Sejak terakhir aku kepoin Sarah Kamalia bersama teman-teman kantorku, aku tahu kalau dia cantik. Good looking. Manis. Kentara banget aura anak baik-baik yang terawat dan berkecukupan. Cocok buat jadi role model anak-anak muda jaman now yang memilih jalur eksis tapi tetap berpenampilan sopan nan soleha.
Tapi berdiri langsung di hadapannya, ada banyak hal baru yang bikin aku seketika insecure.
First of all, compared to me she's basically a supermodel: really pretty and tall. Pakaian dan segala aksesoris yang bakal super annoying dipakai orang lain, terlihat bagus banget di badannya. Gak ngerti apa dia penganut no-makeup-makeup atau emang wajahnya udah mulus glowing, she looks radiant and flawless. Wangi banget, pula. Dan pembawaannya... Sangat percaya diri.
"Mas Faizar, aku baru mau photoshoot nih. Nunggu golden light sore. Gak nyangka yaaa ketemu di siniii..." ia bergerak untuk menyalami Izar. Tapi Izar menangkupkan kedua tangannya di dada buru-buru sambil tersenyum ramah.
Ini! Persis banget jaman dulu akuuuu! Aku sampai lupa gimana gestur ini bikin aku sakit hati.Tapi bukannya shock, Sarah membalas senyum Izar super manis. She gets it, instantly.
"Kenalin, Mia, istri saya." Izar menunjukku, dan di luar dugaan, Sarah segera menghampiri dan menyalamiku dengan ceria.
"Aku baru tahu Mas Izar sudah nikah." komentarnya padaku.
If she's faking it, then she's a very good actress. Dia mengucapkan kalimat ini dengan sangat ringan dan penuh excitement. Aku cuma bisa mengangguk dan tersenyum mirip orang tolol.Di sekitar kami, teman-temannya Sarah menempati satu meja besar. Ada kamera-kamera, laptop, lighting, koper besar...
Dia beneran mau photoshoot. Maybe it's just me being over-reacting all this time. Maybe it's just me being jealous for irrational reasons."Mas Faizar, aku boleh minta bikin instastory bareng gak?" ia mengalihkan perhatian pada Izar lagi, sambil duduk di sebelahku, di seberangnya Izar.
"Mia?" reaksi Izar yang minta persetujuanku, mendadak bikin aku ngerasa super ge-er. Ha!
"Sure." aku menjawab sok santai. Sarah gak duduk mepet-mepet Izar, dan kayaknya gak bakal halu, setelah dia tahu Izar sudah nikah.
"Yeay!" Sarah mengeluarkan iPhone seri terbaru yang konon super mahal dari tasnya, "Sebentar ya, aku tuh kemarin ada semacam QnA gitu buat orang-orang di instastory. Mau ya Mas, jawab beberapa pertanyaan. Anggap aja interview. Aku kan pengen jadi wartawan..." ia berkata.
"Oke." Izar menjawab, mulai baca bukunya lagi.
Aku membuka kerjaan di laptopku lagi, dan seiring kelegaanku karena Sarah ternyata hanya sekedar fans, aku kembali tenggelam dalam pekerjaan."Mulai yah, Mas. Ada yang pengen tahu, surah di Al Quran yang Mas Faizar suka?" adalah pertanyaan pertama.
Ya ampun. Ternyata QnA syariah gini. Buset. Kalau aku yang ditanya, aku gak tahu deh. Baca full aja belum pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elopement
ChickLitMenjelang puncak kehidupannya sebagai perempuan karir sukses, Rumia mendadak harus menikah siri dengan tetangga/teman kecil/teman sekolah/cinta monyet/teman lamanya, demi memenuhi permintaan sang kakek tercinta. Rumia gak berminat untuk meneruskan h...