[9] Kembali Datang

3.1K 238 11
                                    

Tak seperti biasanya, Senja nampak semangat untuk berangkat sekolah. Bahkan ia mengepang setengah rambutnya ke samping, beberapa helai anak rambut menjuntai yang membuat kesan manis pada Senja.

Ia tak berhenti tersenyum. Entah karena penampilannya di cermin, atau karena bayangan tentang Alaska kemarin.
_________

Lorong SMA Garuda terlihat lebih ramai dari biasanya, telinga Senja berkali-kali mendengar nama 'Alea' yang di bicarakan para siswa maupun siswi. Gadis itu tidak terlalu peduli, toh dia tidak mengenal siapa itu 'Alea'.

Kakinya melangkah masuk kedalam kelas, senyumnya sontak memudar ketika melihat kelasnya sudah di penuhi dengan manusia yang mengelilingi seorang gadis di depan tempat duduknya.

Senja mendekati Luna yang sedang fokus bermain game cacing di handphone nya.

"Lun, ada apa si kok rame?"

Luna menatap Senja, lalu menunjuk bangku di depannya --ah tidak, maksudnya seorang gadis yang duduk di bangkunya-- dengan dagunya, "anak baru namanya Alea. Model katanya, tapi gue gak kenal tuh." ucapnya cuek.

Perlahan Senja meletakkan tas ranselnya, ia menatap Alea dari ujung rambut hingga ujung kaki. Gadis itu cantik sekali. Pantas saja langsung popular. Sepertinya dia juga ramah dan punya banyak teman. Tanpa sadar, kini Alea membalas tatapan mata Senja, ia tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya.

"Alea Victoria," ucapnya ramah memperkenalkan diri.

Senja tersenyum canggung, membalas uluran tangan itu, "Senja. Senjana Rinjani."

"Gue belum punya temen, lo nanti mau ke kantin bareng gue?" tanya Alea hati-hati.

Karena tak enak bila menolak, Senja hanya meng-iya-kan. Gadis itu mendengar desisan Luna di sampingnya.

"Segitu banyaknya orang lo bilang gak punya temen?" tanya Luna sinis.

Senja menyenggol lengan Luna, agar gadis itu tak menyinggung Alea. Luna malah semakin berdesis, namun Alea hanya tersenyum canggung.

Tepat ketika Dara datang, bel masuk berbunyi. Dahi gadis itu di penuhi oleh keringat, nafasnya tersenggal-senggal, "Anjir, untung gue gak telat!"

Mata Dara terkunci pada Alea yang duduk di bangkunya, "Eh, ini tempat duduk gue."

Alea terlihat terkejut, "Eh maaf, gue pikir ini bangku kosong."

"Lo anak baru?"

Alea mengangguk, "Iya, Alea."

"Oh. Iya sih sebelah gue kosong. Duduk sebelah gue aja gak papa."

Alea tersenyum senang.

Jam belajar berlangsung, di awali dengan perkenalan Alea sebagai murid baru. Selama pelajaran itu, Alea dan Dara sibuk dengan dunia mereka. Tidak heran, ternyata mereka berada di tempat kursus belajar yang sama. Entah mengapa Luna dan Senja merasa tidak nyaman, dengan Alea.

Tiba-tiba Alea berbalik menghadap Senja, "Jam istirahat, anterin gue ke kamar mandi ya, Ja."

Senja hanya mengangguk.
__________

"Lo udah denger kabar kalo Alea pindah kesini?" tanya Leon.

Alaska yang merasa ditanya hanya mengangguk sekilas lalu fokus kembali pada game perang-perangan di handphone nya.

"Lo gak kaget gitu?"

"Ngapain harus kaget?"

"Apa setidaknya gak nyamperin dia?"

Alaska jengah, "Emang harus?"

"Lo gak kangen?"

Kali ini Alaska menatap Leon kesal, "Lama-lama mulut ember lo itu gue sumpel kerikil dari neraka jahanam, tau rasa lo!"

Senja Di Teluk Alaska | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang