[END]
-sedang dalam proses revisi-
꧁𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐤𝐢𝐝𝐬 [00L] & 𝐈𝐭𝐳𝐲 [00-02L]꧂
[ft. Chani Sf9]
"Percaya gak kalo manusia bisa punya kelebihan yang bisa dibilang gak wajar dan jarang banget dimiliki banyak orang?"
Kedelapan remaja itu en...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya setelah beberapa kali berdebat, jadilah Jisung, Chacha, dan Chaeryeong pergi ke tempat itu bersama Byounggon dan Yuvin.
"Yakin ini tempatnya?" tanya Yuvin.
"Iya, sesuai kok sama foto-foto di sini" jawab Jisung.
Mereka berlima masuk ke dalam rumah itu perlahan-lahan, melihat sekeliling takut-takut jika ada jebakan atau semacamnya.
Yuvin membuka pintu rumah tersebut pelan-pelan, "Sepi banget dah, hampir aja mau salam gue" ujar Yuvin.
"Sepatu lo ngapain dilepas goblok, lantainya berdebu gitu" sahut Byounggon.
Yuvin yang menyadari ia baru saja melepas sepatu kemudian terkekeh, "Ya ampun kebiasaan di rumah lepas sepatu, Gon.." ujarnya kemudian mengenakan kembali sepatunya, sedangkan yang lain hanya terkekeh kecil melihat tingkah laku Yuvin.
"Otak sendok nyam nyam harusnya ga lo ajak ke sini Ji.." ledek Byounggon.
"Ya ampun ga tau gue kalo otak Kak Yuvin cuma sesendok nyam nyam.."
Yuvin mengelus dada, "Sabarkan hati ini.. orang sabar rejekinya mengalir lancar, aamiin" ujarnya kemudian lanjut melihat sekeliling rumah.
"Serem banget dah isinya barang kuno semua gini, ini kita balik ke abad berapa deh" celetuk Chacha sambil mengamati benda-benda kuno yang terpajang di atas lemari kaca.
"Jaman Dinosaurus Cha, nanti lo keluar hati-hati ya" sahut Jisung.
"Hati-hati kenapa?"
"Ada pintu"
"Lo diem aja dah su" tukas Chacha kesal.
Namun Byounggon tak lama menginterupsi, "Eh mau coba naik ke lantai dua? Katanya di foto itu ada muka Minho di lantai dua, kan?" tanya Byounggon kemudian berjalan mendahului yang lain menaiki tangga.
"Gaya lo kayak yang udah apal tempat ini aja, Gon" ledek Yuvin.
"Sembarangan, gue jalan duluan sekalian jaga-jaga, kalo lo apal isi rumah ini ya jalan duluan gih"
"Gue baru pertama ke sini anjir, ya kali langsung hapal"
"Buset dah orang tua kerjaannya berantem mulu" sindir Jisung.
"Bocil ga sopan banget emang" sindir Yuvin balik.
Di lantai 2, terdapat banyak ruangan dengan pintu-pintu berwarna putih, beberapa mulai rusak ganggangnya, ada yang mengelupas catnya, dan lain-lain.
"Kalo ruangan menghadap jendela, harusnya ini, kan?" tanya Byounggon kemudian perlahan membuka pintu yang tak terkunci itu, aneh.
"Kosong?" tanya Byounggon, yang lain sama terkejutnya begitu melihat ruangan itu yang ternyata kosong melompong, tak ada satu pun benda di dalamnya.
"Coba gue cek kamar yang lain, Kak" ujar Jisung yang diangguki Byounggon, kemudian ia dan Chaeryeong berjalan menuju pintu-pintu ruangan yang lain, Chacha juga ikut mengecek satu persatu kamar di lantai 2 itu, namun hasilnya tetap nihil.
"Ji! Gue nemu sesuatu, nih! katanya kita bisa tau dia kalo kita berhasil pecahin kode ini" sahut Chaeryeong tiba-tiba, ia menunjuk sebuah kertas yang ditempel di dinding.
