8️⃣

27.6K 2.7K 369
                                    

Maaf baru bisa up! Semoga sukaaa!

Jam sudah menunjukan pukul satu siang, setengah jam lagi pelajaran terakhir selesai dan semua siswa akan membubarkan diri dari sekolah, kecuali yang memiliki jadwal ekskul dan lainnya.

Ailee terdiam memegangi ponselnya saat ia mendapatkan pesan kedua yang di kirimkan oleh Milan, Kakak kelas sekaligus orang yang disukainya.

"Lo kenapa?" Tanya Naima.

Ailee memperlihatkan pesan yang di kirimkan oleh Milan kepada teman sebangkunya itu.

"Wow, gila sih! Gue gak nyangka Kak Milan bisa kirim pesan kayak gitu." Ucap Naima tak percaya.

"Angga udah tahu?" Ailee mengangguk sebagai jawaban.

"Gue udah share chat ini ke dia, dia juga kaget." Ucap Ailee dan mereka pun kembali fokus mencatat materi yang guru mereka berikan.

Ailee kembali terdiam.

From: 082**********

Kok kemarin gak di bales? Gue kasih tahu aja syaratnya biar lo bisa pikirin dulu.

Lo bantu tim basket sekolah kita dengan cara lo ikut dan rekam saat cowok lo latihan. Gimana? Intinya lo kasih tahu aja gue, semua yang tim basket Leon lakuin, siapin buat lomba nanti. Gue tunggu jawaban lo.

Ailee mengusap wajahnya frustasi. Ia ingin sekali bergabung dengan ekskul cheers di sekolahnya ini, namun syarat ini? Ah yang benar saja. Ailee tidak akan bisa melakukan hal seperti itu. Lagi pula Zuco tidak pernah mencari tahu perihal sekolahnya, lalu bagaimana bisa ia melakukan hal buruk seperti itu hanya demi kepentingannya dan Milan sudah pasti.

"Sialan." Umpat Ailee.

"Sabar, tinggal pikiran aja Lee. Katanya lo gak suka sama Leon, ini kesempatan loh. Kalau Leon tahu, dia bakalan marah dan lo bisa lepas dari dia." Ujar Naima yang membuat Ailee kembali terdiam.

Ia semakin bingung saja, di satu sisi ia tidak bisa melakukan itu pada seseorang yang tidak bersalah sama sekali. Tapi di sisi lain, Naima benar.

"Aish... Harus kumaha ini..." Bingungnya.

Sampai akhirnya ia menghabiskan satu jam pelajaran terakhir dengan pikiran yang sama sekali tidak fokus. Ia terus menimang jawaban yang akan ia berikan dengan mempertimbangkan apa yang Naima katakan.

Ia berdiri di depan kelasnya yang sudah kosong dengan terus bergumam.
Sampai akhirnya Angga datang.

"Gak pulang?" Tanya Angga.

Ailee menatapnya dengan penuh kebingungan. "Ga, gue bantu Kak Milan aja kali yah, selain gue bisa deket sama dia, bisa masuk tim cheers, gue juga bisa jauh dari Zuco. Gimana?"

"Sejak kapan sih lo mikirin diri lo sendiri kayak gini?"

Ailee mendesah lemah, ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Okay lo bisa jauh dari si Zuco itu, tapi apa lo bisa hidup dengan rasa bersalah? Zuco gak tahu apa-apa Lee, yang dia tahu cuma dia suka sama lo, kalian pacaran, udah itu aja. Kalo pun lo nyari tahu tentang basket sekolahnya dia, dia bakalan kasih. Gue yakin." Ujar Angga. "Dia udah bucin banget sama lo." Tambahnya.

"Ya berart--"

"Bukan berarti lo bisa manfaatin dia, dengan lo ngasih bocoran ke Milan, fix sekolah ini beneran gak ada harga dirinya. Masa iya lomba kayak gitu, gak sportif banget." Potong Angga.

Ailee terdiam. "Ya terus kalo gue tolak, gimana caranya biar Zuco gak ngintilin gue?"

"Lo gak punya pacar, apa salahnya biarin dia jagain lo, ngasih lo perhatian dan lain-lain. Daripada lu gabut, lumayan kali ada yang ngajak jalan, di jajanin pula."

ZUCO's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang