TO READ NOT REWRITTEN!!!!!
SO, PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!!!!!!
Jatuh cinta bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan karena melihat kesempurnaan pada orang yang tidak sempurna. Pertemuan adalah permulaan, tetap bersama adalah perkembang...
Gimana kabarnya setelah beberapa minggu gak update? Ada yang masih nungguin? Maaf ya kemarin ada ujian jadi harus bener-bener fokus gitu, gak bisa main-main hp Yang udah penasaran cus langsung cek aja ya Seperti biasa klik bintangnya dulu ya sebelum baca Happy reading... Enjoy....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Jessica menatap kosong kearah depan, tubuhnya yang masih lumayan lemas dan kepala yang belum sepenuhnya membaik itu sudah diijinkan pulang dan menatap remang-remang rumah Leny, entah Jessica harus senang karena dia sudah pulang atau justru sedih karena tak bisa membayangkan keadaan mentalnya kedepan gimana, belum lagi masalah kandungannya yang belum membaik sempurna itu juga menjadi beban tersendiri lagi, intinya pikiran Jessica terlalu rumit dan bingung ingin mendahulukan perihal yang mana.
Sentuhan hangat itu menghimpit lengannya, Jessica menoleh sekilas sebenarnya tak menoleh pun dia tau jika itu adalah Kevin, Jessica rasa dirinya terlalu menyusahkan banyak orang, dari orang tuanya sendiri rela tak bekerja hanya demi menjaganya, mertuanya dua hari berturut-turut juga ikut melakukan hal yang sama, belum lagi semenjak kontraksi parah tempo lalu Kevin benar-benar tak tega meninggalkannya, memang dasarnya Jessica yang takut sendirian dan paling tak bisa ditinggal begitu saja.
Tuntunan yang dilakukan Kevin itu membuat Jessica terpaksa masuk kedalam rumah, bukan euforia orang yang telah sembuh, justru Jessica merasa semakin tertekan dan tak aman, padahal keluarganya sudah menyewakan banyak orang untuk menjaga rumah, tapi tetap saja Jessica merasa jika dirinya berdiri sendiri, ketakutan sendiri tanpa ada seseorang yang datang untuk membantu atau setidaknya menenangkan pikirannya.
"Aku bisa jalan sendiri Mas, pasti capek dan kurang tidur selama aku di rawat, Mas istirahat aja aku gak papa lagian disini banyak orang, aku gak takut"adu setengah berdusta, Jessica sendiri pun tak tau hal apa yang bisa membangkitkan semangatnya atau setidaknya membuat harinya sedikit berwarna tidak monoton seperti ini, semuanya terlalu rumit dan memusingkan kepala.
Kevin mengulas senyum tipis lalu mengganti aksi menuntun itu dengan rangkulan hangatnya "Iya Mas tau, istriku ini udah sembuh kan?gak salah dong kalo suami perhatian, aku gak capek sayang selagi kamu baik-baik dan sehat-sehat kayak gini, Mas juga gak papa gak perlu khawatirin Mas, yang terpenting untuk saat ini kesehatan kamu sama si baby"Jessica menghela nafas panjang lalu memaksakan senyum, meskipun Kevin mengatakan tak apa-apa tapi jika melihat lipatan mata dan tatapan lelah seperti itu mana mungkin Jessica tak tau jika suaminya sedang kelelahan?
