Hai...
Semoga suka🤧
Jangan lupa vomment uhuk...Langkah Zuco membeku, menatap sang Ayah yang tertunduk menyembunyikan tangisan. Kemudian Kenan yang menatap lantai dengan tatapan kosong dan sebuah luka baru pada tulang pipinya. Dan Nela, Ibu Kenan yang Zuco panggil Tante, wanita itu terlihat menangis tersedu-sedu, isakannya membuat Zuco teringat sang Ibunda yang selalu menangis jika ia menyakiti dirinya sendiri.
Zuco menelan ludahnya dengan susah payah dan melanjutkan langkah untuk menaiki anak tangga.
"Zuco..." Panggil Jhonatan.
Langkah Zuco kembali terhenti tepat di belakang sofa yang Ayahnya duduki.
"Hm?"
"Duduk, ada hal yang har--"
"Aku udah tahu." Potong Zuco.
Nela berdiri, "Zuco, kemari."
Dengan perlahan, Zuco membalik badan dan menghampiri mantan istri Ayahnya itu.
Zuco berdiri dengan wajah tertunduk. Sampai Nela memegang kedua bahunya.
Zuco dapat melihat dengan jelas amarah dan kecewa pada wanita itu."Tante, Kak--"
PLAK!
Satu tamparan mendarat pada pipi kiri Zuco, Kenan dan Jhonatan menatapnya tak percaya, mereka pun berdiri untuk berjaga-jaga.
"Kamu, anak sialan. Ini semua gara-gara kamu!"
PLAK!
Nela kembali melayangkan tamparannya. Jhonatan yang melihat itu langsung menarik Zuco, tapi Nela tak mau melepaskannya. Nela semakin marah dan hendak memukul Zuco kembali. Namun Kenan berhasil menjauhkannya dari sang adik.
"Mah, stop it." Ucap Kenan berusaha untuk menenangkan Ibunya yang sedang lepas kendali.
Nela mengusap air matanya dengan kasar. Ia menunjuk Zuco dengan sirat kemarahan dan Zuco hanya menatapnya tanpa ekspresi. Bekas merah pada kedua pipinya seakan tidak menimbulkan rasa nyeri sedikitpun.
"Ini semua gara-gara Ibu kamu! Pelakor sialan." Ujar Nela setengah berteriak.
"Mah, udah cukup... Ini bukan salah Zuco..." Ucap Kenan.
Nela mendorong Kenan agar menjauh dari dirinya.
"Ini juga salah kamu Jhon, andai kamu gak minta ijin menikah lagi... Aku gak akan minta berpisah dan anak aku gak akan kekurangan bimbingan dan... Ya tuhan kenapa anakku," tubuh Nela meluruh menyentuh lantai.
"Dasar anak pembawa sial! Ibumu meninggal karena kesulitan mengurus anak gila sepertimu! Kamu itu beban! Sekarang Kakak yang menyayangi kamu harus--"
"MAH! CUKUP!" Sentak Kenan.
"Bawa Ibu kamu pulang." Titah Jhonatan.
Kenan mengangguk setuju. Ia pun membantu sang Ibu berdiri. Namun tiba-tiba saja ia kembali berontak hendak memukul sang mantan suami.
Jhonatan terlihat menggeram tertahan.
"Apa jaminannya Kenan akan normal kalau kita gak bercerai? Gak ada. Kurang bimbingan? Siapa yang menghilang, siapa yang langsung berpergian keluar negeri dengan pria lain? Siapa yang melupakan kewajiban untuk membimbing waktu itu?" Ucap Jhonatan.
"Pah, udah..." Mohon Kenan.
Jhonatan menggelengkan kepalanya. "Dia, wanita ini harus tahu. Saat dia bersenang-senang, Ibunya Zuco yang ngerawat anaknya. Istri aku yang terus ngasih nasihat anak kamu saat sekolah di luar negeri agar tahu batasan dan tidak melupakan aturan keluarganya. Dan Kenan lulus, dia gak buat masalah sedikitpun. Entah sejak kapan dia sakit seperti ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZUCO's Obsession
Teen FictionZulleon Corner, seorang pemuda yang terobsesi pada seorang gadis yang menghentikan aksi bunuh dirinya. Awalnya ia mengira, dirinya hanya merasakan kesepian lalu nyaman dengan gadis yang dengan senang hati menjadi temannya. Ternyata perkiraannya sala...