Gadis itu adalah, "Diana!" teriak Disa lalu memeluk orang itu. Iya, Diana Saputri Asifah. Diana juga membalas pelukan Disa.
"Diana ..." kata Disa lirih.
"Iya?" kata Diana di dalam pelukan Disa. Diana mengelus punggung Disa, mencoba untuk menenangkan Disa.
"Jangan tinggalin aku dong," kata Disa kepada Diana terus menangis.
Diana tersenyum, "Udah dong jangan nangis, kok kamu jadi cengeng gini sih."
Disa melepas pelukannya, begitu pula dengan Diana. Disa menghapus air matanya yang menempel di pipinya. Disa tersenyum.
"Nah, gitu dong."
"Diana, jangan tinggalin aku ya ..." kata Disa mengulangi inti perkataannya sebelumnya.
"Iya ... aku selalu di sisimu kok," kata Diana kepada Disa.
Disa tersenyum, "Makasih," kata Disa kepada Diana.
Diana hanya tersenyum, ia mengalihkan pandangannya 90° ke kanan. Yang sebelumnya menatap ke Disa menjadi menatap ke depan, lebih tepatnya ke arah Daniel dan Bella.
"Kamu satu minggu lagi ulang tahun ya?" kata Diana tanpa menatap Disa.
"Iya," jawab Disa mantap Diana.
"Em ..." kata Diana perlahan.
Diana mengalihkan pandangannya yang sebelumnya menatap dua burung Love Bird menjadi menatap Disa.
"Happy Birthday, Adinda." Diana mengulurkan tangan kanannya ke depan Disa, untuk bersalaman.
"Kan belum," protes Disa bingung.
"Ciuh," kata Diana membuang muka.
"Biar aku orang yang pertama kali ngucapin," kata Diana kembali menatap Disa sembari tersenyum.
"Oh," kata Disa langsung berjabat tangan dengan Diana.
"Makasih," ungkap Disa.
"Sama-sama, Sayang."
"Iuh," kata Disa langsung membuang muka dan menaruh tangan kanannya di bangku putih yang ia duduki.
Diana tertawa kecil sembari menggelengkan kepalanya.
"Adinda," panggil Diana.
"Hm?" tanya Disa sedikit tersenyum.
"Kamu pindah ke Bandung ya?" kata Diana bukan bertanya tetapi merayu.
"Enggak ah," kata Disa.
"Ayolah," rayu Diana.
"Enggak mau Diana," kata Disa menatap Diana.
"Uuh," kata Diana, bibir merah bagian bawah Diana sedikit ke depan. Diana membuang muka, ia kembali menatap Love Bird.
"Burung Love Bird nya udah besar aja ya ..." kata Diana tanpa menatap ke Disa melainkan menatap Bella dan Daniel dengan hampa.
Disa tertawa kecil, ia menatap Bella dan Daniel. "Iya, padahal waktu itu baru menetas dari telur. Iya kan?"
"Iya," jawab Diana.
Diana menatap Disa, begitu pula dengan Disa. Disa juga menatap Diana.
"Tolong jagain ya," kata Diana.
Disa menjadi bingung, ia menaikan satu alisnya. "Kamu juga iya kan?" tanya Disa.
Diana tersenyum, "Sekarang kamu dulu yang merawat mereka," kata Diana.
"Ha?" bingung Disa.
"Nah, nanti beberapa tahun lagi ... aku yang merawat." kata Diana terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Buruk
Teen FictionKalian selalu menilai seseorang dari sikap dan sifat orang tersebut. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap yang baik, bisa dipastikan bahwa dia mempunyai niat yang baik. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap buruk, bisa dipastikan bahwa...