12

143 18 0
                                    

Ryujin beberapa kali mengecek HPnya dengan was-was

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin beberapa kali mengecek HPnya dengan was-was.

"Duhh, kemana sih mereka" ujarnya khawatir sembari beberapa kali melirik ke arah luar rumah.

Hyunjin yang merasa ada sesuatu yang salah dari Ryujin akhirnya bertanya, "Jin.. kenapa?" tanya Hyunjin.

"Seungmin, Jin... Seungmin.." ucap Ryujin berkali-kali, terlihat ia hampir menangis karenanya.

Yang lain jadi ikut khawatir, Chaeryeong lalu berjalan ke arah Ryujin lalu berusaha menenangkan, "Tenang dulu, Jin.. jangan nethink dulu" ujarnya.

"Hyunjin, mending lo samperin deh—"

Ucapan Chaeryeong terpotong ketika tiba-tiba handphone Hyunjin berdering.

"Halo? Lia?"

⚫⚫⚫

Beberapa menit sebelumnya...

Seungmin berjalan tergesa-gesa menuju alpamaret untuk menyusul Lia, sampai tiba-tiba ia melihat Lia yang ditarik paksa oleh seseorang.

"Lia!" teriak Seungmin lalu berlari menghajar orang tak dikenal tersebut.

Namun belum sempat Seungmin mendaratkan pukulannya, orang tersebut berhasil menangkis dan balik memukul Seungmin hingga terjatuh.

Sekarang orang tersebut beralih menarik kerah baju Seungmin, "Hmm, keliatan lemah banget ya lo" ledeknya meremehkan lalu Seungmin berusaha memukulnya lagi hingga ia melepaskan cengkraman dari kerah bajunya.

Seungmin berusaha memukul orang tersebut hingga tersungkur, adegan saling memukul pun terjadi namun nampaknya orang aneh itu terlalu cekatan, sehingga banyak pukulan Seungmin yang meleset dan tak mengenai orang tersebut sama sekali.

"Ck!" Seungmin berdecak kesal lalu menahan tangan orang tersebut dan berhasil memukulnya, namun tak lama ia kembali mendapat bogeman dari orang tersebut hingga terjatuh.

Seungmin tiba-tiba mendapat ide, ia mencari batu kecil di sekitarnya, berusaha melempar batu tersebut dan... yak! tepat sasaran.

Batu tersebut mengenai pelipis orang tadi, Seungmin lalu berdiri dengan perasaan puas melihat pelipis orang tersebut mulai mengeluarkan sedikit darah.

Namun orang tersebut malah menabrakkan punggung Seungmin ke tembok lalu kembali mencengkram kerahnya, "Lo ga bakal bisa ngalahin gue" ujar orang tersebut marah.

"Kata siapa?" tanya Seungmin lalu kembali mendaratkan pukulannya ke wajah orang tersebut.

Namun setelahnya ia kembali mendapat pukulan yang lebih keras di perutnya.

"Akh.." Seungmin menatap tangan orang yang mencengkram kerahnya, terdapat darah di sana, ya, lagi lagi ia mimisan.

"Kenapa? Lagi inget-inget sesuatu?" tanya orang tersebut sembari berbisik di telinga Seungmin.

Seungmin terkejut ketika ditanya begitu, "K-kok lo.. tau?" tanyanya.

Orang itu hanya tersenyum lalu terkekeh, "Jadi ceritanya orang-orang terpilihnya tuh kalian?" tanya orang tersebut, Seungmin terdiam menahan nyeri di perutnya yang berkali-kali dipukul tadi.

Lia berpikir keras lalu satu ide muncul di kepalanya, ia mengambil ponselnya lalu mulai berakting dengan nada panik, "Hyunjin! Iya, Jin! Di arah ke alpamarettt! Udah gue sharelock, kan?? Hah mau telpon polisi?? Yauda—"

Kalimat Lia terpotong begitu orang tersebut menghempaskan Seungmin hingga ia terjatuh dengan keras ke tanah, Lia hampir saja berteriak tadi, "Cih, orang-orang kayak kalian gak mungkin bisa ngalahin gue!" ujar orang itu sekali lagi dengan marah lalu menoleh lagi ke arah Lia yang masih setia menempelkan ponselnya di telinga.

"H-halo, Jin.."

Orang asing itu pergi dari situ, meninggalkan Seungmin yang mencengkram perutnya erat, menahan rasa nyeri yang sedari tadi ia tahan, Lia menahan nafasnya dalam-dalam.

"Seungmin!" teriak Lia lalu menghampiri Seungmin yang masih dalam posisi meringkuk di tanah itu.

Lia mengambil ponselnya lalu menelpon salah satu temannya yang berada di rumah Chani.

"Jin?! Hyunjin plis buruan ke sini!" teriak Lia.

"Kenapa?? Lo kenapa, Lia??"

"Gue gapapa, tapi plis cepetan ke arah alpamaret, Seungmin abis dihajar sama orang ga dikenal, Jin.." pinta Lia sambil terisak.

"Oke oke, gue ke sana sekarang, lo jangan panik dulu, ya?" ujar Hyunjin, tak lama Lia mematikan sambungan telponnya.

Lia memperhatikan Seungmin yang tak bergerak sedikit pun karena menahan nyeri, "Ya ampun Min.. sumpah maaf banget gue ga bisa bantuin lo Min, tahan dulu plis, demi apa gue panik banget Min.. sumpah jangan—"

"Gue gapapa, Lia.. nyeri dikit doang, tadi akting lo bagus banget by the way, orangnya sampe marah gitu.." ujarnya sembari berusaha duduk namun sulit untuk bergerak walaupun sedikit.

"Gapapa gimana maksud lo anjir.. jangan ngelawak dulu sumpah ga lucu" Lia terisak lalu mengeluarkan tisu yang sempat ia beli tadi, lalu membantu membersihkan darah yang keluar dari hidung Seungmin.

"Yang penting udah gue tandain pelakunya" ujar Seungmin dalam hati dengan puas.

Tak lama Hyunjin datang bersama Chani, "Min! Anjir siapa yang berani-beraninya gebukin lo kayak gini, Min?!" sahut Hyunjin lalu bergegas menuju Seungmin yang masih meringkuk.

"Pelan-pelan aja, Min" ujar Chani sambil membantu Seungmin bangkit dari posisinya.

"Ih sumpah, Chan.. sakit tauukk!" keluh Seungmin kesal.

"Iya-iyaaa sini makanya gue gendong, Min, galak amat dah buset" ujar Hyunjin, Chani ikut membantu Seungmin untuk naik ke punggung Hyunjin setelahnya mereka berjalan perlahan kembali ke rumah.

"Iya-iyaaa sini makanya gue gendong, Min, galak amat dah buset" ujar Hyunjin, Chani ikut membantu Seungmin untuk naik ke punggung Hyunjin setelahnya mereka berjalan perlahan kembali ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NSJSKSJSNSJSK GX TAWU MUK BLG APAH YAWDA

Jgan lupa vote+comment!💚

-hokben

Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang