PART 45

15 5 0
                                    

Seperti biasa ya. Pasti kalian hafal dong.

Dan, aku mau ingetin lagi. Bagi ada yang mau order cover waatpad. Order disini aja. Harga terjangkau.

Happy Reading

"Kalian bertiga mau kemana?" Tanya Anjela yang sedang duduk di ruang tamu bersama suaminya, Putra.

"Mau mancing ma." Jawab Kenzi asal. Padahal bawa peralatan pancing saja tidak.

"Mancing apa?" Tanya Anjela.

"Mancing CINTA. Hahahahaha." Tawa Kenzi dengan memegang perutnya saking lucunya, menurut Kenzi.

Krik.... Krik....

Semua orang diam, mungkin jika saat ini malam, maka suara jangkrik juga akan ikut tertawa.

"Hahahaha. Nggak lucu ya?" Tanya Kenzi setelah puas tertawa. Dia memperhatikan semua orang yang sedang memerhatikan dirinya.

"Ayo kak! Kita pergi." Ajak Mila. Raka mengangguk.

"Aku pergi dulu ya ma." Pamit Mila dan Raka.

"Ma, pa, anak mu yang ganteng ini pergi dulu. Jangan sampai bikin dedek buat aku ya. Soalnya lagi nggak mau punya adek." Tidak lama setelah itu, Putra memberikan tatapan tajamnya kepada Kenzi. Kenzi menggaruk belakang kepalanya kikuk. "Assalamualaikum." Dengan cepat Kenzi berlari keluar rumah.

"Ck, itu anak kita atau nggak sih?"

"Hush, nggak boleh bilang gitu. Ya jelas anak kita lah mas."

"Tapi kok sifatnya beda banget ya. Kakak nya kalem, orang tuanya juga. Nah, kok tiba di dia bisa jadi kayak gitu ya? Masih kecil juga, udah pinter ngomong bikin anak." Putra menatap istrinya yang diam dan menunduk.

"Yang." Panggil Putra. Dia mengangkat kepala Anjela, dan ternyata wajah Anjela telah bersemu merah.

"Lah, kamu kenapa bisa gi.." Ucapan Putra terhenti. Putra jadi tersenyum, Putra mengetahui penyebab istrinya ini memerah.

"Kamu mau? Aku masih kuat loh. Kebetulan mereka lagi nggak ada. Aku dengar dulu Kenzi minta adik, biar bisa jadi kakak, jadinya nggak selalu ditindas mulu. Iya kan?" Tanya Putra menggoda dengan menaik turunkan kedua alisnya.

Anjela memukul bahu suaminya. "Inget umur pa." Ujar Anjela.

"Ingat kok ma. Mama nggak usah ragu sama kejantanan papa."

"Ish, papa." Anjela bertambah tersipu. Lalu memeluk Putra dan menenggelamkan kepalanya disana. Sifat Anjela hampir sama dengan Mila. Yaitu, saat sedang malu, maka dia akan memeluk orang itu.

Putra tersenyum dan memeluk Anjela erat.

                              *****

"Woi Nabila." Sorak Kenzi saat memasuki rumah Daniel. Saat SMP, Nabila dan Kenzi satu sekolah. Tapi mereka hanya beda kelas saja. Nabila saat ini telah tamat. Sedangkan Kenzi baru akan menaiki kelas 3.

"Apaan lo?" Tanya Nabila sengit.

"Ya ampun, jawabnya gitu amat neng."

"Kenzi. Jangan malu-maluin." Peringat Mila. Saat ini mereka akan berkumpul bersama-sama di rumah Daniel.

"Iya kak." Jawab Kenzi pura-pura dramastis.

Saat mereka akan duduk, masuklah dua buah mobil ke perkarang rumah Daniel. Sudah dipastikan itu adalah mobil Zifa dan Rafli.

Tidak lama setelah itu juga, Daniel keluar dari kamarnya.

"Kalian udah dari tadi?" Tanya Daniel dan ikut bergabung dengan lainnya.

MilDa ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang