Tidak tahu apa yang merasuki Alaska hingga ia bisa berpikir untuk mengajak Senja jalan-jalan. Hanya saja, ia ingin keluar dari rumahnya dan dari jeratan gadis seperti Alea. Ia tidak ingin berurusan dengan Alea lagi. Lalu nama Senja muncul begitu saja dalam pikirannya.
Pria itu sudah rapi dengan balutan kaos hitam polos dan kemeja yang tidak terkancing. Alaska berjalan keluar rumah, hendak mengambil motornya dan melaju kerumah Senja.
Disisi lain, Darren sudah berada di depan rumah Senja sejak sepuluh menit yang lalu namun belum berniat untuk memencet bel. Baru kali ini si badboy Darren merasa gugup.
Sejujurnya, pria itu sudah mengamati Senja sejak mereka kelas sepuluh, sebelum Senja setenar sekarang. Darren sudah melihat aura kecantikan Senja yang dulu tersembunyi karena tidak mau berbaur kecuali dengan Luna dan Dara.
Baru kelas sebelas ini, Darren berniat untuk memperjuangkan cintanya kepada Senja.
Tangan Darren terangkat untuk menekan bel. Tepat ketika bel kedua berbunyi, Alaska datang dengan motornya. Ia terkejut dengan kehadiran Alaska, begitu pula Alaska yang baru saja membuka helm nya terkejut dengan kehadiran Darren.
"Ngapain lo disini?" tanya Darren tak santai.
Alaska pun meneliti penampilan Darren dari atas sampai bawah, "Terus, lo ngapain kesini?"
Tiba-tiba saja, pintu rumah Senja terbuka lebar. Menampilkan Saga dengan wajah bantal dan celana boxer nya.
"Kalian? Ngapain kesini?" tanya Saga heran.
"Ngajak Senja jalan lah!" jawab Alaska dan Darren berbarengan.
Saga semakin di buat bingung dengan situasi ini. Astaga, ia tidak menyangka adiknya akan sepopular ini.
Darren dan Alaska saling berpandangan, "Lo siapa berani ngajak Senja jalan?" tanya Alaska sinis.
Darren tersenyum smirk, "Emangnya lo siapa? Pacarnya juga bukan."
Dari dalam rumah, Senja mendengar keributan di terasnya. Gadis itu berlari keluar hanya dengan mengenakan piyama. Betapa terkejutnya Senja ketika mendapati Alaska dan Darren yang sudah adu mulut di depan rumahnya.
"Ada apaan bang?" tanya Senja pada Saga yang hanya menonton.
Saga mendelik, "Cowok lo yang mana sih Ja?"
"GUE LAH!" ucap Alaska dan Darren berbarengan lagi.
Gadis itu tak mampu untuk tidak ternganga mendengar jawaban kedua pria gila itu.
"Apaan sih lo ngaku-ngaku! Dipikir Senja mau pacaran sama cowo pembuat onar yang tampangnya kek nyamang?!" Alaska mulai naik pitam.
Tak mau kalah, Darren pun membalas, "Banyak bacot ya lo. Udah tua bukannya mikir. Kita gak beda jauh ya, lo juga sering cari masalah! Dipikir lo ganteng? Diliat dari mana-mana juga masih gantengan nyamang daripada elo!"
"Lo-" ucapan Alaska terpotong ketika mendengar bantingan benda keras yang berasal dari Saga.
Alaska, Senja, dan Darren pun sangat terkejut ketika Saga membanting gelas kaca yang berada di dekatnya.
"KALIAN MAU SAMA ADEK GUE? LANGKAHIN GUE DULU!" bentak Saga.
Dalam sekejap, Darren dan Alaska yang tadinya bertengkar seperti tom and jerry kini menunduk takut seperti anakan kucing. Sekuat tenaga Senja menahan tawanya.
"Bang, udahlah biarin aja. Jangan aneh-aneh," bujuk Senja.
Saga menggeleng, "Gak."
Gadis itu tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kedua pria malang itu. Yang jelas, Darren dan Alaska akan di uji habis-habisan dengan cara Saga. Memangnya, siapa yang bisa mengalahkan juara tekwondo tingkat nasional yang mendapat medali emas selama tiga tahun berturut-turut?
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di Teluk Alaska | ✔
Novela Juvenil[END] "Bahkan hingga akhir, Senja tetap terbenam di Teluk Alaska." (sedang dalam proses revisi, banyak bab yang masih berantakan)