Itu maksud tatapan Daniel apa?
Ya jelas nyuruh kalian dukung cerita ini, lah. Wkwkwkwk.Biar Daniel kasih tahu cara mendukung cerita ini.
1. Tekan bintang yang ada di pojok kiri bawah hp kalian.
2. Komen apa pun yang kalian mau.
3. Follow akun Wattpad emak dia.
4. Share cerita ini di sosmed kalian dan mention (at) SelfiAndriani1809Selesai.
Happy Reading 😘
Mila berjalan di koridor dengan santai. Belakangan ini banyak orang-orang yang membicarakannya. Mila tidak peduli, karena dia tidak merasa ada yang salah dengan dirinya.
Saat terus berjalan, Mila bertemu dengan Daniel yang juga berjalan menuju ke arahnya. Entah kenapa, jantung Mila seketika langsung berdetak kencang. Saat Daniel semakin dekat, saat itulah jantungnya terasa semakin memompa.
Daniel berhenti di depan Mila. Sedangkan Mila entah kenapa langsung berubah canggung dan salah tingkah. Namun sesegera mungkin Mila langsung mengatur ekspresinya kembali.
"Ehm, ada apa ya?" tanya Mila berusaha untuk tidak begitu gugup.
"Tadi walas lo pesan ke gue. Katanya lo disuruh ke ruangannya."
"Emangnya iya?" bingung Mila. Dia merasa tidak bikin masalah apa pun, tapi kenapa dia bisa dipanggil oleh guru. Mungkin ada keperluan penting, Mila berusaha berfikir positif.
"Permisi buk, apa benar ibuk manggil saya?" tanya Mila memastikan.
"Iya benar, silahkan duduk." Mila duduk di kursi yang telah disediakan.
"Ada masalah apa ya buk?" Mila masih begitu penasaran penyebab dia dipanggil oleh walasnya.
"Akhir-akhir ini ibuk dengar kamu udah mulai berubah. Apa benar?" tanya walas kepada Mila.
"Enggak kok buk. Aku masih kayak gini, nggak berubah sedikit pun kok. Ibuk coba lihat deh." Mila berdiri dari kursi untuk memastikan. Dia memutar badannya untuk membuktikan bahwa dia tidak berubah.
"Ya ampun, Mila. Enggak itu maksud ibuk. Maksudnya itu sikap kamu yang udah mulai berubah. Banyak adu dari guru lain kalau kamu dalam kelas udah sering ngelamun. Terus dari murid-murid lain juga banyak. Katanya kamu udah mulai berani gitu," jelas walas Mila.
"Emangnya salah kalau berani buk?" Mila bingung. Memang apa salahnya kalau kita berani. Malahan tambah bagus kan?
"Ya, enggak juga sih. Tapi disini ibuk cuma mau kasih nasehat buat kamu. Semangat belajar jangan di kasih kendor ya. Apalagi sebentar lagi kamu mau naik kelas 12 sama mau lomba olimpiade MTK kan?"
"Iya buk," jawab Mila sekenanya.
"Terus, jangan terlalu berprilaku kasar ya."
"Kok gitu buk?" heran Mila. Apa walasnya sudah tahu waktu kejadian di parkiran?
KAMU SEDANG MEMBACA
MilDa ☑️
Teen FictionSELESAI Tahap revisi Awal pertemuan seseorang terkadang memang tidak disengaja. Begitu juga dengan Mila dan Daniel yang bertemu karena sebuah kecelakaan kecil. Mereka menghadapi berbagai konflik. Semuanya selalu dihadapi bersama. Dibantu oleh temann...