"Dis, jadi selama ini elo itu--"
"Manusia," kata Disa memotong perkataan Dian dengan lugunya.
"Gue juga taulah lo itu manusia. Maksud gue itu--"
"Selama ini lo adik Zey?" tanya Dani.
Disa diam sebentar, mencoba berfikir sebentar untuk mencari jawaban yang tepat.
Mampus! ketahuan deh! gimana coba? aku harus bilang apa?! kesell!!, kata Disa di dalam hati.
"Ekhem," deham Dani.
"E--Enggak kok," bohong Disa.
"Ha?" kejut Zey.
Disa mengedipkan matanya beberapa kali dengan cepat. Iya, sekedar memberikan kode.
"Terus, lo siapanya kak Zey?" tanya Dian penasaran.
"Kepo banget sih!" kesal Disa.
Dian memutar bola matanya dengan malas, rasanya sangat malas berbicara dengan gadis aneh itu. Dian lebih memilih untuk bertanya kepada Zey saja.
"Kak, Disa itu adik Kakak?" tanya Dian sopan.
"Em--" kata Zey bingung, Zey menatap Disa. Disa terus memohon agar Zey berbohong.
"Em--iya, Disa adik gue," kata Zey jujur.
Huaa!! ketahuan deh!! abang kok enggak bisa di ajak kerja sama sih!! ya elah!! ngeselin banget sih!!! apa susahnya coba tinggal bilang ENGGAK?!!, kata Disa di dalam hati.
"Se-serius?" tanya Dani tidak percaya.
"Iya, memangnya kenapa?" tanya Zey dengan ringannya.
Dian diam sebentar, mencari kata-kata yang cocok untuk menjawab pertanyaan Zey.
Disa memanfaatkan waktu ini, karena Dian masih bingung. Disa pun bertanya, "Abang, sejak kapan aku adik kamu?"
Kedua mata Zey terbuka sempurna, mendengar perkataan Disa. "Adik laknat lo! enggak mengakui gue abang lo!" kesal Zey.
Astaga!! kok enggak paham-paham juga sih!! kesellll, kata Disa di dalam hati.
Disa menggeramkan tangannya dengan kesal. Entah Zey benar-benar tidak tau maksud Disa atau benar-benar tidak tau maksud Disa.
Saat Disa akan membuka suara, Dian sudah lebih membuka suara. "Lo anaknya om Rayhan?" tanya Dian kepada Disa.
Disa terbungkam, sepertinya identitasnya benar-benar sudah terbongkar.
Tetapi, Disa malas menjawab pertanyaan Dian. Iya, kalian tau kan? kalau hubungan Disa dengan Rayhan tidak baik?
"Rayhan itu, siapa? aku enggak kenal," kata Disa lagi-lagi berbohong.
"Dek," panggil Zey kesal.
"Hm?" kata Disa acuh.
"Masa pa--" Ucapan Zey terhenti karena seseorang menginjak kaki kirinya. Orang itu tidak lain adalah Fandy.
"Disa itu adik kandung saya, kalau Zey itu calon kakak iparnya Disa. Tapi manggilnya udah pakai kata Abang," jelas Fandy.
Nah gitu dong, dari tadi gitu! semoga aja enggak ketahuan, kata Disa di dalam hati.
"Iyakan?" tanya Fandy menatap Zey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Buruk
Teen FictionKalian selalu menilai seseorang dari sikap dan sifat orang tersebut. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap yang baik, bisa dipastikan bahwa dia mempunyai niat yang baik. Apabila orang itu mempunyai sifat dan sikap buruk, bisa dipastikan bahwa...