22. galih

76 20 2
                                    

"Cinta itu gak mudah hilang, apalagi berubah-ubah tempat.
Jadi kalau doi move on-nya cepet, mungkin emang dia gak cinta."
*



Hari Minggu pun telah tiba, untuk para pecinta rebahan inilah hari yang di nanti-nanti kan mereka, namun hari ini bukan untuk Lio bermalas-malasan karena sebentar lagi akan diadakan lomba basket antara timnya dengan tim Barra, untuk itulah mereka harus berlatih agar menjadi kebanggaan di sekolahnya.

Group tim ezelran

Akbar: kita latihan dirumahnya Lio aja, disana sudah ada lapangan basket.

Arman: oke bang, nanti yang belum tau rumahnya Lio bisa ikut gue gapapa.

Reno: Bani, Reza, Bayu, Johan, sama Joko nanti ke rumah Lo man biar kita bisa berangkat bersama.

Galih: siap mas bro, dit gue nanti jemput ya? Soalnya motor gue ada di bengkel.

Adit: hmm.....

Lio:
Oke, gue tunggu.

Kemudian Lio kebawah untuk memberi tau bibi Ningsih kalau nanti ada teman-temannya langsung saja di suruh ke belakang untuk menuju lapangan basket miliknya, setelah menunggu agak lama mereka kemudian datang di awali dengan Akbar, Adit, Galih setelah itu anggota yang lainnya.

Setelah itu mereka berlatih dengan kompak tak lupa mereka juga membahas tentang taktik apa yang nanti akan dipakai mereka untuk mengalahkan tim Barra, memang tim Lio sangat handal tentang permainan bola basket, Akbar dan Adit sebagai Tim yang sedang menyerang sementara Bayu dan Galih sebagai tim yang sedang bertahan sedangkan Reza dan Arman sebagai Tim yang diperkenankan mencuri bola, mengganggu tim yang sedang menyerang menembak bola, dan banyak lagi.
Namun mereka tidak bisa meremehkan kemampuan musuhnya karena tim Barra juga bisa saja menggunakan hal curang agar menang.

Setelah latihan dan membahas taktik kemudian beberapa anggota Lio berpamitan untuk pulang menyisakan Galih, Akbar, dan Adit.

"Capek bener dah hari ini, iyha kan?" Seru Galih sambil meneguk air minum yang di berikan bibi Ningsih.

Akbar hanya meliriknya sekilas, kemudian menuju kamar Lio karena mereka sudah menganggap kamar Lio sebagai kamarnya sendiri, kemudian di susul Adit dan Lio menyisakan Galih yang di tinggal sendirian.

"Kok gue di kacangin sih, ditinggal pula." Gerutu Galih kemudian menyusul mereka.

*Kamar Lio*

"Dit, lih, dan Lo lio gue mau ngomong tentang Bani, Johan, sama Joko dia jadi cadangan aja ya soalnya kan mereka masih pemula nanti kalau kita mau pensiun barulah mereka yang jadi pengganti kita?" Tanya Akbar.

"Terserah Lo, kita cuma iyha-iyha aja soalnya Lo yang lebih tau daripada kita." Balas Lio.

"Pensiun-pensiun kayak pegawai aja, ya nggk?" Tanya Galih namun tidak ada yang membalasnya lagi.

Kemudian Akbar sebenarnya masih penasaran tentang siapa yang telah merebut hatinya Lio sampai waktu itu dia senyam senyum kayak kerasukan setan.

"Li sebenarnya siapa sih yang Lo suka, gue masih penasaran tau nggk cerita napa sama kita, emang Lo udah nggk nganggap kita teman apa!" Ucap Akbar sambil menepuk bahu Lio.

"Iyha tuh.....cerita dong, plis jangan di kacangin lagi sakit!" Kata Galih sambil memanyunkan bibirnya.

Mereka tertawa akibat wajah Galih seperti marmut kemudian Adit membalas perkataan Galih "Kita nggk kacangin Lo kok, tapi emang kita capek jadi kita malas buat ngomong."

"Cepetan siapa yang Lo suka?" Ucap Akbar yang sudah tidak tahan.

"Dara." Ucap Lio singkat, padat, jelas.

"APA?" Kata mereka bersamaan.

"Gue nggk salah denger kan, atau jangan-jangan kuping gue ini yang banyak kotoran." Kata Akbar sambil mengorek kupingnya.

"Nggk." Balas Lio.

Wajah Galih yang tadinya sumringah tiba-tiba saja setelah mendengar ucapan Lio menjadi kusut dan tidak bersemangat.

Jadi gue baru ingat pas Lo ngomong soal kemaren, ternyata itu maksudnya padahal gue sebenarnya diam-diam suka sama Dara, tapi yaudah lah kalau itu bisa bikin Lo bahagia. Batin Galih.

"Terus Lo udah pdkt nih sama dara? Jangan cuma buat pelampiasan Lo doang!" Kata Akbar.

"Kalo ini beda bang, gue jamin deh tenang aja, dan iyha gue lagi pdkt sama dia doain aja biar dorr dorr." Balas Lio.

Melihat wajah Galih yang dari tadi tidak komentar padahal biasanya dia yang paling heboh diantara mereka bertiga, kemudian Adit bertanya "Kenapa Lo kok diam aja?"

"Eh.... Gapapa kok." Balas Galih.

Setelah cukup lama mereka berada di rumah Lio, Adit dan Akbar berpamitan untuk pulang.

"Lo nggk pulang?" Tanya Adit kepada Galih soalnya dia tadi berangkat bareng.

"Nggk, Lo pulang aja dulu gue masih mau di rumahnya Lio."

Kemudian Adit dan Akbar pergi untuk pulang kerumahnya masing-masing. Setelah mereka pulang tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun sampai hening beberapa saat hingga Galih kemudian memulai pembicaraan.

"Li Lo beneran suka sama Dara?"

"Bener, kenapa?"

"Gapapa gue cuma mau bilang ke Lo jangan sampai Lo nyakitin hati dara atau hanya sebagai pelampiasan Lo doang, kalau itu sampai terjadi gue yang pertama kali akan ngehajar Lo walau gue ingat kalau Lo itu pernah menjadi sahabat gue, dan gue yang akan menempati posisi Lo jika Lo benar-benar nyakitin dia karena gue suka sama Dara." Ucap galih sambil tersenyum walaupun senyum kepalsuan yang dia berikan.

Lio kemudian membalas senyuman Galih dan menjawab "Gue janji sama Lo, gue nggk akan nyakitin hati Dara, yang penting Lo percaya sama gue."

"Gue percaya sama Lo, jika Lo benar-benar menepati janji yang sudah Lo buat sama gue."

"Yaudah gue pulang dulu, nanti di cariin sama emak gue."

"Hahaha iyha."

*
*
*
*
*
*
*
*
*
Huhuhu kasihan banget sih Galih, sini sama author pasti deh author langsung mau.😘😘

#selamat membaca.
#happy reading.

Salam manis'π permen kopi🍬




AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang