Pria yang Dia Sukai
Setelah mengakui perasaannya pada Merry, Dino menarik Merry pergi dari sana. Namun, Merry balik menarik tangan Dino, menahannya.
"No, kamu kenapa, sih? Kamu berantem sama dia?" tanya Merry khawatir. "Semua bisa diomongin baik-baik. Jangan kayak gini."
Dino akhirnya berbalik menatap Merry.
Gadis itu kemudian berjinjit dan berbisik pada Dino, "Aku tahu kok, kamu pura-pura bilang cinta ke aku karena si Remmy itu."
Dino memejamkan mata. Merry tak tahu apa pun. Ketika Merry hendak mundur, Dino menahannya dengan memeluk gadis itu.
"No?" Merry terdengar bingung.
"Mer, please ..." Dino benar-benar sudah putus asa, tak tahu lagi bagaimana harus mengungkapkan dan menunjukkan perasaannya pada Merry.
Ketika Merry balas memeluknya, Dino membuka mata. Dirasakannya Merry menepuk bahunya lembut.
"No, kamu kalau ada masalah, bisa cerita ke aku," ucap Merry. "Kamu tahu kan, aku tuh sayang sama kamu."
Dino tersenyum getir. Sayang?
Dino menatap ke depan dan tatapannya bertemu dengan Raihan yang sudah membawa popcorn dan tiga gelas minuman dalam kantong plastik. Dan Dino sadar, mungkin hati Merry telah pergi pada pria itu. Pikiran itu membuat Dino mengeratkan pelukannya pada Merry.
Dino tak sanggup melepaskan Merry. Ia tak ingin melepaskan Merry. Hampir seumur hidupnya ia mengenal dan jatuh cinta pada Merry. Tak bisakah Merry melihatnya, melihat perasaannya, meski hanya sedikit saja?
Sungguh, ini tak adil untuk Dino.
***
Setelah kejadian di bioskop tadi, Merry gagal menonton film karena Dino mengajak pulang. Meski begitu, Merry tidak protes. Sepertinya Dino sedang patah hati.
Ketika mobil yang disetiri Dino tiba di halaman rumah mereka, Dino tidak langsung turun. Merry pun tidak turun dan menatap Dino.
"No, kamu nggak pa-pa?" tanya Merry khawatir.
Dino mendengus pelan, menggeleng.
"Kamu mau pergi liburan?" Merry menawarkan.
Dino menoleh padanya. "Ke mana?"
"Ya, yang dekat-dekat aja. Karena dulu kita udah ke pantai, jadi hari ini kita ... camping aja, gimana?" usul Merry. "Nanti aku masakin mie instan buat makan malamnya."
Dino mendengus pelan, sebelum akhirnya mengangguk. "Kita siapin barang-barang dulu deh, kalau mau camping."
Merry mengangguk antusias dan turun lebih dulu. Tanpa menunggu Dino, Merry berlari ke arah rumah, di mana salah seorang pelayan sudah membuka pintu untuknya. Merry langsung naik ke kamarnya dan pergi ke walk in closet.
"Nggak perlu buru-buru, Mer," ucap Dino yang sudah menyusulnya beberapa saat kemudian.
"Takut kamu berubah pikiran," aku Merry.
Dino tersenyum geli ketika berdiri di depan Merry.
"Kamu ... udah baik-baik aja?" tanya Merry hati-hati.
Dino mengangguk.
Merry menghela napas lega. "Aku udah khawatir aja kalau kamu nangis tadi."
Dino mendengus geli. Pria itu menepuk kepala Merry lembut. "Makasih, Mer, karena kamu tetap ada di sampingku sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend, My Husband (End)
RomanceFrom bestfriend to husband. Begitulah hubungan Merry dan Dino. Berawal dari perjodohan mereka, persahabatan mereka sejak TK merenggang. Namun, pada akhirnya mereka berakhir menjadi pasangan suami-istri. Merry berusaha memperbaiki persahabatannya de...