17 - Penolong

158 32 6
                                    

"Kak! ada toilet enggak ya?"

Penjaga kasir menghentikan aktivitasmya sementara. "Maaf, Dek! di sini tidak ada toilet," jawab penjaga kasir itu dengan ramah dan tersenyum.

Tuh kan! benar dugaanku. Pasti enggak ada toilet. Terus, gue harus gimana?, kata Disa di dalam hati.

Disa menoleh 90° ke kanan, melihat ke arah parkiran di depan minimarket ini.

Bang! lama banget sih! kesel dah, aku! pokonya nanti aku rebut ATM-nya. Terserah Abang, mau beli ini-itu pakai uang siapa?!, geram Disa di dalam hati.

"Dek," panggil seseorang yang tidak lain adalah penjaga kasir.

Disa mengedipkan matanya dua kali, untuk membuyarkan lamunanya. "Hm?" kata Disa perlahan langsung menatap penjaga kasir.

"Totalnya--"

"Bisa enggak ya Kak, bayarnya pakai aplikasi kredit gitu?" tanya Disa tidak sengaja memotong perkataan sang penjaga kasir.

Penjaga kasir itu tersenyum dan terdiam beberapa saat. Lalu, bertanya kepada temannya.

Memang cukup lama mereka berbincang. Setidaknya itu bisa menunda sementara. Sembari menunggu sang kakak, Zeyna.

"Astagah!! lama banget sih!" lirih Disa kesal karena Zey belum datang juga.

"Dek!" panggil seseorang.

Disa langsung menoleh ke sumber suara itu. Sumber suara itu tidak lain adalah sang penjaga kasir.

"I-iya?" gugup Disa karena dirinya tau kebanyakan minimarket memang tidak ada layanan seperti itu.

"Maaf, minimarket ini tidak menerima layanan seperti itu," ungkap penjaga kasir itu.

Sudah aku duga!, kata Disa di dalam hati.

"Kenapa ya, Kak?" tanya Disa mencoba untuk mengeles.

"Kami tidak tau jelas, tetapi atasan kami memang melarang layanan seperti itu," jelas penjaga kasir.

Iya-iya! aku juga tau! orang aku cuma ngeles bentar doang kok!, kata Disa di dalam hati.

"Gimana ya?" tanya penjaga kasir itu kapada Disa.

Aduh! aku ngeles apa lagi ya?! pusing deh gue! malu banget parah!! bang Zey enggak datang-datang!! enggak ada penolong juga!!, kata Disa di dalam hati. Ia bingung sekaligus kesal.

"Woy!! buruan!! cepat sedikit bisa enggak!! gue capek berdiri terus!!" teriak seseorang di belakang antrian.

Mampus!, kata Disa di dalam hati kepada diri sendiri.

"Gimana ya, Dek? kalau enggak jadi--nanti kita kembalikan ke tempat semula," ucap penjaga kasir itu dengan ramah.

Sisi Buruk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang