Jangan lupa vote, comment, follow dan share cerita ini ke teman- teman kalian . Biar makin banyak yang baca.
Bagi ada yang butuh cover waatpad, jangan lupa order disini ya.
Happy Reading
Mila memasuki rumahnya tanpa mengucapkan salam.
"Mila. Kamu udah pulang nak?" Anjela yang sedang duduk bersama bi Inah di sofa segera berdiri dan menghampiri Mila.
"Kamu kenapa nangis gini?" Tanya Anjela dengan sedikit panik.
Mila menggeleng. Lalu mengambil nafasnya dan bersuara. "Nggak papa kok ma. Aku ke kamar dulu ya. Mau istirahat."
"Kamu udah makan?"
"Udah tadi ma. Aku ke kamar dulu ya ma, bi." Pamit Mila. Anjela dan Bi Inah mengangguk. Lalu menatap kepergian Mila.
"Kasian juga ya nya, ngeliat Mila kayak gitu." Ucap bi Inah membuka suara.
Anjela mengangguk. "Tapi, ini demi sebuah rencana bi." Bi Inah mengangguk.
"Ayo cepetan kita siap-siap. Tolong telfonin Raka sama yang lainnya ya bi." Bibi mengangguk. Lalu pergi menuju telepon rumah.
Anjela segera pergi menuju kamar Mila. Lalu mengunci kamar Mila dari luar.
"Ayo semuanya. Jangan terlalu berisik." Intruksi Anjela kepada semuanya yang ada di bawah.
****
"Anjing." Mila terus menangis dengan memeluk boneka besar yang ada di dalam kamarnya.
"Percuma usaha gue selama ini. Nggak ada hasilnya." Racau Mila.
"Hiksssa..... Hiksss.... Kok lo bisa sebrengsek ini sih Niel?" Tanya Mila. Meski tidak ada orangnya.
"Gue muak sama lo. Gue benci." Mila memukul-mukul boneka besar yang dipegangnya saat ini. Seolah membayangkan bahwa itu adalah Daniel.
"Dasar laki-laki banci. Itu aja takut. Emangnya lo nggak bisa hadapin hah?"
"Lo benar-benar brengsek Niel. Gue benci sama lo. Hikssa... Hiksss..." Mila menangis keras sejadi-jadinya. Karena takut kedengaran oleh mamanya, Mila menenggelamkan wajahnya ketubuh boneka itu. Dan kembali menangis dengan keras.
*****
"Gimana? Semuanya berjalan sesuai rencana kan?" Tanya Putra setelah memasuki rumahnya.
"Siap pa. Mila lagi di kamar." Jawab Anjela.
"Yaudah. Sekarang matiin lampunya. Terus Raka sama Daniel ke atas!" Semuanya mengangguk. Lalu Raka dan Daniel pergi keatas.
Tok tok tok
Ketokan pintu di kamar Mila dilakukan oleh Raka. "Mila."Raka kembali mengetok pintu kamar Mila. "Mila." Panggilnya.
"Siapa?" Sorak Mila dari dalam dengan suara parau. Sebelumnya, Raka telah membuka kunci kamar Mila yang diberikan oleh mamanya.
"Kakak Mil. Kakak mau ngomong."
"Masuk aja kak. Nggak aku kunci kok." Raka perlahan-lahan membuka pintu kamar Mila. Lalu melihat kedalam ruangan. Ternyata, Mila sedang tengkurup di atas kasur membelakanginya.
"Ayo masuk!" Suruh Raka kepada Daniel. Daniel mengangguk. Lalu memasuki kamar Mila dan duduk disisi ranjang memperhatikan keadaan Mila yang begitu kusut.
Sedangkan Raka, dia kembali menutup pintu kamar dan segera turun ke bawah.
"Kak..... Daniel jahat. Aku banci dia kak." Tanpa melihat kesekitar terlebih dahulu, Mila langsung memeluk orang yang berada di sisi ranjangnya. Lalu menenggelamkan kepalanya di dada bidang laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MilDa ☑️
Teen FictionSELESAI Tahap revisi Awal pertemuan seseorang terkadang memang tidak disengaja. Begitu juga dengan Mila dan Daniel yang bertemu karena sebuah kecelakaan kecil. Mereka menghadapi berbagai konflik. Semuanya selalu dihadapi bersama. Dibantu oleh temann...