Jisung mengamati kertas tersebut dengan teliti, "Ini semacem kode? Atau apa sih?" tanyanya.
"Ga tau juga, kenapa isinya angka-angka kayak gini..."
"...Menurut lo ini nunjukkin suatu tanggal atau waktu gitu, ga?" tanya Chaeryeong.
Jisung menghela napas, "Kita kasih ke Kak Gon aja" ujarnya sembari menarik kertas tersebut dari dinding, Chaeryeong pun mengangguk menyetujui.
⚫⚫⚫
"Cuma ini yang kita temuin, gak ada yang lain" ujar Byounggon, saat ini mereka sudah kembali ke rumah Jiwon, semuanya ada di situ termasuk Sakura yang baru saja dikabari Jiwon kalau mereka ingin berdiskusi.
Semuanya membaca dengan ekspresi kebingungan, kode macam apa yang bisa sepanjang ini?
"Lo bakal tau siapa gue kalo berhasil mecahin kode ini : 185C280445B34708700"
"Apaan sih? Ini nomer telpon?" tanya Jiwon, aneh karena kodenya terlalu panjang.
"Nomer lotre, Won" sahut Yuvin yang kemudian mendapat tampolan di pundak oleh Jiwon, "Dih kasar banget sih, lagian mana ada nomer telpon ga ada kode nomernya gitu kayak +62 atau semacamnya.. lagian itu juga ada hurufnya, ada-ada aja lo" ujar Yuvin.
"Ya kan gue nanya, Vin, gue mana tau kode telpon negara-negara lain" ujar Jiwon.
Byounggon berdecak sebal, "Ni kalo ada lo kayaknya ribut mulu dah, Vin" omel Byounggon.
"Emang suka gitu Yuvin mah, diemin aja" ujar Yuvin, membuat yang lain mengelus dada.
"Dah dah lanjut" ujar Byounggon.
Di sisi lain, Felix sedang juga sedang membaca dengan teliti angka-angka misterius itu, "Rasanya familiar deh sama angka-angka ini.." ujar Felix tiba-tiba.
"Pernah liat?" tanya Byounggon, Felix mengangguk.
"Tapi gue ga yakin banget sih, ingatan gue ga bagus-bagus amat" keluhnya.
"Tanyain aja ke-"
"Biar gue inget-inget lagi deh nomor ini, nanti kalo inget gue kasih tau" Felix memotong omongan Hyunjin, ia tahu apa yang ingin dikatakan sahabatnya itu tadi setelah melihat arah pandang Hyunjin yang tertuju ke arah seseorang, siapa lagi kalau bukan Seungmin.
"Tapi feeling gue sih harusnya ada yang tau, tapi gak mau ngasih tau aja, ga tau deh kenapa" sahut Hyunjin yang terdengar seperti sindiran.
Ryujin tiba-tiba menimpali, "Angka-angka ini ngejelasin banget siapa pelakunya, tapi gue ga tau maksud angka-angka ini sebenernya apa.." ujarnya.
"Jadi ini bukan clue suatu tempat gitu?" tanya Jisung.
Ryujin menggeleng, "Bukan, ini kayak deskripsi pelakunya gitu, cuma satu orang doang yang tau, entah dia bakal ngomong apa enggak soal ini" jelas Ryujin.
"Lo tau orangnya, Jin?"
Ryujin terdiam, ingin memberitahu saat itu juga, namun kalah cepat dengan Byounggon yang sudah lebih dulu berbicara, sehingga ia mengurungkan niatnya.
"Yaudah cepetan jujur, siapa yang tau soal angka-angka ini? Gue ga mau ada pengkhianatan di antara kita"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ni krna ak berbaik hati: seharusnya klian tau si sp yg tau soal angka-angka itu..😃
EH TP JUJUR2AN BGT TIAP ADA YG KOMEN DI FF INI TUH AK LGSG SELEBRASI TAU GK SI KYK SENENG BGT HUEHUEE 😭🥳🥳 ((mmaf agk random))😔😔😔
