🐈🐈🐈
Hari ini Ari akan membuktikan ucapannya. Ia akan membuat Iqbaal keluar dari sekolah dan kalau perlu pindah kota sekalian pokoknya Ari ingin sekali Iqbaal berada dalam masalah sehingga tak nampak lagi dihadapannya apalagi (Namakamu) kesayangannya.
Ari datang pagi-pagi sekali lalu mampir ke kelas tempat Iqbaal duduk dan waktunya ia menjalankan rencana jahatnya.
"Aduh!" ringis Iqbaal memegangi perutnya yang terasa melilit.
"Kenapa, Baal?" tanya (Namakamu) baru saja sampai di rumah pohon melihat Iqbaal kesakitan.
"Perut saya mendadak sakit," keluh Iqbaal memegangi perutnya sambil meringis.
"Lo makan apa kemarin?" tanya (Namakamu) cemas menghampiri Iqbaal.
"Kemarin saya makan di kulkas rasanya itu asam," jawab Iqbaal lagi-lagi meringis karena rasa sakitnya semakin menjadi.
"Lo makan yogurt basi atau apa sih? ya udah lo mending gak usah pergi sekolah dulu hari ini," saran (Namakamu) tidak tega
"Tapi saya ingin belajar supaya..."
"Iqbaal bukan pelajaran yang lo dapet tapi malah istirahat juga di UKS, pokoknya lo istirahat terus makan obat, oke. Gue janji bakal pulang cepet," potong (Namakamu) memapah Iqbaal kembali ke kamarnya.
Iqbaal mengangguk lemah dan beristirahat lalu (Namakamu) menyelimutinya. Sebelum itu (Namakamu) membuatkan Iqbaal bubur siapa tahu nanti Iqbaal kelaparan.
(Namakamu) sampai di kelas melihat Ari disana menaruh curiga karena Ari ada di bangku Iqbaal entah sedang melakukan apa.
"Ari ngapain lo dikelas ini?" tegur (Namakamu) membuat Ari kaget menghentikan aktivitasnya.
Ari menoleh pada (Namakamu). "Itu..."
"Itu apa?"
"Cek bangku siapa tau bangku disini rusak mau aku pindahin ganti baru," lanjut Ari lalu tersenyum menutupi kegugupannya.
(Namakamu) mengernyit bingung.
"Ya udah sweeti aku pergi dulu ya!" pamit Ari pergi begitu saja takutnya (Namakamu) semakin curiga.
(Namakamu) memang masih curiga dengan sikap Ari barusan untuk apa dia pagi-pagi ke kelas (Namakamu) apalagi di bangku yang ditempati Iqbaal. Semua murid kelas sudah hampir datang semua kecuali Bella dan Steffi.
Bella juga Steffi kali ini terlambat datang dan hampir saja kena hukuman untung mereka setengah berlari ke kelas lalu langsung duduk dengan napas terpogoh-pogoh setelahnya datang guru untuk mengajar hari ini.
Suara desisan tapi bukan ular berulang kali (Namakamu) dengar tapi tidak membuatnya menoleh sedikitpun. Di bangku belakang Bella cemberut (Namakamu) tidak menoleh sama sekali padahal ini penting menyangkut tentang Iqbaal yang hilang dari pandangan matanya. Bella merasa kurang semangat kalau Iqbaal tidak hadir ditambah Bella itu fans fanatik dibandingkan Steffi yang biasa saja setelah mengenal Iqbaal.
****
Guru yang mengajar sudah pergi karena bel istirahat sudah berbunyi. Bella langsung menghampiri (Namakamu) sementara Steffi buru-buru pergi ke toilet.
"(Nam) kok lo gak nengok sih?" Bella kesal kode darinya sama sekali tidak di gubris oleh (Namakamu).
"Gurunya galak gue gak mau kena omel," balas (Namakamu).
Bella nyengir menggaruk kepalanya. "Iya juga, eh my prince kemana?"
"My prince? maksud lo siapa?" bingung (Namakamu) baru mendengar nama itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kucing [IDR]
Fanfiction[COMPLETED] Ingin berteriak memanggil pertolongan namun suara kucing yang keluar. "Siapapun yang mendengar tolong, aku seorang pangeran, wajahku juga tampan," ucap Iqbaal Galendra Perwira memandang kendaraan asing yang melewatinya. "Suara siapa itu...