-10- As Long As You're Here

1.9K 212 26
                                    

As Long As You're Here

"Aku nggak nyangka, aku akan liburan ke Korea sama kamu, No," ucap Merry riang ketika mereka dalam perjalanan menuju bandara petang itu. Merry duduk di jok belakang dengan Dino di mobil Dino yang disetiri sopirnya. "Aku belum sempat ke sana sejak dua tahun terakhir. Papa nyuruh aku fokus kuliah biar cepat lulus, jadi nggak pernah ngasih izin aku liburan sebelum kuliahku selesai."

Dino tersenyum geli. "Kamu semangat banget. Semalam kamu hampir nggak tidur gara-gara sibuk bikin list tempat yang mau kamu kunjungin, kan?"

Merry nyengir. "Aku udah nyiapin list banyak tempat menarik. Kamu juga pasti senang nanti."

Dino mengangguk.

"Kamu selama di luar negeri pernah main ke Korea, No?" tanya Merry.

"Tiga tahun lalu, aku pergi ke sana buat nemuin Kak Dito yang ada urusan di sana," jawab Dino.

Merry merengut. "Coba dulu aku nggak bikin masalah dan jauhin kamu, pasti kita udah liburan bareng di sana."

"Iya, sih. Mungkin tiap tahun kita udah liburan ke sana," sahut Dino.

"Huaaa ... I regret it now," sesal Merry seraya menunduk lesu.

"Kita bisa mulai dari tahun ini. Liburan ke sana setiap tahun," hibur Dino.

Merry menoleh pada Dino dan tersenyum lebar sambil mengangguk. Saat itulah, ponsel Dino berbunyi.

"Bentar," pamit Dino sebelum mengangkat teleponnya. "Halo?"

Dino mengerutkan kening sesaat, lalu melirik Merry. Dino menaikkan kacamatanya dan tampak khawatir.

"Oke. Aku ke sana sekarang," Dino berkata, lalu menutup teleponnya.

"No, kenapa? Ada masalah apa?" tanya Merry, tak bisa menyembunyikan kecemasannya.

Dino tersenyum. "Mer, kamu nanti berangkat dulu aja,ya? Aku akan langsung nyusul begitu urusanku selesai."

Merry terkejut mendengarnya. "Urusan apa?"

"Um ... kantor. Ada masalah dikit." Dino tersenyum tak nyaman. "Maaf, ya? Aku harus balik dulu ke kantor. Nanti begitu selesai, aku langsung nyusul kamu." Dino mengecek jam tangannya. "Kalau harus balik, kamu bisa telat nanti. Aku turun di depan aja. Maaf ya, aku nggak bisa ngantar kamu sampai bandara."

Dino lalu berbicara pada sopir, meminta mobil ditepikan di depan. Namun, Merry refleks berbicara,

"Nggak usah. Kita balik aja ke kantor."

Dino menoleh kaget padanya. "Mer, nanti penerbanganmu ..."

"Aku nggak mau pergi sendiri," putus Merry. "Aku bisa ikut ke kantormu dan nanti kita berangkat bareng."

"Mer, kamu udah lama pengen liburan ini. Aku nggak mau ganggu rencanamu," ucap Dino.

Merry menggeleng. "Sekarang rencanaku berubah. Aku nggak mau liburan sendiri ke Korea. Aku mau ke sana sama kamu. Jadi, aku nggak akan pergi tanpa kamu."

"Mer, kamu nggak perlu ngelakuin itu buat aku," debat Dino.

Merry menggeleng. "I do it for myself. Aku nggak akan pergi ke mana pun tanpa kamu, No," ucapnya penuh tekad.

Dino mengangkat alis. "Oh, ya?"

Merry mengangguk tanpa ragu.

Dino tersenyum geli, lalu berbicara pada sopir untuk membawa mereka ke kantornya. Merry lalu mengamati Dino yang menghela napas dan tampak khawatir. Merry menepuk punggung tangan Dino.

My Bestfriend, My Husband (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang