Bang Reno jahat!

1.2K 143 36
                                    

     Hari ini semua berjalan seperti biasa. Fathim dan segala rutinitas berat kesehariannya. Bahkan untuk saat ini, ia berencana untuk meminjam buku sejarah kelas XII agar dapat dipelajarinya dari sekarang. Ya, tentu saja semua itu setelah ia menyelesaikan seluruh mata pelajaran untuk tahun ini dikelas XI.

    Fathim berjalan seorang diri menuju perpustakaan. Dengan ramah Bu Rini selaku penjaga perpus menyapa Fathim, "Selamat pagi Fathim," ujarnya.

    "pagi," jawab Fathim dengan senyum seadanya.

Ya, Fathim memang begitu kurang suka berbasa-basi. Alasannya sama seperti mengapa ia tidak ingin berteman, yakni hanya akan membuang waktu dan membuatnya melakukan hal yang sia-sia.

     Setelah ia menghabiskan satu buku pelajaran sejarah, yang pastinya 80 persen dari isi buku itu sudah melekat dalam kepalanya, Ia berniat untuk kembali ke rumahnya. benar sekali, ia memang ke perpustakaan disaat semua siswa di sekolahnya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.

*****

    Setibanya Fathim di rumah, ia melihat mami nya sedang memasak untuk makan malam.

    "Mami!" seru Fathim dengan ceria memanggil mami tercinta nya itu.

     "Eh, kesayangan mami udah pulang. Darimana aja, kok sore pulang nya?" Tanya mami Aira.

    "Biasa mi," jawab Fathim yang dengan santainya mencomot tempe goreng yang baru saja di angkat dari penggorengan.

   "Eh, kebiasaan deh main comot-comot aja. Belum cuci tangan juga!"

    "Yaa, maaf mi. Gak nahan, menggoda banget habisnya," Fathim berdalih.

    "Itu mah gaya kamu doang. Cuma tempe goreng kok sampe menggoda gitu," sergah mami. 

    " Hehe..." hanya cengiran kuda  yang dapat Fathim tampilkan.

    "Udah sore ini, langsung mandi gih sana. Badan kamu udah bau keringet tuh," perintah mami pada Fathim yang memang terlihat cucuran keringat dari wajah dan baju putih nya yang basah.

     "Iya mi, iya." jawab Fathim yang kemudian berlalu untuk naik ke lantai atas dan membersihkan dirinya.

*****

    "Sayang, selama dua hari ke depan kamu tinggal di tempat bang Reno ya." Papi Rafi membuka percakapan setelah selesai makan malam.

   "Loh kok gitu pi?" Fathim tak senang.

   "Mami sama papi ada urusan ke luar kota, gak lama kok nak, cuma dua hari aja." Kini mami yang angkat bicara.

    "Yahh... tapi kenapa harus ke tempat bang Reno. Kenapa gak dirumah aja, kan ada bang Farel, ada bi Lastri juga kan."

   "Iya, tapi bi Lastri udah izin pulang anaknya mau nikah. Gak mungkin kan mami ninggalin kamu berdua sama Farel, anak itu juga pulang nya gak jelas kapan.  Kayak sekarang ini aja, abang kamu itu belum pulang. Siapa yang jagain kamu nanti," jelas mami.

   "Terus kenapa gak dirumah bang Rio aja, kenapa harus dirumah bang Reno!"

   "Rumah bang Rio kan lebih jauh, lagian Rio sama Lia kan sama-sama kerja. Dirumah nya juga palingan cuma ada pembantunya sama Fifi."

Fat? BodoAmat! [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang