Semoga suka...
Jangan lupa vote dan comment...Siang ini, sepulang sekolah, Ailee, Zuco dan Sara bertemu dengan Angga juga Nayma. Mereka melakukan makan siang bersama di sebuah cafe. Mereka tampak akrab satu sama lain, tak terkecuali Zuco. Zuco sesekali ikut berbincang dan tertawa, sisanya hanya menyimak dan menatap Ailee dengan penuh damba. Sebegitu bucinnya dia.
"Kalian tunangan gak ditutup-tutupin kan?" Tanya Nayma.
Zuco menatap Ailee, ia ingin mendengar jawaban apa yang akan gadisnya itu berikan.
"Enggak."
Zuco tersenyum mendengar jawaban itu.
Ailee melirik Zuco yang duduk di samping kanannya sekilas. "Tapi gak di umbar-umbar juga, setaunya aja."
Zuco hanya bisa mengangguk setuju, ia tidak ingin bertengkar hanya karena hal itu. Walau sebenarnya ia ingin mengatakan dengan bangga kepada siapapun bahwa Ailee adalah miliknya.
Di tengah-tengah perbincangan, tiba-tiba saja dua orang pria datang menghampiri mereka. Lebih tepatnya menghampiri Angga juga Nayma. Bahkan Ailee pun mengenali dua orang tersebut, teman Milan.
"Wow, lagi diskusi tentang apa nih?" Tanya salah satunya seraya memegang bahu kiri Angga.
Angga seketika terdiam mematung. Entah apa maksud dari Kakak kelasnya itu, mendengar nada suaranya saja sudah membuat Angga bergidik ngeri.
"Mereka siapa?" Tanya Sara.
"Eh hai cantik, gue Dirly dan ini Kino." Ucapnya seraya mengulurkan tangan pada Sara.
Sara membalas uluran tangan tersebut.
"Gue Kino," Sara mengangguk sopan.
Pria bernama Dirly terlihat melipat kedua tangan di depan dada. Dan menatap punggung Angga yang duduk di hadapannya.
"Akrab bener nih kayaknya," ucapnya tertawa hambar.
"Woah, pantesan... Kan ada Sultannya bro, ada Tuan Muda Zulleon Corner." Sahut Kino.
Zuco dapat mendengarnya dengan jelas, namun ia masih terlihat berusaha diam dan sesekali melirik kedua siswa dari Assatya tersebut.
"Kalian mau apa?" Tanya Zuco pada akhirnya, karena Dirly terlihat meremas bahu kanan Angga yang sedari tadi diam.
"Gue cuma mau mastiin, kalau nih anak sama itu tuh!" Dirly menunjuk Nayma. "Tahu batasan dan--"
Ailee berdiri dari duduknya. "Jangan lagi, stop berpikir kalau mereka bakalan bocorin rahasia yang bahkan gak ada gunanya." Ucapnya yang sudah sangat muak dengan tingkah dari mantan Kakak kelasnya itu.
"Sebenernya permusuhan antar sekolah ini tuh cuma ada di kelompok kalian. Kalau emang ini masalah prestasi, harusnya kalian fokus sama belajar bukan malah kayak gini." Tambahnya.
Angga ikut berdiri dan menepis tangan Dirly dari bahunya. "Gue malu jadi adek tingkat kalian, prestasi gak seberapa tapi sifat premannya gak ketulungan. Lo berdua kalau insecure gak usah jadiin orang kambing hitam. Nuduh-nuduh orang, ngotak dong!"
Dirly tersenyum miring dan,
BUGH!
Angga meringis perih, Dirly berhasil membuat sudut bibir Angga membiru. Kejadian itu membuat pandangan pengunjung cafe mengarah pada mereka.
Angga terlihat menggeram tertahan, kemudian mencengkeram seragam yang Dirly kenakan. "Lo--"
"Lepas." Ucap Zuco seraya menarik Angga menjauh dari kedua pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZUCO's Obsession
Teen FictionZulleon Corner, seorang pemuda yang terobsesi pada seorang gadis yang menghentikan aksi bunuh dirinya. Awalnya ia mengira, dirinya hanya merasakan kesepian lalu nyaman dengan gadis yang dengan senang hati menjadi temannya. Ternyata perkiraannya sala...