2️⃣7️⃣

13.3K 1.4K 176
                                    


Zuco memang tidak pernah main-main dengan ucapannya. Sesuai dengan ancamannya, hari ini Zuco benar-benar tidak menjemput Ailee untuk pergi ke pertandingan yang diadakan di sekolah mereka bersama-sama. Zuco juga tidak mengirim pesan sama sekali, apalagi menelpon.

Sekarang ini Ailee baru sampai di sekolah dengan menggunakan angkutan umum. Saat berjalan melewati parkiran, ia dapat melihat mobil kekasihnya sudah terparkir di sana. Ailee hanya bisa menghela nafas panjang dan berniat untuk membujuk Zuco setelah pertandingan selesai.

Pertandingan diadakan di lapangan indoor. Dan parkiran untuk tamu pun kini terlihat mulai penuh, cukup banyak siswa dan siswi dari SMA Assatya yang datang untuk memberikan dukungan tim sekolah mereka. Sebagian penasaran dengan gossip tentang siswa dan siswi Phiresa yang tampan juga cantik.

Ailee terlihat berjalan dengan santai menuju ruangan ekskul Cheers untuk melakukan diskusi terlebih dahulu.

Ketika ia melewati lapangan outdoor, ia tak sengaja beradu pandang dengan Zuco yang terlihat sedang melakukan pemanasan bersama tim basketnya.

Ailee tersenyum kepadanya. Namun di luar dugaan, Zuco justru membuang pandangan ke arah lain. Hal itu membuat Ailee sedikit sedih, juga kesal dalam waktu bersamaan.

"Ck. Kalau bukan tunangan, udah gue kutuk tuh orang." Geram Ailee seraya mempercepat langkahnya.

Selepas kepergian Ailee, Zuco terlihat keluar dari lapangan dan berjalan menghampiri seorang siswi yang juga sedang menunggunya di depan koridor kelas.

"Kak Leon manggil aku?" Tanyanya.

Zuco melirik name tag siswi tersebut. Jessie namanya.

"Gue manggil ketua ekskul cheers,"

Siswi bernama Jessie itu mengangguk pasti. "Iya, aku. Ada apa ya, Kak?"

"Pembukaan nanti, kalian bakalan tampil kan?" Jessie mengangguk. "Atraksinya apa aja?"

"Ada--"

"Ada yang naik ke atas terus di lempar gak?"

Jessie mengangguki itu. "Ada, Kak."

"Siapa yang di atas?"

"Emh, ada dua kelompok sih, yang satu aku dan yang satunya lagi Ailee. Murid baru sekaligus anggota baru kita,"

Damn.

Zuco sudah menebaknya kemarin.

"Tolong ubah yang bagian Ailee." Ucap Zuco.

"Tapi kak, kita harus tampil sesuai latihan agar meminimalisir kesalahan juga cedera."

Zuco melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap siswi itu dengan datar. "Ubah pola atraksi."

"Gak bisa Kak, maaf. Pola piramid itu akan menjadi klimaksnya,"

Zuco memutar bola mata sebal. Kenapa banyak wanita keras kepala di dunia ini. Merepotkan saja.

"Okay, lo boleh pergi." Jessie pun berlalu menuju ruang ekskul cheers untuk memulai diskusi yang sempat tertunda karena Zuco memanggilnya.

Zuco terlihat menggeram tertahan. "Kali ini aku biarin kamu."

Lalu tiba-tiba saja dua orang siswi dan satu orang siswa memanggil namanya dengan nyaring dari arah belakangnya.

"Kak Leon!!"

"Zuco!!"

"Kak Zulleon!!"

Zuco pun berbalik. Dan muncullah wajah lelah dari Angga, Sara dan juga Nayma yang berlari ke arahnya. Entah ada perlu apa mereka hingga terlihat sangat terburu-buru.

ZUCO's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang