TO READ NOT REWRITTEN!!!!!
SO, PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!!!!!!
Jatuh cinta bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan karena melihat kesempurnaan pada orang yang tidak sempurna. Pertemuan adalah permulaan, tetap bersama adalah perkembang...
Klikbintang dulu sebelum baca Makasih semuanya 😘 Happy reading...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PS: jaga mata kalian ya, author lagi khilaf ini🙈
Selamat menikmati semuanya 🤭
"Gaya yang bagus"intruksi Kevin yang langsung dipatuhi Kenzo, balita tersebut sudah berkacak pinggang sembari melempar senyum ke kamera.
"Satu, dua,ti----"
Tiiinnnnnnnnnnnnnnn
Sreeettttttttttttttt
Kevin reflek menarik tangan Jessica cepat hingga berakhir jatuh diaspalan, kilatan marah itu terlihat dikedua bola mata Kevin. Bagaimana tidak pengendara motor itu benar-benar gila ingin menyelakai istrinya, entah itu full salah pengendara motor itu atau Jessica juga salah Kevin kurang tau.
"WOY KALO GAK BISA BAWA MOTOR JANGAN BAWA"teriak Kevin, tatapanya langsung teralih ke Jessica.
"Kamu gak papa?"tanya Kevin khawatir.
Jessica menggeleng pelan, dirinya memang baik-baik saja, hanya saja hal tadi cukup membuatnya terkejut "Aku gak papa Mas"
"Perutnya gak papa?"Jessica mengangguk beberapa kali membalas ucapan suaminya.
"Aku baik-baik aja, kamu gak perlu khawatir gitu"Jessica mengembangkan senyum tipis.
"Kenapa ngelamun?heh?"
"Aku cuma agak pusing aja dikit, gak papa kok"
"Yaudah kita duduk dulu ya"Kevin membantu Jessica bangun, blouse selutut itu ia bersihkan.
"Bang Enzo dah gak kuat ini, buluan capek"Jessica dan Kevin menoleh bersamaan kearah bocah balita itu yang masih mempertahankan pose fotonya.
"Kak Jessi pusing, gak jadi fotonya"balas Kevin, tangannya menuntun lengan Jessica berjalan kearah bangku jalan. Tatapannya juga sesekali teralihkan pada adiknya yang mencak-mencak tak karuan karena gagal berswafoto.
Cukup lama mereka duduk di bangku dan mungkin saja niat awal jalan-jalan itu tertunda dan berakhir duduk-duduk seperti sekarang, matahari sore yang tak terlalu panas ditambah angin yang cukup sejuk itu menjadi kombinasi yang sempurna.
Sesekali mereka tertawa menertawakan tingkah Kenzo, walaupun Kevin selalu marah pada anak itu jujur semua itu tak benar, jelas ia cukup sayang adiknya. Anak itu masih sibuk bertingkah dijalanan.
Kevin mengukir senyum saat matanya melihat lengkung bahagia diwajah Jessica, anak-anak rambut itu masih berterbangan seirama dengan hembusan angin, kurang tau yang jelas senyuman Jessica kali ini terasa lebih manis tak ada ekspresi sendu-sendu seperti sebelumnya.
Jessica semakin mengembangkan senyumnya saat tangan kekar dan tegas itu menyentuh pipinya, kepalanya lalu disandarkan didada bidang Kevin, detak jantung itu bisa didengarnya.
