35.galih dan naya

40 7 0
                                    

"Beberapa orang diciptakan menjadi terlalu dekat untuk dipandangi namun terlalu jauh untuk digapai." - Fiersa Besari

______🎀🎀

Setelah beberapa jam mereka berjalan-jalan, Dara merasa lapar karena tadi sebelum berangkat ia lupa belum makan karena dia sangat senang namun Dara tidak mau berbicara ia merasa gengsi tapi mau bagaimana lagi perut yang dari tadi ia tahan tiba-tiba bersuara cukup nyaring membuat Dara sedikit malu, bagaimana tidak! Lio mendengar suara tersebut.

Dengan sedikit tersenyum karena mendengar suara dari perut Dara, Lio berucap "Lo laper?" Dara mengangguk pelan sambil memegang perutnya.

"Ikut gue!"

"Kemana kak?"

"Buang Lo, ya beli makanan lah!"

"Gue kan tanya kak!" Gerutu Dara pelan namun masih bisa di dengar Lio.

Tanpa pikir panjang Lio langsung meninggalkan Dara, membuat Dara kesal "ya kayak dulu lagi, selalu aja ninggalin orang." Kemudian Dara menyusul Lio yang sudah berjalan agak jauh.

Setelah mereka sampai di tempat yang mereka tuju, lebih tepatnya Lio yang memilih tempat itu tidak lain dan tidak bukan adalah tempat yang dulu pernah ia datangi bersama Lio,

"Di sini kak?"

"Hmm, ayo masuk!"

Lalu mereka memilih meja yang ada di pojokan, kemudian waiters langsung menuju meja Lio dan Dara untuk mencatat pesanan mereka,

"Mau pesan apa?"

"Kayak biasa, dua ya?"

"Baik." Waiters tersebut kemudian pergi.

Dara merasa terenyuh melihat tempat yang dulu pernah mereka tempati untuk makan, Dara sudah tau pasti yang akan dipesan Lio adalah beef steak kesukaanya setelah mie ayamnya bang Ujang.

"Kak Lio pasti pesen beef steak kan?"

"Kok Lo tau?" Kaget Lio pasalnya ia berfikir kalau belum ada yang tau tempat dan makanan kesukaannya.

"Kak Lio ingat-ingat lagi dong! cafe ini, tempat yang sekarang kita pakai, semuanya!"

"Gak, tadi aja gue mau pingsan," tolak Lio.

"Plis ... Dong kak," ucap dara sambil memohon.

"Bentar."

Lio kembali lagi mengingat-ingat kejadian yang dulu pernah ia lakukan di tempat ini dan lagi Lio melihat bayangan sekilas cewek yang berada di hadapannya sedang memakan dengan lahapnya tanpa memikirkan orang-orang yang sedang melihatnya.

Sedikit terlihat wajahnya postur tubuhnya senyumannya namun saat Lio ingin lebih jelas lagi agar terlihat seorang cewek tersebut malah yang ia rasakan sangat sakit di bagian kepala.

Melihat Lio yang sedikit kesakitan Dara langsung memberhentikan Lio agar tidak meneruskannya lebih jauh lagi, Dara takut kalau terjadi apa-apa kepada Lio.

"Udah kak jangan di terusin lagi!"

"Bentar kurang dikit lagi gue tau siapa yang sedang ada di pemikiran gue,"

"Nanti kalau terjadi apa-apa sama kakak!"

"Kenapa nggak bisa?" Kesal Lio yang langsung menghentikan ingatannya.

Bersamaan itu juga pesanan mereka datang tanpa memikirkan kejadian tadi mereka kemudian melahap makanan tersebut, Lio yang melihat Dara memakan makanan dengan lahapnya ia teringat tentang tadi sama seperti yang ada di ingatannya cara makannya yang tidak merasa risi ketika sedang dilihatin oleh banyak orang.

Apa jangan-jangan Lo yang ada di ingatan gue tadi Dar? Batin Lio.


Disisi lain Naya dan Galih sedang tertawa ria sambil menjilati es krim yang sedang mereka bawa jelas Galih kaget! awal pertama mereka berkenalan yang di pikirkan Galih itu Naya cuek dingin kaku nggak mungkin bisa di ajak becanda malah saat di kebun binatang mereka selalu saja bertengkar memang benar tapi itu awalnya saja, malah sekarang Naya suka sekali tertawa selalu tersenyum bercanda Mulu kerjaannya dan itu semua ketika dihadapan Galih!

Iya di hadapannya Galih tapi saat mereka sedang berkumpul Naya tidak pernah melirik Galih atau sekedar bercanda, makanya Galih selalu saja menggoda Naya agar hanya sekedar menatapnya.

"Lih kita mau kemana ini?"


"Ada deh ikut gue ke toko itu yuk!"

"Ayuk."

Mereka sedang berada di toko yang menjual berbagai pernak-pernik seperti gelang kalung cincin dan lainnya, ketika mereka masuk Naya langsung pergi menuju rak kalung yang bagus-bagus.

Tak menunggu waktu lama Naya sudah tertarik dengan kalung yang berbentuk bulan sabit dan bintang ia kemudian bertanya kepada Galih apa yang cocok untuknya.

"Lih bagusan yang bentuk bulan sabit atau bintang?"

Sedikit berfikir galih kemudian berkata "bagusan bintang deh?"

"Yaudah deh gue pilih yang bulan sabit."

Sedikit kesal kepada Naya kenapa harus bertanya kalau bukan pilihannya yang ia akan beli "kenapa tanya juga kutu air, kalau pilihan gue nggak Lo pilih!"

"Hehehe soalnya bagus yang bulan sabit."

"Serah."

Cukup lama menunggu galih yang dari tadi belum juga memilih padahal bagus-bagus "sampai kapan kita di sini? Capek gue!"

"Bentar!"

"Nah tuh pesanan gue udah dateng." Benar saja mbak-mbak penjual mendatangi keberadaan Galih dan Naya sambil menyodorkan gelang dengan liontin inisal huruf N dan G.

"Berapa mbak, oh ya sama kalung ini juga ya?"

"Semuanya 45.000 mas."

Kemudian Galih mengambil dompetnya lalu mengambil uang 50.000 setelah itu di berikan kepada mbak penjual.

"Sisanya buat mbaknya."

Galih-galih cuma 5.000 aja kok gaya banget. Batin Naya.

"Nah ini buat Lo,"

"Wah bagus banget tapi kok inisialnya G?"

"Iya G untuk galih dan N untuk Lo makanya gue kasi Lo nama gue biar ingat terus sama si ganteng ini, jangan sampai Lo lepas inget itu awas kalau Lo lepas!" Perintah Galih.

"Iya-iya makasih kalung sama gelangnya." Dibalas anggukan dari Galih.

***

Setelah mereka selesai makan Dara dan Lio ingin pergi dari cafe tersebut namun saat ingin keluar dari pintu mereka berpapasan dengan seseorang.

"Eh Dara Lo ada di sini sama Lio pula?"

*
*
*
*
*
*
*
*
*
Hai manteman nih Eli udah up jangan bosan-bosan baca cerita ku ya pliss tetap menetap disini jangan menghilang dan satu lagi maaf kalau Eli jarang banget up soalnya tugas banyak banget yang harus selesaikan dah itu aja ya bye ...😚😚😚

Salam manis'π permen kopi🍬

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang