PAGI ini lapangan basket SMA Garuda telah penuh dengan manusia yang menonton adegan pernyataan cinta sang mantan ketua osis.
Debo, mantan ketua osis SMA Garuda tengah berdiri di depan mobil nya dengan banner menempel di bagian belakang yang bertuliskan, 'Senjana Rinjani, will you be my girlfriend?'Menurut Senja, ini sangat cringe. Seperti cerita di FTV yang sering abangnya tonton.
Astaga, Senja sangat malu saat ini. Gadis itu bersembunyi di balik tubuh Dara. Tapi gadis itu malah memaksa Senja untuk menghampiri Debo.
"Cepetan sana!" Dara menarik tangan Senja agar keluar dari persembunyiannya.
Senja menggeleng takut, "Gak ah, ayo Ra kita ke kelas aja!"
Baru saja Senja ingin berbalik pergi, Debo memanggil Senja dengan nama lengkapnya.
"Senjana Rinjani!"
Sontak saja seluruh pasang mata menatap gadis yang sedang berbalik arah itu. Dengan perlahan, Senja berbalik menatap Debo. Ia tersenyum kikuk.
Sebuah dorongan dari Luna membuat Senja mau tak mau berjalan ke depan Debo. Kerumunan perlahan terbelah memberi celah untuk Senja berjalan.
Dalam hati, Senja merutuki dirinya sendiri mengapa ia mau saja di ajak Dara dan Luna untuk pergi ke lapangan basket pagi ini.
Ia menatap Debo yang saat ini tengah tersenyum menawan di depannya sambil memegang sebuah bola basket dan spidol.
Pasti saat ini ia sudah menjadi buah bibir SMA Garuda. Ia sudah mendengat bisik-bisik tentangnya sejak tadi.
"Senja, lo pasti tau kan siapa gue?" tanya Debo retoris.
Tentu saja Senja tahu. Debo adalah mantan ketua osis yang dulu mengospek nya dengan sangat baik. Namun pertanyaan itu membuat Debo terlihat sangat narsis di depannya. Senja tidak suka.
Senja mengangguk, "Mantan ketua osis 'kan, kak Debo." sebutnya.
"Sejak awal gue udah suka sama lo, saat dulu lo terlambat ospek dan mohon-mohon buat gak dikasih hukuman," jelasnya lancar, Senja hanya mendengarkan tanpa tahu harus berkata apa. "Gue pikir, perasaan suka itu cuma sekedar kagum aja sama lo, ternyata enggak. Semakin lama gue malah semakin suka sama lo. Tanpa gue sadari, gue sering ngeliatin apapun yang lo lakuin."
Senja agak sedikit terkejut mendengarnya. Ia sama sekali tak pernah merasa di perhatikan. Ia dulu memang menyukai Debo, hanya karena pria itu baik hati dan terlihat tegas sebagai ketua osis.
Bisik-bisik serta ucapan patah hati dari fans Debo menggema di telinga Senja.
"Jadi gimana?" tanya Debo.
Senja diam tak tahu harus berkata apa. Ia bingung, sangat sangat sangat bingung.
"Gimana apanya?" tanya nya bingung.
"Mau jadi pacar gue?"
Astaga! Apa yang harus Senja jawab? Tidak mungkin ia menolak pria yang bernama lengkap Debo Asgar Gemilang ini.
Setelah lama berpikir, ia sudah memutuskannya.
Debo memberi Senja sebuah bola basket yang sudah di beri tulisan, 'will you be my girlfriend?' dengan kolom iya, dan kolom tidak beserta sebuah spidol untuk senja mencentang nya agar ia memilih.
Senja menerimanya dengan senyum agak masam. Semua menanti jawaban apa yang akan Senja berikan. Gadis itu menimang sebentar, ia menatap kolom 'Iya' dengan lamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di Teluk Alaska | ✔
Novela Juvenil[END] "Bahkan hingga akhir, Senja tetap terbenam di Teluk Alaska." (sedang dalam proses revisi, banyak bab yang masih berantakan)