43. EXTRA PART

49 2 4
                                    

"Ketika aku menatap matamu, aku tahu aku telah menemukan cermin jiwaku."

🎀____🎀



Di lain tempat, Putri dan Naya masih setia memanggang daging dan sosis yang sudah disediakan oleh Lio tadi. Namun tak berselang lama makanan tersebut ludes dimakan oleh kucing garong yang lagi kelaparan, siapa lagi kalau bukan Akbar Galih dan Adit.

Naya yang tau bahwa makanan tersebut habis tak segan-segan mengomel, karena dia pun juga lapar soalnya Naya dan Putri lah yang dari tadi sibuk memanggang, dan mereka hanya duduk-duduk manis sambil ngegame.

"Enak banget ya mas-mas tinggal makan?" ucap Naya sambil menahan marah.

Akbar yang tidak rela dipanggil mas-mas pun langsung menjawab pertanyaan dari Naya "Mas-mas lo kira kita tukang jualan,"

"Eh ada apa ini, kok ribut-ribut?" tanya Putri yang baru saja datang karena tadi ia masih sibut membersihkan alat-alat yang mereka pakai.

"Lihat tuh dimeja," jawab Naya yang masih kesal.

Putri pun langsung melihat meja yang sudah tidak ada makanan sama sekali tinggal piring dan sendoknya saja.

"Kenapa kalian jahat banget sih, kalian tuh udah nggak bantuin kita eh seenggaknya kalian jangan ngabisin makanan yang sama sekali gue sama Naya belum nyicipi. Gue tau kalian itu belum makan tapi ya jangan gitu dong, apa emang kalian nggak mikirin kita apa. Apa kalian juga nggak mikirin Dara lio serta Mama Ningsih yang belum makan juga," Ucap Putri yang malas untuk marah karena ia sudah capek dari tadi belum istirahat.

Akbar Galih dan Adit hanya bisa meratapi ucapan Putri yang jelas-jelas itu benar tak berselang lama Lio dan Dara pun datang, namun saat sudah bersama teman-temannya ia dan Dara bingung kenapa Akbar Galih serta Adit hanya diam saja sedangkan Putri dan Naya duduk sedikit jauh di antara mereka.

"Kalian kenapa?" tanya Dara.

"Gue Adit sama Akbar minta maaf ya? Nggak seharusnya kita ngehabisin makanan yang jelas-jelas kalian juga belum makan." ucap Galih yang merasa bersalah.

Tak hanya itu Adit dan Akbar pun juga meminta maaf kepada mereka.

Dan setelah tau bahwa ini gara-gara makanan Lio pun langsung memberi tau mereka bahwa ia akan memesan makanan. "Sudah-sudah jangan dipermasalahkan, Put Nay udah jangan cemberut gitu nih gue mau pesan makanan. Bentar lagi juga udah nyampai, buat lo Lih, Bar, Dit jangan gitu lagi dan sebagai hukuman untuk kalian besok kita bakar-bakar lagi dan yang akan memasak itu kalian bukan Naya atau putri oke?"

Adit Galih dan Akbar hanya bisa mengangguk. Tak berselang lama Naya dan Putri menerima maaf dari mereka "Dit Bar Lih udah dong jangan melas gitu gue sama Naya udah maafin kok tenang aja." ucap Naya sambil tersenyum dan juga di angguki oleh Putri.

"Beneran nih beb?" balas Galih.

"Apasih bab beb bab beb," saut Naya.

"Ya kan kamu bebeb ku terunyu-unyu."

"Kenapa gue suka sama lo sih Lih, jelas-jelas lo itu nggak keren plus alay,"

"Kok ngomong gitu sih beb, gue kan imut makanya lo suka." jawab Galih yang langsung tersenyum karena dari tadi hanya cemberut saja.

"Udah-udah, jangan pacaran disini kasihan tuh sama si jomblo." ucap Adit yang langsung membuyarkan omongan Galih dan Naya.

"APA?" balas Akbar yang tersinggung.

"Woles mas bro gue nggak ngomongin lo kok lo yang sewot!" saut Adit.

Akbar hanya melirik tajam kepada Adit kemudian memakan makanannya lagi. Mereka semua tertawa terbahak-bahak karena wajah Akbar yang sangat lucu dengan memakan makanan tersebut sambil tergesa-gesa.

***

Keesokan harinya mereka sudah berada di kantin sekolah untuk membahas kegiatan nanti malam, tak lupa dengan bersendau gurau sambil sesekali memakan makanan yang telah mereka pesan.

"Nanti malam nginap di rumah gue aja gimana, untuk masalah kamar tenang aja masih banyak kok kamar yang kosong." ucap Lio yang berada didekat Dara.

"Kalau gue Akbar sama Galih oke-oke aja tapi, untuk para cewe-cewe kesayangan orang tua gimana tuh boleh nggak?" balas Adit.

Walaupun benar apa yang dikatakan Adit, Putri yang tak terima di beri julukan seperti itu pun langsung menjawab "eh mentang-mentang kita cewe, nggak gitu juga keles kita mau kok nanti malam nginap dirumah Lio toh Lio juga teman kita ya nggak?"

"Iya." balas Naya dan Dara bersamaan.

"Oh kalau begitu syukurlah, Put kalau nggak boleh ngomong ke gue kan gue juga tetangga lo jadi nanti gue bisa ngomong ke bokap lo," balas Akbar yang entah kenapa tiba-tiba menjadi baik.

"Sans aja bar, oh ya lo kok tiba-tiba baik ke gue. Atau jangan-jangan lo mau minta sesuatu ke gue?" ucap Putri yang langsung menginterogasi.

"Hehehe kok lo tau, gue males bawa mobil jadi gue ikut lo aja ya plis ... mau dong?" balas Akbar sambil memelas.

Tiba-tiba Galih menyela percakapan mereka berdua "bilang aja Bang kalau lo nggak punya bensin,"

"Eh kutu kupret diem nggak lo, ini gue lagi negosisasi sama mbak Putri hustt ... Boleh ya Put sekali aja?"

"Iya-iya sekali-kali lo gue jadiin sopir dadakan kan enak." balas Putri yang nyeleneh.

"Terserah lo Put yang penting gue dapat tumpangan."

Setelah itu mereka semua buru-buru menghabiskan makanan yang dari tadi belum selesai karena sebentar lagi akan masuk jam pelajaran. Dan benar saja bel masuk telah berbunyi kemudian mereka perlahan pergi untuk mengikuti pelajaran.

*
*
*
*
*
*
*

Hallo semua ... Kangen nggak sama cerita aq? Maaf ya eli baru buat yang extra part nya soalnya lagi sibuk banget.

Oh ya menurut kalian eli akan buat extra part nya berapa?

Jangan lupa comment sebanyak-banyaknya ya ...

Salam manis'π permen kopi 🍬

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang