I am back...
Semoga suka...
Jangan bosen dan,
Jangan lupa vote dan comment for the next part.Ailee tersenyum lebar melihat beberapa siswa yang berpapasan di sekolah barunya memberikan sebuah senyuman. Ia melirik Zuco yang berjalan di samping kanannya, kemudian ia melepaskan genggaman Zuco pada lengannya. Zuco mengernyit heran.
"Kenapa di lepas?" Tanya Zuco.
Ailee tersenyum manis, kemudian memeluk lengan kiri Zuco. "Terima kasih," ucapnya.
Zuco mengacak rambut Ailee dengan gemas. "Are you happy?" Ailee mengangguk dengan cepat.
"Sangat, sekali lagi terima kasih."
Zuco pun mengusap lengan Ailee dengan lembut. Zuco senang melihat Ailee bahagia, sangat senang lagi jika dirinyalah yang menjadi alasannya. Hatinya sudah mulai tenang, setidaknya Ailee sudah merasa lebih baik.
"I'll never let you go." Gumam Zuco dalam hati dengan mata yang tak lepas dari gadis manisnya itu. "Never." Ulangnya.
"Hn?"
"Apa?"
"Kamu ngomong sesuatu?" Zuco menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Ailee pun mengangkat bahu tak peduli. Dirinya ingin menikmati hari pertama belajar di sekolah yang baru, sekolah yang dulu ia impikan, sebelum semuanya hilang. Ya, saat Ayahnya meninggal, dirinya bukan hanya kehilangan figur seorang Ayah, namun juga beberapa keinginannya.
"Ini kelas kamu," ucap Zuco.
Ailee mengangguk-anggukan kepala tanpa mengalihkan pandangannya dari dalam kelas.
"Gak sabar banget nih kayaknya," goda Zuco.
Ailee melirik Zuco dan tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Semoga aku mudah berbaur dan bisa langsung dapet temen baru."
Zuco mengusap wajah Ailee dengan lembut. "Tentu,"
"Emh, aku boleh masuk sekarang?"
Zuco melirik jam tangannya. "Iya, bentar lagi bel juga bunyi."
"Dah!" Ailee pun masuk ke dalam kelasnya. Kemudian ia berdiri di depan papan tulis, sesekali ia melirik Zuco yang masih berdiri di ambang pintu.
Zuco terkekeh pelan melihat Ailee yang gugup sedang memegangi roknya. Akhirnya, Zuco pun masuk ke dalam kelas. Beberapa siswa dan siswi yang tadi asik sendiri, kini beralih menatap Zuco.
"Yang duduk di bangku ini siapa?" Tanya Zuco seraya menunjuk bangku kedua di baris ke tiga, dekat meja guru. Sekolah Phiresa memberikan murid bangku masing-masing, tidak seperti sekolah sebelumnya yang menggunakan satu meja berdua.
"Sa-saya, Kak." Jawab seorang siswi yang sedang duduk di sudut kelas.
Zuco mengangguk pelan. Kemudian ia meraih lengan Ailee dan meminta Ailee untuk duduk di bangku tersebut. Sang pemilik bangku terlihat berjalan menghampiri Ailee.
"Hai, gue Sara," ucapnya dengan tangan terulur pada Ailee.
Ailee membalasnya. " Gue Ailee, emh maaf yah... Lo gak perlu pindah, ini kan bangku lo."
Zuco menggelengkan kepalanya tak setuju. Kemudian ia memberikan tas Sara pada pemiliknya. "Sara bisa duduk di bangku yang lain, benar kan?"
Sara menganggukkan kepalanya. "Iya Kak, masih ada bangku kosong di belakang."
Ailee menggelengkan kepalanya tak setuju. "Enggak, jangan kayak gini. Biar gue aja yang duduk di belakang."
"Yaang, kamu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZUCO's Obsession
Fiksi RemajaZulleon Corner, seorang pemuda yang terobsesi pada seorang gadis yang menghentikan aksi bunuh dirinya. Awalnya ia mengira, dirinya hanya merasakan kesepian lalu nyaman dengan gadis yang dengan senang hati menjadi temannya. Ternyata perkiraannya sala...