Mulai bab ini dan seterusnya, karena belum aku revisi tahap pertama. Jadinya, untuk kata "aku" di bab ini kasih kata"Disa". Jadi kayak author yang cerita, tapi bukan Disa yang cerita. Jangan bingung yaa :). Happy Reading.
***
Disa melongo. "A--"
"Abang?" kata Disa bukan lagi menyapa tetapi bertanya.
"Iya," jawab orang itu dengan cepat.
Dia, adalah Zeyna Donika Mahasa. Seorang lelaki berbadan tinggi, berkulit putih, dan berambut hitam pekat dan tebal.
Seorang mahasiswa Universitas DAKIRA yang berada di Bandung. Saat ini, Zey kuliah dengan jurusan Hubungan Internasional (HI).
Zey, satu-satunya kakak Disa. Kakak yang sangat perhatian, peduli, dan sayang kepada Disa. Zey, juga sudah mempunyai pacar.
Desira Fandy Rahany, seorang gadis cantik berambut panjang, dengan kulit berwarna kuning langsat. Dia adalah pacar Zey, kakak Disa.
Fandy, juga seorang mahasiswa Universitas DAKIRA sama seperti Zey. Hanya berbeda jurusan saja. Fandy memasuki jurusan Akuntasi.
Menurut Disa, Fandy mempunyai sifat penyayang, ramah, dan sangat baik. Fandy juga sangat sayang kepada adik pacarnya itu.
Selain Diana, Zey dan Fandy juga selalu mengisi kekosongan di dalam kehidupan Disa. Mereka selalu menjadi cahaya di gelapnya kehidupan Disa.
"Ka-kapan Abang sama Kak Fandy ke Jakarta?" tanya Disa terus menangis.
Iya ... Zey dan Fandy memang tinggal di Bandung karena kuliah mereka. Berbeda dengan Disa yang memilih tinggal di Jakarta bersama sang sahabat. Tetapi, saat ini? sahabatnya itu sudah meninggalkan dirinya.
"Udah dari tadi," jawab Zey dengan lembut.
Dengan cepat, Disa memeluk Zey dan Fandy secara bersamaan. Zey dan Fandy membalas pelukan Disa.
"Jangan tinggalin Disa lagi," kata Disa terus menangis di pelukan Zey dan Fandy.
Fandy mencoba untuk menenangkan Disa. "Iya," kata Fandy menenangkan Disa.
Hubungan antara Fandy dan Disa cukup dekat. Karena Fandy Sudah berpacaran dengan Zey sejak SMA.
"Bang," panggil Disa lirih.
"Hm?" kata Zey perlahan.
"Kok Diana ninggalin Disa? padahal Sebentar lagi Disa ulang tahun," kata Disa terus menangis di dalam pelukan Zey dan Fandy.
Zey menatap Fandy, begitu pula dengan Fandy. Saat ini, kondisi Disa pasti sangat buruk. Mereka bingung harus bagaimana.
"Tenangin diri dulu, Dek." Zey mengacak-acak rambut Disa perlahan.
"Kalau Diana pergi, Disa sama siapa di Jakarta?" kata Disa terus menangis.
Fandy dan Zey saling menatap, mereka juga bingung dengan hal itu. Biasanya, Disa di Jakarta tinggal sendiri. Ia hanya tinggal bersama beberapa ART saja.
"Ke Bandung aja ya ... tinggal sama Abang," kata Zey ragu.
Disa terdiam sebentar, ia tetap menangis di dalam pelukan Zey dan Fandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Buruk
Teen FictionKalian selalu menilai seseorang dari sikap dan sifat orang tersebut. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap yang baik, bisa dipastikan bahwa dia mempunyai niat yang baik. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap buruk, bisa dipastikan bahwa...