2. Perkenalan 2

287 76 27
                                    

"Hal yang terbaik dalam mencintai seseorang adalah dengan diam-diam mendo’akannya."
*


Setelah gue sampai diparkiran sekolah, gue langsung pergi gitu aja, ninggalin Kakak gue yang masih markirin sepeda motornya disana, iya disana.
Tapi pas gue lari, gue nggk sengaja nabrak seseorang, dan sialnya dia bawa minuman warna-warni kayak pelangi kenapa harus dijelasin juga sih. Ya otomatis tumpah deh, kena bajunya.

"Maaf ya, maaf gue nggk sengaja?"

Sambil ngambil minuman tadi yang tumpah, dan usap-usap bajunya yang kena minuman, tak lupa gue sambil minta maaf sama nenek dan kakeknya, ya nggklah gue minta maaf sama seseorang tadi.

"Makanya, kalo jalan itu pakek mata." balas seseorang tadi.

Sambil nyelonong pergi gitu aja, tanpa membalas perkataan maaf gue.

Ya gue kalo jalan pakek kakilah, masa gue jalan pakek mata, kalo pakek mata itu buat melihat bukan buat jalan. batin Dara.

Dengan malasnya gue, gara-gara kejadian tadi, gue langsung ke kelas merenungkan nasib, kenapa bisa nabrak seseorang yang ketus banget tadi.

"Kenapa tuh Dara, tiba-tiba masuk kelas langsung cemberut gitu?" kata teman dara.

"Mana gue tau." balas teman Dara yang satunya lagi.

Oh ya, gue punya dua sahabat, namanya Kanaya Syifa Agustin, panggil aja Naya dia pendek sendiri diantara kita bertiga, cantik, baik, bodynya oke, tentu saja jomblo tapi banyak yang mau sama dia tapi dia milih jomblo, dan cuek sama orang yang baru di kenal, tapi kalau udah kenal alamat dah pokoknya.

Dan satu lagi sahabat gue, namanya Putri Melani Ningtias panggil aja Putri, dia cantik, tinggi, bodynya kayak gitar spanyol, banyak yang suka tapi dia tetep jomblo sampe sekarang, katanya dia mau cari cowok yang alim, sholeh, pintar ngaji, dan banyak lagi.

"Kenapa lo, tiba-tiba masuk kelas cemberut kayak gitu?" kata putri.

"Cerita aja, kita dengerin kok." saut naya.

"Jadi gini, gue tadi habis larikan, eh pas mau nyampe kelas gue nabrak seseorang, sampe minuman yang dia bawa tumpah ke bajunya, jadi gue minta maaflah tapi dia malah jawabnya ketus." kata Dara.

"Emm.... dia cewek apa cowok?" kata Putri.

"Cowok." saut Dara.

"Oh....." kata Naya.

Emang ya, Naya kalau cueknya kumat kayak gitu, cuma jawab oh, oke, dan lain sebagainya.

"Ciri-cirinya kayak gimana, itu cowok?" kata Putri.

"Dia sih tinggi, ganteng tapi dikit, terus dia itu dingin nggk ada ekspresi sama sekali, kalo njawab ketus lagi." kata Dara.

"Bentar-bentar gue kok kayak tau ya, ciri-ciri yang lo maksud?" saut Putri.

Bel berbunyi.......🎶🎶

Pelajaran akan dimulai, dan yang makin gue tambah kesel adalah guru yang masuk itu, guru super-super killer disekolahan gue.

"Selamat pagi anak-anak?"

"Selamat pagi bu."

"Kita akan ulangan matematika, ibu akan kasih waktu belajar lima belas menit, setelah itu kita mulai ulangan dadakannya, jangan ada yang protes apalagi komentar oke?"

"Baik bu."

Dengan malas gue belajar, dan memulai ulangan dadakan yang di buat oleh Ibu guru gue.

Beberapa saat kemudian.....🎵🎵

Kringg ......... (anggap aja bel istirahat).

Untunglah bel istirahat sudah berbunyi, kalau tidak sudah bisa kalian bayangkan, bagaimana rasanya jika di kelas kalian, ada guru super killer, dan pas waktu pelajarannya serasa lama banget bel istirahatnya.

"Baiklah pelajaran sudah selesai, ibu keluar dulu, silahkan istirahat."

"Baik bu."

"Ayo Dar, kita ke kantin cacing yang ada di dalam perut gue, udah koar-koar ini minta di isi." kata Putri.

"Ho'oh." balas Naya.

"Ayo." kata Dara.

Setelah sampai di kantin, gue dan sahabat gue langsung nyari tempat yang kosong dan memang kosong, karena nggk ada yang mau duduk ditempat itu, padahal kita mah b aja, mau di pakai sama siapa saja, tapi ya biarin toh, kita nggk ngapa-ngapain mereka.

"Kalian mau pesan apa, biar gue yang pesenin?" kata Naya.

Nah, kalo ini cueknya Naya ilang, kebiasaan memang ndak tau tuh keturunan darimana, padahal orang tuanya nggk gitu.

"Gue pesan, mie ayam sama es jeruk aja." kata Dara.

"Kalau gue, pesan bakso sama es teh." kata Putri.

"Oke, gue pesenin." ucap Naya.

Beberapa saat kemudian, pesenan gue dan Putri datang, tentu saja yang bawa naya kita nggk bantuin, memang sahabat sejati.
Setelah itu gue makan dengan lahabnya, karena ya memang lapar.

"Eh, gue mau ke toilet dulu ya bentar aja?" kata Naya.

"Nggk gue temenin?" kata Dara.

"Nggk usah." balas Naya.

"Oke." ucap Dara.

Setelah Naya pergi ketoilet, gue nggk sengaja liat cowok-cowok di depan meja penjual ketoprak.

"Kok gue, kayak pernah liat cowok itu ya?" batin Dara.

"Oh ya, cowok itu." kata Dara sambil teriak.

Sampai murid-murid yang ada dikantin, pada liat gue ada yang heran, ada yang sok kepo dan lainnya.

"Lo kenapa, sampek teriak-teriak kayak kantin ini punya lo?" kata Putri.

"Itu." balas Dara sambil nunjuk-nunjuk cowok yang disana.

" ya ampun, itu yang lo?" saut Putri.

Sambil gue tutup mulutnya si Putri, gue tadi di komenin, kenapa teriak-teriak tapi malah dia yang teriak-teriak nggk karuan.

*
*
*
*
*
*
*
*

#Happy reading.💕💕
#Selamat membaca.🐰🐰

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang