Sudah satu jam lamanya, Zuco dan Ailee berada di dalam air. Di kolam renang yang ada di kediaman Corner. Awalnya Ailee ragu, tapi Zuco meyakinkan dirinya bahwa tidak akan terjadi apa-apa selama Ailee berlatih dengan dirinya. Akhirnya Ailee pun mau turun dan belajar berenang bersama tunangannya itu.
"Gak bisa Zuco, takut!" Tolak Ailee.
Zuco yang berdiri di samping kiri Ailee tampak melipat kedua tangan di depan dada.
"Tangan kamu ke depan yaang, nah kaki kanan kamu ke dinding. Terus dorong, nanti pas maju tangannya gerakkin juga." Jelas Zuco.
"Teori doangmah gampang," ujar Ailee. "Udah ah biarin, paling dapet C, kan masih ada ulangan teori."
Ailee hendak naik ke atas dan menyudahi latihannya. Ia menyerah. Namun Zuco menahannya dan membawanya kembali masuk ke dalam air.
"Apa lagi s-- eeeh!" Tiba-tiba saja Zuco menarik pinggangnya, menghilangkan jarak diantara mereka.
"Zuco lepasin..."
"Ck. Yaang... Tinggal dorong pake kaki, ayo coba dulu yah?"
Ailee menggelengkan kepala tak mau. "Sesak Zuco, kamu sih gak ngerasain."
"Ya udah deh iya... Sana ganti baju," ucap Zuco. "Sini, naik tangan aku biar gak susah naiknya."
Ailee pun langsung naik ke atas dengan bantuan telapak tangan Zuco. Di atas sana Ailee tak langsung pergi ke dalam, ia duduk di sebuah gazebo dan melihat Zuco yang kini sedang berenang ke sana kemari.
"Bekas luka di lengannya, ck. Ish, sayang banget... Badan udah bagus, wajah gan--eits... Pikiranku," Ailee terkekeh pelan dengan apa yang dipikirkannya barusan mengenai porsi tubuh tunangannya itu.
Zuco yang masih melihat Ailee masih berada di sana mengernyit heran.
"Yaang! Masuk, ganti baju! Musim hujan nih, dingin." Ujar Zuco, kemudian berenang ke sisi kolam lainnya.
Ailee berdiri dengan handuknya, dan satu handuk lagi untuk Zuco. "Kamu juga, ayo naik! Bentar lagi guru les kamu dateng,"
Zuco baru ingat akan hal itu. Ia pun menyudahi kegiatan berenangnya dan menghampiri Ailee yang berdiri menatap tubuhnya tanpa berkedip.
Zuco menjentikkan tangannya, membuyarkan lamunan Ailee. "Sampe segitunya." Ucapnya seraya terkekeh pelan.
"Nih, handuk!"
Zuco malah diam tanpa melihat uluran tangan Ailee yang menyodorkan handuk untuknya.
"Ambil Zuco, tangan aku pegel." Ucap Ailee.
Zuco malah memajukan wajahnya, membuat Ailee memundurkan langkah. "Zuco udah ah, ini ambil!" Kesal Ailee karena Zuco terlalu sering menjahilinya.
"Mau pegang perut aku, gak?"
Tawaran macam apa itu?
Ailee menggantungkan handuk yang dipegangnya di pundak Zuco. "Enggak."
"Gratis kok,"
Ailee mendengus kesal. "Ngomong mulu. Cepet masuk ke rumah, masa aku masuk ke rumah, kamunya masih di luar..."
"Gak pa-pa, rumah calon mertua kamu ini." Ucap Zuco.
Ailee langsung mendorong tubuh Zuco agar berjalan masuk ke dalam rumah. Dirinya sudah kedinginan dan ingin segera meminjam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
"Tas kamu di kamar aku," ucap Zuco yang menyadari Ailee sedang mencari tasnya di meja ruang keluarga.
"Okay," Ailee pun berlari menaiki anak tangga supaya tidak keduluan Zuco.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZUCO's Obsession
Teen FictionZulleon Corner, seorang pemuda yang terobsesi pada seorang gadis yang menghentikan aksi bunuh dirinya. Awalnya ia mengira, dirinya hanya merasakan kesepian lalu nyaman dengan gadis yang dengan senang hati menjadi temannya. Ternyata perkiraannya sala...