20. permulaan

74 22 0
                                    

"Terkadang aku iri sama layangan..talinya putus saja masih dikejar kejar dan gak rela direbut orang lain.."
*

Ditoilet Dara kemudian mengganti baju yang sudah di pinjamkan Naya, setelah selesai dara melihat sahabatnya yang masih kesal karena dara tidak ada yang namanya melawan.

"Bener kan kata gue Dar, kak Nesya itu akan ngelakuin apapun yang ingin dimilikinya." Ucap Putri.

"Udahlah put ayo kita ke kelas nanti telat loh." Kata Dara.

"Gue itu nggk mau Lo kenapa-napa Dar Lo itu sahabat terbaik gue." Batin Putri.

"Terserah." Balas Putri kemudian berjalan pergi meninggalkan Dara dan Naya yang masih di depan toilet.

"Put...." panggil Dara tidak ada sahutan dari Putri.

"Gapapa Dar biarin aja mungkin dia ingin sendiri, ayo kita ke kelas." Kata Naya yang diangguki Dara.

***

Bel pulang pun berbunyi menandakan jam pelajaran sudah selesai, setelah dari toilet tadi Dara dan Putri tidak ada yang berbicara ataupun hanya sekedar menyapa, putri sibuk dengan kegiatannya sendiri padahal biasanya Putri dan Dara selalu tertawa bersama, tidak ada yang diam seperti ini Naya pun merasa tidak ada semangat padahal waktu dua sahabatnya kumpul Naya merasa risih.

"Put..." Panggil Dara tidak dijawab oleh Putri.

"Put..." Panggil Dara lagi tapi tidak ada jawaban dari Putri.

"Kenapa sih put, gue dari tadi manggil-manggil tapi nggk Lo jawab kenapa?" Tanya Dara karena dia tidak mau bertengkar dengan sahabatnya.

"Gapapa." Balas Putri tanpa melihat Dara.

"Gue nggk mau marahan sama lo, gue udah punya masalah tapi kenapa lo malah kayak gini sih, gue itu mau di beri semangat oleh Lo put tapi kenapa Lo kayak gini." Ucap Dara tidak bisa menahan air matanya yang dari tadi dia tahan-tahan.

Putri pun merasa bersalah tentang tindakannya yang kayak anak kecil ini, seharusnya dia menyemangati Dara bukannya malah mendiaminya "Maafin gue Dar gue nggk bermaksud kayak gini ke lo, maaf ya?" Kata putri yang langsung memeluk Dara.

"Hiks....gue hanya butuh semangat dari kalian semua, jangan kayak gini lagi."

"Iyha maafin gue ya Dar, gue memang salah." Ucap Putri yang dibalas anggukan Dara.

"Sudah-sudah terharu gue lihatnya." Kata Naya.

"Sebagai permintaan maaf gue, kalian gue ajak ke cafe milik bokap gue gimana?" Usul putri yang tidak mau uangnya hilang.

"Setuju." Balas Naya dan Dara bersamaan.

***

Dicafe tempat biasanya Dara kumpul bersama teman-temannya di situlah dia pernah jatuh cinta dengan seorang vocalis band yang di sewa bokapnya Putri untuk mengisi hiburan yang di sediakan di cafe ini, tapi itu hanya masa lalu yang sudah di kubur oleh Dara karena dia melihat vocalis tersebut sudah mempunyai pacar yang di perkenalkan saat dia mementaskan bandnya.

Awalnya Dara sakit hati ketika dia melihat dan mendengar sendiri apa yang di ucapkan vocalis tersebut, kemudian Dara pelan-pelan untuk melupakannya dan sekarang dia berhasil.

"Mau pesen apa, gratis kok buat kalian tapi cuma hari ini aja besok-besok ya bayar kalau nggk bayar bisa-bisa bangkrut deh cafe punya papa gue." Ucap Putri memperingati.

"Iyha-iyha Mak malpir." Kata Naya kemudian memesan makanan kesukaannya.

Putri hanya melirik sekilas Naya "Sabar-sabar orang sabar di sayang pacar." Ucap Putri yang diketawai Dara.

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang