36.Barra

38 8 2
                                    

Tak akan bertemu
Tidak pernah satu tujuan
Hadirmu hanya selingan
Sadari sebelum menyakitkan

_________🌜🌜


"Eh Dara Lo ada di sini, Sama Lio pula."

"Kak Barra!"

Tentu saja Dara kaget satu Minggu lebih ia dan teman-temannya tidak melihat Barra di sekolahan, tapi di sini ia melihat Barra sedikit terlihat berbeda yang dulu pakaian yang ia pakai sangat urakan rambut yang dibiarkan sedikit memanjang jarang tersenyum.

Tapi sekarang mulai dari pakaian yang seperti ustad-ustad, gaya rambut yang rapi, senyuman yang dari tadi tidak luntur sangat berbeda dari Barra yang dulu pernah Dara kenal sungguh ini aneh.

"Gue denger Lio hilang ingatan ya? Udah sembuh belum?"

"Eh ... Belum kak masih pengobatan," jawab Dara yang masih tidak percaya tentang perubahan Barra.

"Cepet sembuh ya bro, maaf kalau gue dulu pernah merebut seseorang yang spesial buat Lo dan kejadian itu mau terulang kembali gue juga minta maaf! Tidak seharusnya gue seperti itu sama Lo tolong jaga Dara gue tau Lo pasti akan cepat ingat tentang semuanya gue akan pergi jauh dari kalian sekali lagi gue minta maaf?" Ucap Barra sambil menepuk bahu Lio.

Lio mengernyitkan keningnya menandakan ia bingung harus apa jelas-jelas ia tidak tau maksud apa yang di bicarakan Barra untuknya "Maksud Lo apa gue nggak ngerti?"

Barra yang tau Lio akan berucap seperti itu tersenyum "Nanti kalau sudah saatnya pasti Lo akan ingat semuanya." Barra sudah mengetahui bahwa Lio hilang ingatan dan tidak mengenal Dara yang dia ingat sekarang bahwa Lisa lah pacarnya.

Dara yang penasaran langsung menanyakan kenapa Barra sekarang sangat berubah! apa yang terjadi satu Minggu lebih padanya? "Kak barra satu Minggu ini kemana aja kok gue nggak pernah liat di sekolahan?"

"Ciee ... Nyariin ya?" Goda Barra yang mencubit hidung Dara.

"Apa sih kak!" Sangkal Dara sambil tersenyum membuat Lio sedikit kesal entah apa yang sekarang ia rasakan tapi ini sangat menyebalkan.

"Gue udah pindah sekolah, sekarang gue ikut nyokap ke Bandung dan sekolah di pondok pesantren milik kakek gue oh ya sebelum Lo tanya kenapa gue ada di sini kok nggak di Bandung! gue mau beli beberapa perlengkapan yang gue butuhkan disana sambil refreshing soalnya capek banyak tugas yang harus dikerjakan."

"Kok kak Barra tau kalau gue mau tanya kenapa kak Barra nggak di Bandung."

"Ya jelas lah siapa gitu loh," ucap Barra.

Maaf Dar gue bohong sama lo! gue bukan pergi ke Bandung tapi gue akan pergi ke Mesir dan nggak akan melihat senyum yang sekarang Lo tunjukkan ke gue dan itu adalah kenangan terindah yang akan gue ingat selamanya, batin Barra.

"Yaudah ya gue mau pergi dulu bye ..." Ucap Barra kemudian pergi.

"Udah belum mesranya?" Tanya Lio yang dari tadi hanya melihat mereka berdua.

"Apa sih kak Dara cuma ngobrol sama kak barra kok! Cemburu ya?"

"Siapa yang cemburu," bantah Lio padahal rasanya ia memang cemburu melihat Dara dekat dengan Barra.

"Hayo ngaku?"

"Gue mau nyusul teman-teman lo mau ikut nggak?" Ucap Lio yang mengalihkan pembicaraan.

"Mau,"

Lalu dara dan Lio berjalan pergi untuk menyusul teman-teman mereka yang sekarang entah kemana.

***

Dan sekarang mereka semua sudah berkumpul di salah satu resto yang banyak sekali pengunjung menandakan makanan yang mereka suguhkan sangatlah enak,

Mereka semua langsung memesan makanan untuk mengisi perutnya  padahal Lio dan Dara baru saja makan namun tetap saja mereka juga memesan makanan dan memakannya sampai habis, untung tidak ada temannya yang tau.

Banyak sekali sendau gurau yang mereka lontarkan satu sama lain dan kalau kalian mau tau bagaimana galih dan Naya sekarang nah mereka sedang bermusuhan ketika berkumpul bersama temannya saling lempar ocehan nista'an sampai-sampai banyak orang yang melihat mereka membuat yang lainnya malu.

"Udah dong kalian jangan ribut, nggak capek apa? gue aja yang lihat kalian berantem terus udah capek awas kalian bisa jadi suka Loh!" Lerai putri.

"Kalau suka Alhamdulillah kalau jadi pacar ya wasyukurillah gue malahan ya nggak beb?" Ucap Galih.

"Idih ... amit-amit gue mah," balas Naya padahal di hati amin-amin semoga terkabul.

"Apa yang kamu lakukan ke aku itu jahat," ucap Galih dramatis seperti di film AADC2.

"Weh drama-drama ayo kita mulai!" Kata Akbar yang berada di samping Galih.

"Jangan ngomong terus cepetan makan habisin ayo kita pulang udah larut malam nanti kalian di cariin," tegas Andri seperti bapak-bapak.

"Baik komandan." Ucap mereka serempak.

Kemudian mereka langsung menaati perintah dari Andri agar segera bergegas pulang karena hari sudah larut malam, namun Dara masih memikirkan Barra, melihat dari raut wajahnya terlihat bahwa Barra seperti ada sesuatu yang disembunyikan tapi entah ia belum tau pasti,

Dan Dara amat senang melihat sedikit perubahan Lio terhadapnya padahal ketika Lio bersama mereka ia sibuk memainkan ponselnya hanya untuk mengirimkan pesan untuk Lisa, tapi tadi saat bersama dirinya Lio sama sekali tidak memainkan ponselnya melihat pun tidak padahal dara mendengar bahwa ponsel tersebut seperti ada notif masuk banyak sekali dan melihat bahwa ketika Dara bersama Barra Lio sedikit kesal seperti cemburu namun semoga saja itu benar.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Uhuy ... Eli udah up nih jangan lupa baca oh ya Eli mau tanya memurut kalian ngebosenin nggak sih cerita yang aku buat?

Dan itu aja yang mau aku tanyain tolong dong jawab pliss.👻👻




Salam manis'π permen kopi🍬

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang