Belajar Romantis
"No," panggil Merry ketika Dino akan memakan tteokbokki-nya.
Dino menoleh pada Merry. "Kenapa, Mer?"
Merry membuka mulutnya lebar-lebar. "Aaa ..."
Dino mengerjap bingung. Sekarang apa lagi? "Kenapa? Mulutmu sakit? Tenggorokanmu sakit?" tanya Dino.
Merry mendesis kesal. "Ini harusnya kamu suapin aku, dong! Kamu tuh, masa gitu aja nggak ngerti." Merry menggeleng-gelengkan kepala dengan ekspresi lelah.
Dino menarik napas dalam. Sabar ... sabar .... Untung, sayang. Dino lalu menyorongkan sumpitnya yang sudah menyumpit tteokbokki ke arah Merry.
"Yang manis dong, No, ekspresinya. Sambil senyum, gitu," tuntut Merry.
Dino menatap Merry, memaksakan senyum. Namun, wajahnya terasa panas.
"Tuh, kamu senyumnya juga nggak serius. Kaku banget," protes Merry.
"Mer, please ..."
Merry menggeleng-gelengkan kepala simpati, lalu menerima suapan dari Dino, tapi matanya menyipit tak puas. "Kamu perlu banyak belajar, No."
Seharusnya Dino yang mengatakan itu pada Merry. Gadis itu tak tahu apa pn tentang perasaan Dino. Cinta? Huh. Tahu apa dia soal cinta?
"Tuh kan, malah ngelamun," keluh Merry.
"Mer," panggil Dino.
"Hm?"
"Kamu tahu nggak, untung banget lho, aku tuh sayang sama kamu. Kalau nggak, udah dari tadi aku tinggalin kamu," ungkap Dino jujur.
Merry langsung menuding wajah Dino. "Tuh, tuh ... kamu tuh emang nggak berbakat jadi romantis, No."
Dino tertawa kering. Untung tidak ada Syvia atau Daniel di sini. Mereka akan puas menertawakan dan mengasihani Dino jika melihat ini. Diajari tentang cinta oleh gadis yang tak mengerti cinta adalah hal yang paling ... menakjubkan.
"Gini deh, No, coba bayangin kalau aku tuh cewek pujaan hatimu," kata Merry.
'You are, Mer, you are,' gumam Dino dalam hati.
"Act like you're falling in love with me," lanjut Merry.
Dino bahkan tak perlu berakting untuk itu.
"Look at my eyes, No," pinta Merry.
Dino melakukannya. Ia menatap mata Merry sambil mendengarkan degup jantungnya yang semakin meningkat. Wajahnya mulai terasa panas. Ketika Merry tersenyum manis padanya, Dino memalingkan wajah cepat.
"Tuh!" Merry langsung protes. "Gitu aja kamu nggak bisa, No."
Dino berdehem. "Buruan makan aja, deh."
"Ck, ck, ck ... kamu harus belajar banyak, No. Kamu parah banget, No. Seriously. Yang butuh love lesson itu bukan aku, tapi kamu," tandas Merry.
Dino hanya menghela napas mendengar ocehan Merry. Ketika kimbab pesanan mereka datang, Dino menyorongkannya ke arah Merry. Merry masih sambil mengomel mencomot sepotong kimbab dan memasukkannya ke mulut.
Untuk berjaga-jaga, Dino juga mendekatkan minuman gadis itu ke dekatnya. Karena seperti yang sudah diduganya, gadis itu tersedak karena makan sambil mengomel. Dino membungkuk ke arah Merry untuk menepuk punggungnya lembut sementara gadis itu meneguk minumannya.
"Udah ah, aku mau makan aja," kata Merry setelah pulih dari tersedaknya.
Dino hanya mengangguk, dalam hati bersyukur. Sungguh, jika ada kelas untuk love lesson, Dino siap membayar berapa pun untuk mendaftarkan Merry ke kelas itu. Kurang cinta bagaimana lagi Dino ini pada Merry?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend, My Husband (End)
RomanceFrom bestfriend to husband. Begitulah hubungan Merry dan Dino. Berawal dari perjodohan mereka, persahabatan mereka sejak TK merenggang. Namun, pada akhirnya mereka berakhir menjadi pasangan suami-istri. Merry berusaha memperbaiki persahabatannya de...