"Ja, gue pengen jadi anak nakal loh," celetuk Alaska tiba-tiba membuat Senja hilang fokus.
Saat ini, Alaska sedang menemani Senja menonton drama korea di rumah Senja. Gadis itu merengek minta di temani, padahal Alaska sudah janji dengan Galaksi, Gilang, dan Leon untuk bermain PS bersama. Hanya untuk Senja, Alaska membatalkan janjinya itu.
Senja menempelkan telapak tangannya ke dahi Alaska, "Gak demam kok. Apa lo ketempelan ya?"
Mulut Senja di sentil tiba-tiba, membuat gadis itu mengaduh.
"KDRT lo lama-lama!" desis gadis itu.
"Gue serius. Gue pengen nge-cat rambut, terus tindik, terus tato an, terus pake kaos kaki warna-warni kesekolah, biar bu Retno ngamuk. Udah lama gue gak kejer-kejeran sama guru."
Senja benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran pria itu.
"Gak usah aneh-aneh! Lo itu udah tua, udah mau lulus. Mikir dikit kek, jangan kayak Leon!" walaupun ucapan Senja menyakitkan, namun ada benarnya.
"Sekali aja, Ja. Boleh ya?" pinta Alaska sungguh-sungguh.
"Enggak."
"Senja.."
"Gue bilang enggak ya tetep enggak!" final. Tidak ada tapi-tapian, jawaban Senja tetap sama. Ia menolak tingkah aneh Alaska.
Pria itu cemberut, ia memakan keripik kentang di atas meja dengan urak-urakan. Dia benar-benar ngambek.
Senja tidak ambil pusing, toh sebentar lagi Alaska pasti sudah kembali seperti semula. Fokus Senja kembali pada Lee Min Ho yang sedang beradu akting bersama Kim Go Eun. "Kalo lo jadi Lee Gon terus gue jadi Tae Eul nya seru kali ya. Nanti, lo bawa kuda pas gue lagi berdarah-darah di pinggir jalan, abis itu bilang 'selamatkan dia! Dia calon ratu kerajaan Corea!' gilasih keren banget!" cerocos Senja tanpa henti.
"Kalo gue jadi Tae Eul, pasti gue bangga banget itu. Bakal gue pamerin ke orang-orang kalo ada raja yang bucin sama gue."
Lagi-lagi, Alaska hanya diam. Ia menyimak tanpa berkata-kata.
Senja meliriknya, "Lo ngambek?"
Alaska masih diam.
"Dih ngambek benera-"
"Emang lo gak bangga punya gue?" tiba-tiba Alaska bertanya. "Gue juga bisa tuh naik kuda, apalagi pas nolongin lo yang lagi berdarah-darah di pinggir jalan, bakal gue bunuh orang yang udah ngelukain lo." lagi-lagi, Alaska berbicara tanpa henti.
"Ya maksud gu-"
Alaska menyerobot lagi, "Gue juga raja asal lo tau. Tapi bedanya, Lee Gon itu raja di kerajaan Corea, kalo gue raja di hati lo. Titik, pake tanda seru!"
Senja tak dapat berkata-kata, apalagi saat melihat Leon, Gilang, dan Galaksi sudah berada di ambang pintu rumah Senja yang terbuka. Walaupun perkataan Alaska agak lebay, Senja tetap mengiyakannya.
"Loh kok ada banyak serangga disini?" tanya Senja.
Tanpa di suruh, tiga sekawan itu langsung menyerobot masuk duduk dengan santainya di ruang tamu. Untung saja di rumah itu hanya ada Senja dan Alaska.
"Lo yang ngajak mereka kesini?" tanya Senja sinis.
Alaska menggeleng, "Enggak. Gue cuma bilang lagi di rumah Senja, mereka langsung kesini."
Senja mendesah kesal. Sebentar lagi, rumahnya akan menjadi kapal pecah.
__________"Jadi ceritain ke gue, selama pacaran lo udah ngapain aja sama Alaska?" tanya Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di Teluk Alaska | ✔
Fiksi Remaja[END] "Bahkan hingga akhir, Senja tetap terbenam di Teluk Alaska." (sedang dalam proses revisi, banyak bab yang masih berantakan)