TO READ NOT REWRITTEN!!!!!
SO, PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!!!!!!
Jatuh cinta bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan karena melihat kesempurnaan pada orang yang tidak sempurna. Pertemuan adalah permulaan, tetap bersama adalah perkembang...
Ada yang udah nungguin chapter ini? Gimana menurut kalian chapter sebelumnya? Yang penasaran chapter ini gimana cus kepoin sekarang tapi sebelum lanjut tinggalin jejak dulu ya Happy reading.... Enjoy.....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kepercayaan yang berubah
🍈🍈🍈
Kevin mengacak-acak rambutnya frustasi, ucapan Jessica tadi benar-benar menjadi bogeman terdahsyat, perceraian!! Tidak Kevin belum siap untuk hal itu, lebih tepatnya tak akan pernah siap, dirinya perlu Jessica perlu putrinya, Kevin tak ingin rumah tangganya seperti ini, Kevin menghantamkan kepalanya ke stir mobil lalu mencoba untuk lebih tenang, bahkan ucapan Jessica tadi tak salah memang dirinya yang menyebabkan istrinya itu keguguran, ia memang tak tau apa-apa.
Kevin menyandarkan kepalanya di kursi mobil sembari memikirkan siapa yang diciumnya di cafe, dia tak mungkin selingkuh dan Jessica melihat siapa? "Cafe?siapa yang gue cium?gue kan gak pernah selingkuh"gumam Kevin setengah bingung, tapi dari nada bicara tadi Jessica sangat yakin melihat dirinya tapi Kevin benar-benar tak tau siapa yang dimaksud, dirinya tak pernah selingkuh, dan tak mungkin juga melakukan hal gila seperti itu.
"Cafe?ahhh apa jangan-jangan Jessica salah paham sama Wilda?ahhh iya mungkin dia salah paham sama Wilda, kalo gitu harus hubungi Wilda sekarang"Kevin merogoh kantong celananya lalu mengeluarkan ponsel, niatnya ingin menghubungi Wilda itu tertunda saat Meisha sekertarisnya lebih dulu menelfon.
"Hallo, ada apa Mei?"
Ada rapat pak setengah jam lagi
"Kamu urus dulu ya, hari ini saya gak masuk"
Tapi ini pemegang saham Pak
"Atur aja dulu, kalo emang gak bisa batalin"
Setelah mengatakan itu Kevin mematikan sambungan telfon lalu mencari kontak Wilda.
"Hallo Wil ada dimana?"
Aku di rumah sih Mas, kenapa?
"Oke Mas kesana, jelasinnya nanti aja. Jangan pergi dulu"
Tanpa menunggu balasan lebih lanjut Kevin memutus sambungan telfon tersebut lalu melajukan mobilnya menuju rumah Wilda, pikirannya benar-benar kacau dan dirinya berharap besar Wilda bisa membantunya menyelesaikan masalahnya dengan Jessica.
Perlu waktu sekitar setengah jam dari rumah sakit ketempat Wilda, Kevin berjalan cepat kearah teras tepat dimana Wilda berada.
