1️⃣9️⃣

19.2K 1.7K 89
                                    


Semoga suka...
Jangan lupa vomment.

Selepas mengantar Angga pulang ke rumah dengan selamat, kini Zuco terlihat duduk di ruang tamu kediaman Ailee sembari menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugup. Ia terus melirik jam tangan mewahnya dan sesekali tersenyum canggung pada kekasihnya.

"Kamu kenapa, sakit?" Heran Ailee.

Zuco menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ibu kamu kok belum pulang juga?"

Ailee mengangguk paham. Ia kira Zuco tidak akan pernah merasakan gugup akan sesuatu, ternyata ia bisa gugup hanya untuk bertemu dengan Ibunya untuk pertama kali. Namun sebelumnya Zuco beberapa kali berbincang, tetapi hanya lewat telpon saja.

Ceklek.

"Nah itu, Ibu." Ucap Ailee. Zuco langsung berdiri dari duduknya dan memasang senyuman ramah sesempurna mungkin.

Ibu Ailee yang baru saja kembali dari warung terlihat menatap Zuco untuk beberapa saat. Sampai akhirnya ia meminta Ailee untuk membawakan sayuran ke dapur. Dan kini hanya Calon menantu dan mertua yang masih terlihat canggung.

Zuco langsung mengulurkan lengannya, setelah mendapatkan balasan, Zuco mencium lengan wanita paruh baya tersebut.

"Sore Tante..." Ucapnya.

Ibunda Ailee tersenyum, "Sore juga nak Zuco,"

Deg Deg Deg...

Zuco memegang dadanya sesaat setelah sang calon mertua mempersilahkannya untuk duduk kembali. Ia heran akan dirinya sendiri, ia tidak menyangka jika bertemu dengan ibu dari kekasihnya akan semenegangkan ini.

"Bu, Kiran mana?" Tanya Ailee yang kembali dengan pakaian sehari-hari.

"Lagi kerja kelompok di rumah temennya," jawab Ibunya.

Ailee menganggukkan kepala paham dan duduk di samping Zuco.

"Nak Zuco, terima kasih banyak karena sudah banyak membantu Ailee. Kalau nak Zuco gak ngasih tahu Tante, mungkin sampai sekarang Tante gak akan tahu kalau Ailee mengalami bully di sekolahnya."

Zuco meraih lengan Ibu kekasihnya itu dan mengusapnya dengan lembut. Zuco dapat merasakan lengan kasar calon mertuanya itu. Sangat pekerja keras. Pikir Zuco.

"Tante tenang aja, aku akan jaga Ailee sebisa mungkin. I promise." Ucap Zuco.

Ailee terdiam mendengar janji yang Zuco ucapkan. Ia menatap Zuco tak percaya, bagaimana bisa seseorang yang baru saja mengenalnya begitu yakin mengucapkan janji untuk menjaga. Bahkan sampai saat ini Ailee tidak paham kenapa Zuco bisa sebegitu menyukainya.

Ibu Ailee melirik putrinya sekilas dan kembali menatap Zuco. "Yang penting kamu bisa menerima Ailee apa adanya."

"Maksud Tante?"

"Kamu tahu kan, keadaan keluarga kami yang tidak semapan kamu..."

Zuco langsung memberengut tak suka. "Tante apaan sih... Kok gitu, i love her so much." Ucapnya yang kini merangkul bahu Ailee. "She save my life..." Sambungnya.

"Jadi, kalian mau pergi atau kamu cuma anter Ailee pulang?" Tanya Ibunya Ailee.

"Em... Kalau boleh, aku mau ajak Ailee keluar Tan." Ucap Zuco.

Tentu saja Ibu Ailee mengangguk sebagai jawaban. "Boleh, tentu boleh. Tapi jangan kemalaman yah,"

Zuco mengangguk paham. "Siap, Tan."

"Ya udah, aku bawa jaket dulu." Ucap Ailee yang kemudian berlalu pergi ke kamar.

Setelah Ailee selesai bersiap, mereka pun berpamitan.

ZUCO's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang