PART 48

22 5 0
                                    

I'm back again

Seperti biasa, jangan lupa vote, comment, follow dan share cerita ini di sosmed kalian. Supaya, aku nulisnya tambah semangat karena banyak yang baca. Hehehe😅😅😅

Bagi yang ingin mesan cover waatpad, jangan lupa pesan sama aku aja ya. Harganya dijamin murah.

Happy Reading

"Cepat masuk." Titah polisi kepada para remaja yang tertangkap pesta narkoba.

Semuanya mengangguk patuh. Lalu satu persatu mereka memasuki mobil dengan kepala yang ditundukkan.

Dan, tibalah dibarisan terakhir. Seorang polisi memegang kedua tangan Alex dan memborgolnya karena berusaha memberontak. Dan begitu juga dengan Eliza tangannya juga di borgol. Sedangkan Wulan, dia sama sekali tidak melakukan pemberontakan. Dia hanya menurut dan pasrah.

Alex menatap semua yang berdiri disebelahnya dengan tatapan yang menyorotkan kebencian. Sedangkan Eliza hanya menunduk karena merasa malu.

Wulan menatap ke tiga temannya. Lantas bisa disebut 3 mantan temannya. Yaitu, Bunga, Zifa, dan Pipi.

Begitu juga dengan mereka bertiga. Mereka menatap Wulan dengan perasaan yang bercampur. Senang karena Wulan kalah dan balas dendam mereka terbalaskan. Serta iba karena melihat Wulan yang dibawa ke kantor polisi.

"Lan." Panggil Pipi karena tidak tahan melihat keadaan Wulan saat ini.

Wulan menatap ke tiga temannya. "Gue pantes dapat ini kok. Gue minta maaf." Ucapnya dengan senyum yang tercetak di wajahnya.

Begitu juga dengan Zifa dan Bunga. Mereka juga merasa iba.

Tanpa pikir panjang, mereka bertiga langsung menghampiri Wulan dan memeluknya.

"Hikksssss.... Lo kenapa ngelakuin ini bodoh." Tanya Zifa dengan terisak lalu memeluk Wulan.

Mereka bertiga menangis sambil memeluk Wulan.

"Walau lo udah nggak anggap kita bertiga lagi. Tapi kita masih anggap lo kok. Walau nggak sepenuhnya.. Hiksss." Ucap Bunga dengan terisak.

Tak terasa air mata Wulan juga jatuh.

"Maaf... Maaf.... Gue minta maaf." Maaf. Kata yang selalu diucapkan Wulan kepada tiga temannya.

"Ayo nona Wulan! Kita pergi." Ajak seorang polwan yang sedang memperhatikan mereka berempat dari belakang.

"Tunggu bentar." Jawab Wulan.

Lalu menatap temannya. "Kalian harus baik-baik. Harus tetap kompak. Gue bukan teman yang baik. Gue brengsek." Ujar Wulan menatap ketiga temannya dengan air mata yang terus mengalir.

"Dan, gue mau ngucapin terima kasih atas apa yang kalian bertiga lakukan. Dengan begini, gue jadi sadar." Pipi menggeleng. Lalu kembali memeluk Wulan.

"Mil. Gue minta maaf atas semua yang udah gue lakukan. Gue harap lo maafin gue. Dan, semoga hubungan lo selalu baik dengan Daniel." Wulan menatap Mila yang sedang berdiri dibelakang Raka. Mila mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

"Om. Maafin saya om." Ujar Wulan lagi kepada seorang laki-laki yang berdiri disamping Raka, yang Wulan yakini itu adalah papa Mila.

Putra hanya diam tanpa menjawab dan menatap Wulan dengan raut wajah datarnya.

"Ayo! Semuanya sudah menunggu." Ujar polwan itu lagi.

Wulan mengangguk. "Aku pergi dulu ya." Pamit Wulan. Lalu memasuki mobil untuk pergi ke kantor polisi.

                                ****

Alex dijatuhi hukuman penjara selama empat bulan karena telah melakukan pelecehan. Ditambah bukti sebuah kamera yang diperlihatkan oleh Putra.

MilDa ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang