09 - Pangeran Kucing

551 78 2
                                    

🐈🐈🐈

(Namakamu) mencari-cari keberadaan Iqbaal namun tidak ditemukan. Sekarang hanya satu tempat yang belum (Namakamu) cari yaitu di tempat pesta. Kalau berbalik lagi ke sana ada Ari.

Padahal (Namakamu) susah payah kabur dari sana atau biarkan saja siapa tahu tadi itu bukan Iqbaal cuma namanya kebetulan mirip lagipula tidak mungkin Iqbaal berubah jadi cowok seganteng dan se-keren tadi.

(Namakamu) juga merasa pernah melihat wajah cowok itu tapi lupa dimana tempatnya?

Daripada semakin dilema (Namakamu) masuk ke mobil dan benar saja si kucing hilang. Dia panik, apa mungkin tadi itu memang Iqbaal?

Terpaksa (Namakamu) kembali ke dalam pesta menggunakan masker dan jaket supaya tidak terlalu mencolok. Saat menuju sudut ruangan ia melihat seorang petugas kebersihan sedang membawa sebuah kandang mencurigakan.

"Mas!" panggil (Namakamu) menghentikan langkah si petugas kebersihan.

"Iya mbak,"

"Itu apa ya?" (Namakamu) menunjuk sesuatu yang dibawa petugas kebersihan itu.

"Ini kucing mau saya kirim ke tempat penampungan hewan." jawabnya ramah.

"Kucing warna apa?"

"Putih, kenapa memangnya, mbak?" tanyanya bingung.

"Saya boleh lihat? siapa tau saya suka, terus mau ngerawat."

Petugas kebersihan memberikan kandang yang tertutup kain itu dan setelah (Namakamu) buka ternyata bukan.

"Mas liat kucing selain ini gak?" tanya (Namakamu) memberikan lagi kandang kucing itu.

"Nggak mbak, kalau begitu saya  mau lanjutin pekerjaan lagi, permisi!"

(Namakamu) mengangguk dan melanjutkan mencari Iqbaal namun disaat begini ingin ke toilet sebentar. Beberapa menit di toilet (Namakamu) mendengar seseorang meminta bantuan dan itu persis seperti suara Iqbaal. Buru-buru ia keluar mencari sumber suara.

"Iqbaal lo ada dimana?" teriak (Namakamu) matanya menelusuri sekitar.

"Kamu (Namakamu), kan?" Ari mengenal suara seseorang itu memastikan bahwa memang (Namakamu).

"Ari." gumam (Namakamu) berbalik arah tapi lengannya dicekal mau tidak mau ia harus menghadapi Ari.

"Ari, itu kucing?" tanya (Namakamu) memerhatikan kandang yang Akan bawa.

Ari berdehem lalu terlintas ide licik di otaknya.

"Boleh gue liat bentar?" tanya (Namakamu) dan di perlihatkan oleh Ari dengan senang hati.

"Dia kucing mama gue balikin ya please!" dan benar kucing itu adalah Iqbaal.

Ari tersenyum tipis. "Gak bisa, ini gue nemu jadi milik gue." tolaknya.

"Ini kucing mama gue tadi lepas." kilah (Namakamu) tapi Ari tidak percaya. "Ari, balikin!" kali ini (Namakamu) meminta dengan lembut supaya Ari luluh.

"Ada syaratnya!" tukas Ari seketika perasaan (Namakamu) jadi tidak enak.

"Jadi pacar gue! nanti gue kasih kucing ini." Ari mengajukan syarat tapi (Namakamu) berat akan menjawab. "Gak dijawab, berarti kucing ini buat gue. Oh iya, kalau gak jawab sampai besok. Kucing ini gak akan pernah lo lihat lagi!" ancam Ari di akhir kalimat. Ia tersenyum puas karena (Namakamu) pasti tidak akan ada pilihan untuk menolak menjadi pacarnya.

Berkat informasi Bella dan Steffi memberitahu dirinya (Namakamu) mempunyai kucing kesayangan dan Ari menemukan kucing itu tanpa capek-capek merebutnya dari (Namakamu).

Pangeran Kucing [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang