Chapter 33 - Shopping

21K 1.7K 120
                                    

Tergiur untuk ngesplit chapter ini jadi 2 bagian ≧﹏≦

Jangan lupa vote ⭐⭐⭐
Kalo ada bagian yang menarik, komen yaaa ヾ(*´∀`*)ノ

Kalo ada typo atau kesalahan lain silakan komen aja  ̄ε  ̄

Enjoooy~~~

•●※●•


Keesokan harinya, Alicia terbangun tanpa Lucius.

"Pasti mimpi," gumam Alicia sembari menatap sisi ranjangnya yang kosong. Dia telah tidur dengan sangat nyenyak sehingga berpikir bahwa kejadian semalam hanyalah bunga tidur biasa.

Lagipula, pikir Alicia, Lucius tidak mungkin datang padanya di saat dia telah memiliki Nona Gabrielle di sampingnya. Lalu, kenapa dirinya bisa bermimpi seperti itu? Apakah dia terlalu memikirkan sang tuan? Atau mungkin... terlalu merindukannya?

Namun apapun alasannya, Alicia senang karena tidurnya semalam sangat lelap sehingga pagi ini dia merasa jauh lebih baik dari kemarin. Walau Alicia merasa sedikit kecewa karena ternyata yang dialaminya semalam hanyalah mimpi.

"Sepertinya aku terlambat sarapan," ucap Alicia sebelum bangkit dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Alicia ke luar dengan perasaan lebih baik dan langsung menuju ruang makan. Dia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi Lucius setelah kejadian memalukan kemarin. Namun, saat sampai di sana, yang Alicia lihat hanya Gabrielle seorang, tengah memainkan ponsel sambil menyesap teh hangat.

"Ah, kupikir aku akan benar-benar sendiri pagi ini," ucap Gabrielle setelah menyadari kehadiran Alicia. "Bagaimana keadaanmu?"

Sangat aneh rasanya bagi Alicia karena Gabrielle bersikap begitu baik padanya. Apakah Gabrielle tidak merasa terganggu dengan kehadiran Alicia di rumah ini?

"Sampai kapan kau akan berdiri di sana?" suara Gabrielle menyadarkan Alicia dan dia pun duduk di tempatnya. Alicia menoleh sekilas pada kursi kosong yang biasanya diduduki oleh Lucius.

Alicia baru saja hendak menyentuh makanannya ketika Gabrielle kembali bersuara.

"Hei, Alicia, apa kau tahu kemana perginya Lucius semalam? Dia tidak ada di kamar." Gabrielle memainkan rambut panjangnya yang bergelombang indah dengan sebelah tangan, sedang sebelahnya lagi masih memegang ponsel.

"Hm... aku tidak tahu, Nona Gabrielle," Alicia menjawab singkat.

Gabrielle mengerucutkan bibirnya. "Sayang sekali, kupikir kau tahu semua tentang dia."

Deg!

Alicia merasa ada sesuatu yang mencubit ulu hatinya setelah mendengar itu. "Ka-kami tidak sedekat itu."

Gabrielle tersenyum miring, menatap Alicia semakin lekat. "Hm... padahal kemarin aku sudah berhasil membawanya makan bersamaku. Apa karenamu ya dia jadi menghindar lagi?"

Alicia kini benar-benar ingin tahu sampai mana jauhnya hubungan Gabrielle dan Lucius. Alicia ingat Landon pernah berkata bahwa Lucius tidak suka makan dengan orang lain, tapi kemarin mereka bertiga makan bersama.

"Kenapa memangnya?" tanya Alicia kemudian. "Kenapa Tuan Lucius tidak mau makan bersama-sama?"

Gabrielle menyuap sepotong jamur ke dalam mulutnya sambil menatap Alicia. "Sebenarnya, sampai mana kau tahu tentang Lucius? Memangnya dia pernah mau makan denganmu sebelumnya?"

Kami selalu makan bersama-sama. Namun Alicia memendam jawaban itu untuk dirinya sendiri.

"Aku... hanya tidak mengerti kenapa dia tidak ingin melakukannya dengan orang lain," sahut Alicia, mencoba tampak tak acuh dengan ucapannya.

LIVING WITH THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang