65

115 12 6
                                    

Ya betul, hari ini episode terakhir🙏 (padahal gada yang nebak sih)

Tapi baca sampe ending dulu😗

Tapi baca sampe ending dulu😗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian..

Hari ini adalah hari kelulusan kelas 12 yang tak lain merupakan angkatan Byounggon dan kawan-kawannya, setiap perwakilan kelas menampilkan bakat mereka di bidangnya masing-masing di atas panggung.

Suasana di sekolah hari ini ramai, penuh dengan murid-murid beserta orang tua murid yang datang untuk melihat acara kelulusan anaknya.

Di sisi lain, kedelapan remaja itu kini tengah menonton acara dari jendela kelas mereka, sengaja memilih untuk tidak ikut dalam kerumunan.

"Gak kerasa banget, baru setaun di sini aja kita udah ngalamin banyak kejadian aneh, kelas 11 nanti bakal damai-damai aja gak sih?" tanya Yeji.

"Semoga" sahut Hyunjin.

"Pacar lo apa kabar tuh?" sahut Jisung yang tiba-tiba jahil, tentunya pertanyaannya barusan ia tujukan untuk Lia yang sedang asyik mengunyah camilannya.

Lia berdecak sebal, "Dia aslinya gak gitu ya, lagian gue juga udah putus" balasnya.

"Akhirnyaaa bestie kita, Lia, gak bakal pernah absen kalo diajak ngumpul" sahut Hyunjin.

"Yeji izin nampar kembaran lo boleh gak?" tanya Lia.

"Tampar aja"

Namun baru saja Lia benar-benar ingin menampar Hyunjin, Felix tiba-tiba mulai bersuara, "Kemampuan lo semua udah meningkat belom?" tanyanya.

Mendengar hal itu, teman-temannya pun terdiam sembari berpikir, "Kayaknya sih.. gue jadi bisa liat aura manusia, bukan cuma warna suara lagi" jawab Lia.

"Gue juga, jadi bisa gerakkin benda cuma pake lirikkan mata"

"Kalo gue sih... jadi lebih waspada kalo ada musuh, paham gak? ada suara dikit kedengeran sama gue, ada pergerakkan dikit keliatan sama gue—"

"Ya sama, gue juga gitu" potong Hyunjin.

"Kan emang kita kembar" balas Yeji dengan wajah datarnya.

"Kalo gue.." Jisung pun berjalan mendekat ke arah Felix kemudian memegang nadi di pergelangan tangannya.

"Nah, keliatan sekarang" ujarnya.

"Maksud lo?"

Jisung tersenyum miring, "Tau game kan? Gue jadi bisa liat energi lo sisa berapa kalo gue megang tangan lo kayak gini" jelasnya, sebenarnya ia ingin lebih sombong lagi dengan memberitahu kalau dirinya juga bisa melihat apa keluhan orang yang ia genggam tangannya, namun ketika melihat keluhan milik Felix, ia memilih untuk diam.

"Anjir demi apa.." ujar Hyunjin yang terkejut mendengar penjelasan Jisung barusan.

Setelah berhasil membuat teman-temannya menatap dengan kagum, Jisung pun menoleh ke arah Felix, "Kalo lo?" tanyanya.

Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang