[18] Akhir Permasalahan Raina

2.8K 209 92
                                    

Nih bonus fotonya Arjuna pas lagi senyum! Gilasih ganteng banget ya crush nya si Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih bonus fotonya Arjuna pas lagi senyum! Gilasih ganteng banget ya crush nya si Luna. Bisa oleng aku lama-lama wkwk. Btw dia kapten basket loh.

Ada lagi nih fotonya Luna, si anak dance. Mereka tuh cocok, yang satu dingin yang satunya galak bin cerewet gak ketolongan.

 Mereka tuh cocok, yang satu dingin yang satunya galak bin cerewet gak ketolongan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________

Selama di rumah sakit, Dara yang terus menjaga Bara. Sebagai teman kecil sekaligus kakak dari pria yang mencintai adiknya itu, Dara mempunyai kewajiban untuk menjaganya saat Raina sudah tiada.

Untung saja, Bara hanya mengalami patah tulang di bagian lengan, hidung patah, dan memar. Tidak sampai pada penyakit dalam.

Namun pria itu sepertinya terlalu lelah sehingga seharian hanya tertidur.

"Harusnya gue marah sama lo karena lo maen fisik sama Senja. Tapi liat keadaan lo yang kayak gini, itu pantes dan gue gak tega," gumam Dara.

Luna sudah pulang sejak tadi di jemput oleh Arjuna. Betapa senangnya gadis itu.

Sebenarnya, Dara sudah benar-benar menyayangi kedua temannya. Ia sampai tidak tega menyakiti Senja seperti ini dalamnya, Dara pun tahu Senja tak salah, namun dirinya sudah berjalan sejauh ini dan harus menyelesaikannya; walaupun ia akan kehilangan dua sahabatnya.

Perlahan, mata Bara mulai terbuka. Ia menyadari Dara yang duduk di samping tempat tidurnya.

"Lo ngapain disini?" tanya Bara.

Dara langsung memukul pelan lengan Bara, "Jagain lo lah, emangnya setelah kejadian ini, lo punya temen selain gue? lo pantes dapet ini! Abisnya lo maen kasar sama Senja, mana cowok nya ada disitu lagi. Bego."

Bara mengaduh kesakitan, "Sakit gila!"

"Eh, maap."

"Lo juga bego sih, harus tah ketauan?"

Senja Di Teluk Alaska | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang