3️⃣1️⃣

13.5K 1.4K 78
                                    

Ailee tersenyum memandangi wajah Zuco yang sedang memejamkan mata dan khusyuk berdoa. Profil side nya sangat sempurna, Ailee mengakuinya, ketampanan Zuco memang nyata adanya. Belum lagi sekarang pria itu terlihat sangat tenang ketika memanjakan doa untuk almarhum sang ibunda.

"Ailee..."

Ailee tersadar. "Hn? Oh, udah selesai?"

Zuco tersenyum dan mengangguk. "Aku doanya lama yah?"

"Enggak, tapi ya lebih lamaan kamu dibanding aku, mhehehe... Pulang?"

Zuco menggelengkan kepala tak setuju. "Makan."

"Okay, ayo bangun!" Ajak Ailee pada Zuco yang masih berdiri dengan kedua lututnya.

Zuco mengusap nisan sang Ibunda dan menunduk sedih. "Semoga dikehidupan selanjutnya hanya ada aku, Mamah dan Papah, a perfect familly." Gumamnya dalam hati.

"Ayo! Hari ini aku mau makan sayur," ucapnya seraya berjalan dengan merangkul pinggang ramping Ailee.

Ailee mengangguk. "Sayur apa?"

"Sup iga, kamu mau makan apa?"

"Aku udah makan di rumah, jadi mau donat aja."

Zuco mengangguk paham. Kemudian sesampainya mereka di mobil yang terparkir di depan gerbang pemakaman, Zuco langsung mempersilahkan Ailee masuk ke dalam mobil.

"Seat beltnya yaang..." Ucap Zuco.

"Iya iya... By the way, tumben mau makan yang berair."

Zuco menggeser tubuhnya sedikit menghadap Ailee. "Aku lagi panas dalam, sariawan."

Ailee terkekeh pelan. "Keluarga Corner bisa sariawan juga ternyata, pfft..."

"Dih, ngeledek."

"Enggak kok, mana sini liat."

Zuco memperlihatkan bagian lidahnya yang terkena sariawan. "Halah, dikit doang." Ucap Ailee.

"Perih tahu..."

"Makan cabe, sembuh."

Zuco bergidik. "Pedes pasti."

"Namanya juga cabe, Zuco..." Ailee mengeratkan giginya. Ia ingin memakan Zuco sekarang juga.

"Aku gak suka pedes. Cukup mulut kamu aja." Ujar Zuco.

Ailee menatap Zuco tak setuju. "Mulut kamu tuh! Nayma juga ngadu ke aku kalau dia dikatain sama kamu, katanya muka dia nyebelin."

Zuco tertawa mendengarnya. "Aku gak bermaksud, cuma waktu itu lagi suka jujur aja."

"Heh!! Nayma itu cantik yah, awas jahilin dia lagi!"

Zuco mengangguk pasti. "Siap!!" Ia pun langsung tancap gas dan berlalu dari area pemakaman elit itu.

***

Sesampainya mereka di sebuah restoran, Zuco langsung memesan ruang VIP dengan alasan agar makannya bisa lebih tenang tanpa dilihat orang.

Sembari menunggu pesanan datang, Zuco tampak asik memainkan cincin tunangan mereka yang Ailee kenakan.

"I'll protect you, as best as i can. I promise." Ucap Zuco seraya mengecup punggung tangan Ailee.

Ailee terkekeh pelan. "Gimana mau jagain aku, orang kamu manja kayak gini. Kayak bayi."

Zuco langsung menyipitkan kedua matanya dan mendelik tak suka. Kemudian berdiri dan berpose sekeren mungkin dengan wajah seriusnya.

Dan itu malah membuat Ailee tertawa.

ZUCO's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang