PROLOG
🐈🐈🐈
Siapa bilang jadi pangeran itu enak justru menjadi pangeran di sebuah kerajaan itu sulit, banyak peraturan dan tidak bebas. Berkali-kali mencoba untuk pergi namun malah mendapatkan hukuman.
"Ayah kecewa denganmu pangeran, kamu tidak pernah mau mendengarkan perkataanku," ucap Henri, ayahanda sekaligus raja menatap putranya kecewa.
"Ayah aku–" Iqbaal membela diri tapi Alwan saudara tirinya maju selangkah menghadap sang ayah.
"Sudahlah ayah, lebih baik hukum saja dia lagipula dia suka sekali membangkang dan lebih parah diam-diam pergi ke dunia manusia," ujar Alwan membeberkan fakta dan Iqbaal tentu menyesal telah bercerita kepada saudara tirinya itu. Ia pikir Alwan itu saudara yang bisa dipercaya.
"Apa benar putraku yang dikatakan saudaramu?" tanya Henri penuh selidik dan kalau benar terjadi putranya benar-benar melanggar aturan istana.
"Ayah tidak usah mendengarkan Alwan. Dia hanya mengada-ngada," bela Iqbaal namun sebuah bukti terpampang jelas bahwa Iqbaal bersalah.
Alwan menyerahkan bukti sehingga sang pangeran benar-benar mendapatkan hukuman yaitu dibuang ke dunia manusia dengan wujud seekor kucing putih sedikit oranye di bagian kepala.
Ingin berteriak tapi yang keluar hanya suara kucing. "Siapapun yang mendengar suara asliku tolong! aku ini seorang pangeran berwajah tampan." Sang pangeran bernama Iqbaal Galendra Perwira meminta pertolongan pada kendaraan yang asing melewatinya.
"Suara siapa itu? kok gue jadi merinding eh kucingnya bisa ngomong atau gue lagi halu?" tanya (Namakamu) Utami kebingungan mengentikan langkahnya pada seekor kucing putih berwajah sedih dipinggir jalan tanpa ada yang berniat mengadopsinya.
****
Cerita baru dengan sedikit fantasi apa kalian suka?
Semoga suka ya dan jangan lupa vote dan spam komentar!
Kalau rame yang baca aku usahakan update cepat deh jadi ramaikan yaa...😁👋
See you di bab pertama!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kucing [IDR]
Fanfiction[COMPLETED] Ingin berteriak memanggil pertolongan namun suara kucing yang keluar. "Siapapun yang mendengar tolong, aku seorang pangeran, wajahku juga tampan," ucap Iqbaal Galendra Perwira memandang kendaraan asing yang melewatinya. "Suara siapa itu...