak lupa sambil mencium tangan kedua orang tua Dara.

"Ma...pa.... Dara dan kak Lio berangkat sekolah dulu ya?" Ucap Dara.

"Iyha hati-hati di jalan." Balas Mama Dara.

Baru saja berjalan di garasi rumah Dara untuk mengambil motor, Lio kemudian berkata kepada Dara "Dar makasih?"

"Makasih untuk apa ya kak?" Balas Dara yang tidak mengerti ucapan Lio.

"Makasih sudah di ajak sarapan bersama, makasih buat mama lo yang perhatian sama gue, makasih karena mama lo gue baru merasakan apa yang namanya kasih sayang seorang ibu." Ucap Lio sambil menundukkan kepalanya.

"I...iyha kak, maaf ya kak dara mau tanya emang Kakak nggk pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu?" Tanya dara sangat hati-hati kemudian memeluk Lio karena Dara tau sekarang yang dibutuhkan oleh Lio yaitu ketenangan.

Lio kemudian membalas pelukan Dara dan berkata "Gue dari kecil nggk pernah tau apa yang namanya kasih sayang seorang ibu, gue selalu ditinggal pergi sama orang tua gue karena lebih mementingkan pekerjaannya daripada gue yang anaknya sendiri, gue cuma mau merasakan kasih sayang dari nyokap gue karena dari kecil sampai sekarang gue selalu di asuh sama pembantu gue." Balas Lio sambil menahan air matanya karena ingat orang tuanya tidak pernah memberikan kasih sayang kepadanya.

"Gapapa kak kalau emang mau nangis, jangan di tahan kalau di tahan malah tambah sakit." Kata Dara yang masih setia memeluk Lio.

"Makasih ya?" Ucap Lio kemudian melepas pelukan Dara.

"Iyha kak, yaudah ayo kita berangkat sekolah nanti keburu telat." Ucap Dara sambil tersenyum.

Kemudian Lio menjalankan motornya untuk pergi ke sekolah, setelah sampai banyak pasang mata yang melihat Dara dan Lio berangkat bersama ada yang iri ada yang sinis tidak lain adalah Nesya yang tak sengaja melihat pemandangan seperti itu membuat hatinya panas dan sakit.

"Gue udah peringatin lo dari kemaren ya, tapi lo nggk mau ngikutin omongan gue, tunggu saja apa yang gue akan lakuin buat lo Dar." Batin Nesya yang hatinya sudah membara.

"Kak kenapa banyak yang ngelihatin kita sih?" Tanya dara yang merasa risih karena banyak yang melihat dia.

"Tenang ada gue." Balas Lio santai kemudian berjalan ke kelasnya tak lupa menggandeng tangan Dara.

Tanpa disadari terdapat seseorang yang melihat mereka di kejauhan.

"Gue akan merebut semua yang menjadi kebahagiaan dan semangat lo." Ucap seseorang tersebut dengan senyum meremehkan kemudian berjalan pergi.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
Hayo itu siapa ya?
1.Galih.
2.Barra.

Selamat membaca kk" aq yang baik hati jangan lupa vote dan comment😘.

#Happy reading.🌺🌺
#Selamat membaca.🌻🌻

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang