"Kok enggak jalan? nunggu siapa?"
Detik kemudian, setalah Disa mengatakan hal itu, mobil yang ia tumpangi pun berjalan dengan kecepatan sedang.
Iya, Disa membaca salah satu cerita yamg di buat oleh Miss Blue. Entahlah, Disa begitu menyukainya. Cerita yang di bacanya sekarang benar-benar membuatnya ketawa-ketawa sendiri.
Setengah jam kemudian, Disa masih asik dengan ponselnya. Bahkan Disa sama sekali tidak melirik di mana sekrang ia berada.
"Rumah lo, di mana?" tanya seseorang yang tidak jauh darinya.
Disa menghentikan aktivitasnya sebentar, tetapi terus menatap ponselnya. Sepertinya, suara orang yang bertanya itu bukan kakaknya.
"Elo--" kata Disa langsung mengangkat kepalanya dan menatap orang yang menyetir untuk pertama kalinya setelah ia naik.
"Apa?" tanya orang itu dengan polosnya.
"KENAPA ELO BISA DI MOBIL KAKAK GUE?!" tanya Disa membentak.
"Lah, kok nyalahin gue sih? ini kan mobil gue!" ucapnya tidak mau kalah.
Disa memperhatikan ke sekelilingnya, dan benar saja ia memang tidak berada di mobil kakaknya. Iya, karena mobil yang ia tumpangi ini lebih rapi.
Disa menatap orang yang menyetir itu dengan kesal.
"DIAN!!" teriak Disa di dalam mobil.
Iya, cowok yang menyetir itu adalah Dian. Siapa lagi kalau bukan ketua osis di sekolah barunya dan juga kembaran dari Desi.
"Apa?" tanya Dian dengan polosnya.
"Kenapa gue bisa di mobil elo?!" bentak Disa.
"Kok tanya gue, kan lo sendiri yang masuk ke mobil gue," ucap Dian ringan.
Iya juga sih, kok aku jadi bego gini sih!, kata Disa di dalam hati.
"Tapi, kenapa lo enggak ngomong sama gue! kalau gue salah masuk mobil!" kata Disa tetap ngeles.
"Mana gue tau, kalau lo salah mobil," kata Dian ringan.
"Huh," kata Disa menggeramkan kedua tangannya untuk menahan emosinya itu.
"Kenapa lo enggak ajak gue bicara dari tadi! kan gue jadi tau kalau gue salah masuk mobil orang!" kesal Disa tetap membela diri.
"Gue udah ajak lo ngomong dari tadi! lo-nya aja yang sibuk sama kegiatannya sendiri," ucap Diab tidak mau kalah.
"Kok lo enggak berusaha gitu?" kesal Disa.
"Kan gue mengemudi! nanti kalau gue nabrak gimana?!" kesal Dian karena dari tadi di salahkan mulu.
"Ter-se-rah!" kesal Disa.
"Ya udah," kata Dian ringan.
"Balik ke sekolah!" perintah Disa dengan ringan tanpa menatap Dian.
"Ha? ngapain?" tanya Dian heran sendiri.
Disa memutar pandangannya dengan malas, ia menatap Dian kesal. "Pasti kakak gue nungguin, bego!" kata Disa kesal.
"Gue aja yang nganter lo pulang," tolak Dian.
"Enggak mau!" tolak Disa.
"Pokoknya balik sekarang!" perintah Disa kesal.
"Eh, balik ke sekolah itu lama. Hampir setengah jam! palingan kakak lo juga udah balik," ucap Dian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Buruk
Teen FictionKalian selalu menilai seseorang dari sikap dan sifat orang tersebut. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap yang baik, bisa dipastikan bahwa dia mempunyai niat yang baik. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap buruk, bisa dipastikan bahwa...