33. pelukan

47 5 0
                                    

"Karena terlalu nyaman, aku lupa bahwa kita hanya sebatas teman."

_____________🎀🎀

Satu minggu setelah kejadian itu Lio dan Dara tidak pernah lagi bersama jangankan mereka berjalan-jalan, berangkat sekolah pun tak pernah padahal dulu Lio selalu menjemput Dara untuk berangkat bersama. Di sekolah Dara yang setiap pagi ketika dirinya bertemu dengan Lio ia selalu menyapa namun apa yang di balas oleh Lio hanyalah tatapan sinis yang ia lontarkan.

Dara selalu sabar ia tau suatu saat nanti Lio pasti akan ingat tentang semuanya, kenangan yang mereka jalani selama ini membuat dara tegar ia akan berusaha untuk membuat Lio ingat lagi tentang dirinya. Tidak hanya dara namun galih Adit dan Akbar selalu menanyakan perihal Dara untuk membuatnya sedikit demi sedikit ingat tentang kejadian tersebut.

Seperti sekarang ini Dara yang sangat rapi sedang berjalan-jalan melewati koridor sekolah dengan bersenandung kecil, melihat siswa siswi yang lalu lalang dengan wajah gembira membuat Dara sedikit terlihat senang namun saat ingin melangkahkan kaki untuk masuk ke kelasnya, Dara seperti mendengar seseorang berbicara " Siapa sih, masih pagi juga sudah sayang-sayangan," ucap Dara.

Dara yang penasaran kemudian langsung masuk saja ke kelas untuk menciduk orang yang sedang pacaran.

"Kak Lio ... " Kaget? sangat kaget Dara yang melihat Lio sedang bersama dengan Lisa membuat hatinya panas bagaimana tidak mereka sedang berpelukan sangat erat sampai-sampai Dara yang sudah memanggil Lio sama sekali tidak melepas pelukan.

Cukup lama mereka masih berpelukan dengan Dara yang menjadi penonton mereka, Dara mengakui memang dia sangat bodoh kenapa tidak? Bukannya langsung melepas pelukan mereka dara hanya bisa melihat dan menangis dalam diam sungguh jika saja Dara tidak mengingat bahwa Lio hilang ingatan mungkin Lio sudah di tampar oleh Dara dengan kuatnya.

"Sudah ya sayang? tuh ada pengganggu yang dari tadi cuma ngelihatin kita, emangnya nggak malu apa ih kalau gue ya langsung pergi aja," ujar Lisa yang melepas pelukan Lio.

Lio yang merasa kesal dengan perlahan melepas pelukannya " Yaudah ya aku ke kelas dulu nanti kita pergi ke kantin bareng ya ... Tungguin aku," sambil mencubit hidung Lisa.

Kemudian Lio berjalan namun saat tepat di hadapan Dara, Lio berucap kepada Dara yang membuat hatinya sesak " Lo itu nggak punya harga diri ya? Sudah jelas gue sama pacar gue sedang bermesraan malah Lo diam ngelihatin kita, sadar dong Lo itu cuma jadi penonton seharusnya Lo itu langsung pergi!" Setelah mengucapkan perkataan tersebut Lio kemudian langsung pergi, Lisa? Jangan ditanyakan lagi dia sangat senang di dalam hatinya ia sedang menahan tawa melihat wajah Dara yang dianggapnya sangat lucu.

Untung di luar masih sepi karena tadi Dara berangkat cukup pagi, Lisa yang melihat siswa yang sudah masuk kelas ia langsung menuju bangkunya yang berada di pojok belakang, Lisa sangat malas ketika sudah banyak siswa yang masuk dengan cepat ia mengambil headset yang dia bawa kemudian memakainya dan berakhirlah dengan mendengarkan musik kesukaannya.

Dara jangan ditanyakan lagi ia masih berdiri dengan perkataan Lio yang masih setia di fikirannya, baru kali ini Lio mengatakan sesuatu yang belum pernah ia katakan kepada Dara, memang Dara sudah mengetahui tentang masa lalu yang pernah dialami Lio tentang Lisa, balapan, pertaruhan hingga dimana Lisa lebih memilih sahabat Lio ketimbang Lio sendiri itu semua diceritakan oleh Galih dan Akbar.

Kemudian Putri yang baru masuk kelas mengetahui bahwa Dara dari tadi masih berdiri kemudian menepuk bahunya "Eh Lo kenapa, baik-baik aja kan?"

"Gapapa kok put, oh ya pr biologi udah ngerjain belum? Pasti belum kan nih gue udah," sambil mengambil buku kemudian diberikan kepada Putri.

Dengan sangat gembira putri langsung mengambil buku yang sudah diberikan Dara untuknya kemudian memeluk Dara sekilas "Makasih ... sayang deh sama Dara."

***

Di kantin Dara Naya dan Putri langsung saja memakan makanan yang tadi mereka pesan. Lebih tepatnya Naya dan Putri saja yang memakan dengan lahap Dara hanya memainkan makanan karena dia tidak selera untuk memakan makanan yang di pesan oleh Putri, Naya yang dari kemarin tidak melihat Barra sangat penasaran untuk menanyakan kepada Dara "Dar kak Barra kemana?"

"Nggak tau."

Putri yang juga penasaran merasa jengkel kepada Dara seperti tidak ingin tau tentang kak Barra "Iya ya, kok gue juga nggak tau kayaknya habis dari balapan kemarin sama kak Lio tiba-tiba menghilang, atau jangan-jangan ..." Ucap Putri.

"Jangan-jangan apa?" Saut Dara.

"Udahlah makan dulu! laper gue,"

Ketika Naya ingin memasukkan nasi gorengnya ke mulut tanpa sengaja ia melihat Lio sedang suap-suapan dengan Lisa membuat Naya langsung menepuk bahu Putri cukup keras sampai-sampai bakso yang baru masuk ke mulut Putri langsung keluar dengan sangat mulus.

"Anjir Lo, bakso gue loncat tuh sayang kan!" Gerutu putri sangat jengkel.

"Ini lebih disayangkan lagi jika Lo nggak ngelihat ini, tuh ... Tuh ... Dipojokan!" Ujar Naya sambil nunjuk-nunjuk.

"Wagilaseh ini hot tau nggak, untung Dara masih ngambil sendok ke warung pak Ujang! kalau nggak wah nggak bisa gue bayangkan,"

Dengan heran Naya dan Putri langsung kaget ketika Galih Akbar dan Adit yang tadinya sebangku dengan Lio dan Lisa tiba-tiba beranjak pergi menuju bangku tempat mereka,

"Hai bebeb nay-nay kangen nggak sama gue?" Goda Galih kepada Naya, dan mereka sekarang sudah duduk dengan santai tanpa permisi.

"Bebeb-bebeb, gue itu bukan siapa-siapa Lo jangan panggil gue bebeb."

"Jangan galak-galak nanti bang Galih makin suka Lo," goda Galih lagi untuk Naya, namun Naya hanya membalas dengan jitakan spesial.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
Eli udah up nih, jangan lupa baca ya terus jangan lupa vote dan comment dah gitu aja bye ...😘😘




Salam manis'π permen kopi🍬

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang