"Aku tunggu di luar ya," ujar Daniel yang sedang menunggu Mila melaksanakan piket kelas.
"Tunggu aku di parkiran aja. Soalnya masih lama," jawab Mila yang sedang menyapu.
"Aku bantu aja ya." Daniel menawarkan dirinya untuk membantu Mila.
"Nggak usah," tolak Mila halus.
Tidak lama setelah itu, datang seseorang menghampiri Daniel dan berkata, "Niel, tadi ada yang cari lo. Kayaknya bukan anak sekolah di sini deh." Laki-laki itu menyampaikan kepada Daniel apa yang disuruh oleh orang yang mencari Daniel.
"Siapa?" Daniel bertanya kembali. Daniel merasa dia tidak memiliki urusan apa pun dengan orang lain saat ini.
"Nggak tau juga. Coba deh lo tengok aja ke sana. Dia masih di parkiran. Gue pergi ke perpus dulu."
"Mil, aku tunggu di parkiran ya." Daniel yang tadi berada di luar memasuki kelas Mila.
"Kan tadi udah aku suruh." Daniel terkekeh dan segera pergi untuk menemui siapa yang telah menunggunya di parkiran.
Sampainya di parkiran, Daniel tidak menemukan siapa pun. Tidak ada satu pun orang yang berada di parkiran. Semua murid telah pulang. Daniel mengedarkan pandangannya ke sekitar, namun nihil, tidak ada satu pun orang yang berada di sini.
Pasti laki-laki tadi telah menjahilinya, pikir Daniel.
Daniel pergi menuju motornya dan berdiri di sana. Dia menunggu Mila yang masih belum tampak puncak hidungnya. Keadaan di sekolah saat ini sangatlah sepi. Semua murid telah pulang 20 menit yang lalu. Hanya tinggal beberapa yang mengikuti ekstrakulikuler. Saat menunggu Mila, hp yang berada di dalam saku celananya berbunyi pertanda pesan masuk.
Daniel mengeluarkan hp yang berada di sakunya, dan membuka pesan itu.
From : 0819********
Gue nggak jadi ketemu lo. Tapi, sebentar lagi kita bakalan satu sekolah kok. Dan gue akan mengubah keadaan seperti dulu lagi.
Begitulah isi pesan yang diterima oleh Daniel dari nomor yang tidak dikenal. Dari mana orang ini mendapatkan nomornya? pikir Daniel.
Karena sibuk memikirkan itu, Daniel sampai tidak sadar bahwa Mila sudah berada tepat di depannya.
"Ngeliatin apa sih? Serius amat?" tanya Mila yang penasaran dengan apa yang dilihat oleh Daniel di hpnya.
Daniel terkejut, beruntung sebelumnya dia telah mengembalikan pesan tadi ke layar utama.
"Nggak ada apa-apa. Kita jadi pergi kan?" tanya Daniel. Mereka berencana untuk pergi menonton.
"Jadi." Mila mengeluarkan kertas yang merupakan tiket untuk menonton. Salah seorang teman kelas Mila mengatakan bahwa film After adalah film yang saat ini sedang tren. Dia selalu mengajak teman sekelasnya untuk menonton itu, termasuk Mila.
Mila yang juga penasaran dengan film itu akhirnya memutuskan untuk menontonnya dengan Daniel.
"Ayo kita pergi." Daniel memberikan helem kepada Mila, dan membantu Mila memakainya.
Daniel menaiki motornya diikuti oleh Mila. Mila sudah duduk di atas motor Daniel, namun Daniel masih belum menggas motornya.
"Ayo." Mila bingung, kenapa Daniel tidak juga menggas motornya.
Dari tadi Daniel menunggu Mila untuk memeluknya dengan alasan agar tidak jatuh. Tapi Mila masih belum peka dengan hal itu.
Daniel mengambil tangan Mila dan melingkarkan di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MilDa ☑️
Teen FictionSELESAI Tahap revisi Awal pertemuan seseorang terkadang memang tidak disengaja. Begitu juga dengan Mila dan Daniel yang bertemu karena sebuah kecelakaan kecil. Mereka menghadapi berbagai konflik. Semuanya selalu dihadapi bersama. Dibantu oleh temann...