1️⃣0️⃣

27.6K 2.4K 130
                                    

Semoga sukaaa...
Maaf lama...
Jangan lupa vomment dan mampir ke AlMeyra Possessive Bofriend (prequelnya AlMeyra P.Husband) di www.ditajuwita.xyz

Suasana riuh dari siswa dan siswi yang baru saja memasuki lingkungan sekolah tiba-tiba saja berubah ketika sebuah mobil mewah masuk ke dalam pekarangan menuju tempat parkir sekolah tersebut. Tak sedikit yang memperlambat langkahnya, bahkan berhenti hanya untuk melihat siapa yang mengendarai mobil tersebut.

Satu kaki saja sudah membuat para gadis berbisik dan membulatkan matanya.

"Wo! Wo! Wo! Guys, sepatunya branded woe..." Bisik salah satu siswi pada siswi yang lainnya.

Dan,

Boom!

Beberapa siswi langsung menutup mulut tak percaya.

"Itu yang suka jemput Ailee kan? Gilaaa, ganteng banget..."

"Apa dia pindah sekolah ke sini?" Sahut yang lainnya.

Sedangkan dari lorong kelas terlihat seorang pria yang tengah menatap Zuco dengan tatapan datar dan tersenyum miring saat melihat Zuco berjalan menghampirinya.

"Hai!" Sapa Zuco yang kini berdiri di hadapan Milan yang sedari tadi menatapnya.

Milan mengangkat sebelah alisnya. "Hai, gue rasa hari ini Ailee gak masuk."

Zuco tersenyum miring mendengarnya dan,

Sreet!

Ia menarik kerah seragam yang Milan kenakan, membuat siswa dan siswi yang berada di sekitar mereka terkejut.

"Dia gak akan pernah masuk ke sekolah ini lagi." Tekan Zuco dengan cengkeraman yang semakin menguat.

Milan terkekeh hambar, "lo kenapa? Kita gak ada masalah bro."

"Gua udah tahu semuanya." Tekan Zuco. "Lo yang udah nekan Ailee untuk mata-matain sekolah gue. Dan gara-gara lo, gara-gara cewek-cewek murahan di sini, cewek gue yang jadi korban." Tambahnya yang berhasil membuat Milan terdiam.

Zuco pun melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Dan Milan mengangguk paham. "Gue bahkan gak tahu mereka--"

"Diem lo anjing!" Potong Zuco yang sudah benar-benar geram terhadap pecundang di hadapannya ini.

"Lo dan siapapun yang udah nyakitin cewek gue, kalian semua udah salah pilih korban." Tekan Zuco.

Lalu tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya dari arah belakang, seseorang yang memberitahu Zuco segalanya, Angga. Zuco meliriknya sekilas dan kembali menatap Milan dengan tajam, juga tangan yang sudah mengepal.

"Udah nyampe dari kapan?" Tanya Angga.

"Barusan." Jawab Zuco.

Mereka melirik ke arah kanan, terlihat seorang pria yang sangat disegani sekolah itu tengah berjalan menghampiri mereka bertiga. Siapa lagi jika bukan kepala sekolah.

"Nak Zuco, selamat pagi..."

Zuco menyalami pria tersebut, "selamat pagi, Pak."

"Pak Jhonatannya, di mana beliau?"

Zuco melirik Milan dengan tatapan elangnya, kemudian kembali menatap kepala sekolah tersebut dengan sopan.

"Papah saya sedang ada pekerjaan penting, Pak." Jawab Zuco. "Dan meminta saya yang datang ke sekolah ini." Tambahnya.

"Loh, tapi pembicaraan kami merupakan pembicaraan penting,"

"Pekerjaan Papah saya lebih penting dari sekolah ini." Ucap Zuco yang malah membuat Angga takut, ia takut jika kepala sekolahnya akan tersinggung, pasalnya kepala sekolah mereka terbilang killer pada siswa dan siswinya.

ZUCO's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang