"Yuvin?"
Yang dipanggil hanya tersenyum sinis kemudian berkata, "Dramanya emang gak seru kalo yang ditusuk cuma satu orang" ujarnya.
"MAKSUD LO APA?!" teriak Minho dengan marah.
"Kalem dulu, Ho.. maksud gue tuh bukan mereka" ujar Yuvin, ia memberi aba-aba kepada orang yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Orang itu sontak mendorong seseorang berbaju hitam tepat di hadapan semuanya.
"Lo semua mending nyerah, pimpinan lo udah kita tangkep" tukas Yuvin sehingga orang-orang berbaju hitam itu perlahan bergerak mundur.
"Maksudnya?" tanya Byounggon.
Yuvin mengeluarkan sebuah jam kecil dari sakunya, "Kaget ya, tadi orangnya tiba-tiba ilang?" tanya Yuvin sembari melirik Seungmin.
Sedangkan orang yang bersama Yuvin tadi pun melepas topengnya, "Capek juga jadi pengkhianat" ujarnya santai.
"Bentar.. lo Vernon anak IPS 3, kan?" tanya Minho.
Vernon mengangguk, "Gue diajakin Yuvin ke sini, seru juga ternyata nyamar jadi mereka" tunjuk Vernon ke arah orang-orang berbaju hitam itu.
"Oh iya, adeknya Jiwon udah gue bawa ke kelas gue, sekalian gue kasih robotnya Dahyun" lanjutnya.
Mendengar hal itu, seketika ada perasaan lega dalam hati, namun di sisi lain, mereka masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, "Waktu itu.. lo ke mana, Kak?" tanya Hyunjin.
"Dia ada di sana waktu itu, gue tau target selanjutnya pasti gue, makanya gue pake alat penghenti waktu buat kabur.. Dan soal robot tikus, itu gue yang bikin" jelas Yuvin.
"Robot itu buat ngelacak pelakunya. Kakak tau dari mana kalo pelakunya dia?" tanya Chani.
Yuvin tersenyum sinis kemudian menarik topeng orang itu,"Pelakunya sepupu gue sendiri" lanjut Yuvin kemudian.
"Soobin?"
Soobin pun terdiam memalingkan wajahnya ke arah lain sambil menunduk.
"Oh iya satu lagi, kita ga cuma berdua, tadi tiba-tiba Kak Chan anak alumni sini juga bantu nelfon polisi" ujar Yuvin lagi.
Byounggon pun menoleh kepada adik-adik kelasnya itu, "Yaudah mending lo semua balik ke mesin waktu, sekarang" titahnya.
Hyunjin mengangguk kemudian bergegas menghampiri Seungmin, "Min? lo gapapa, kan?" tanyanya.
"Mending lo cek keadaan Jisung dulu" tukas Seungmin.
Chani pun ikut bersuara, "Santai aja" ujarnya sambil menunjuk Jisung yang sedang tertidur pulas.
"Ji! Bangun! Abis ujan deres begini lo malah tidur" sahut Yeji sembari menepuk pipi Jisung berkali-kali.
Tak butuh waktu lama, Jisung pun langsung mengerjapkan kedua matanya kemudian melirik ke arah bekas luka di perutnya yang saat ini hampir memudar.
"Huh.. untung gak terlalu dalem, tapi sakit banget tadi anjrit, mana diinjek" keluhnya, ia bangkit perlahan dibantu oleh Chani.
Sedangkan kumpulan orang berbaju hitam di sana terkejut melihat bagaimana Jisung masih bisa bangun dalam keadaan baik-baik saja walaupun perutnya ditikam tadi.
"Yok abis ini mau ngapain?" ujar Jisung.
"Ayok cepetan ke mesin waktu"
Di sisi lain, Bangchan yang saat ini sedang membantu polisi menangkap satu persatu orang-orang berbaju hitam itu pun menghampiri salah satu polisi di sana.
"Pak, saya juga ikut menyerahkan diri.."
⚫⚫⚫
"Masih inget kan tombol apa aja yang harus dipencet?" tanya Hyunjin, Chani pun mengangguk yakin, tak lama setelah tombol-tombol itu ia tekan, muncul sebuah ruang waktu dari mesin itu.
Kesembilan remaja itu masuk ke dalam sana, dan menghilang dalam sekejap.
"Wih gila, ini masih jam 10, sama persis kayak pas kita balik ke masa lalu" ujar Jisung kagum.
Dorr!
Suara party proper itu sontak mengejutkan mereka.
"SURPRISE!!"
Kesembilan remaja itu terkejut bukan main ketika melihat anak-anak seni-robotik beserta Chacha ada di sana.
"Makasih ya, berkat kalian kita bisa selamat dari kejadian itu" ujar Yuvin sembari tersenyum bahagia.
Chacha pun menunjuk ke arah meja besar yang berada di sana, "Barang-barang lo semua udah ada di situ, ga usah repot-repot balik ke rumah gue lagi" ujarnya.
Chani pun berlari menuju kembarannya dan kakaknya, kemudian memeluk mereka erat, "Demi apa sih gue kangen banget suasana rame di rumah" ujar Chani yang sudah berlinang air mata.
"Ih lo basah kuyup anjir" omel Chacha yang membuat Chani terkekeh pelan.
"Anjir kok gue ikutan nangis.." gumam Jisung pelan, namun terdengar oleh teman-temannya.
"Gak nyangka, masa-masa remaja kita bakal diisi sama hal-hal seru kayak gini" ujar Felix sembari tersenyum melihat pemandangan haru di depannya.
"Gue lebih gak nyangka kalo kita bisa punya kemampuan kayak gini" sahut Chaeryeong.
Hyunjin tersenyum, "Makasih banyak karena berkat lo semua, kita bisa ngelewatin ini sama-sama... terutama lo, Min" ujarnya sembari tersenyum lebar, berbeda jauh dengan ekspresi Seungmin saat ini.
"Jin.. Kak Chan tadi sama polisi?" tanya Seungmin tiba-tiba.
Hyunjin mengangguk, "Tadi gue liat dia bantu nangkepin orang-orang itu" jawabnya.
"Emang kenapa, Min?"
Reaksi Seungmin selanjutnya sukses membuat teman-temannya kebingungan bukan main, "Min? Kenapa nangis?" tanya Ryujin.
"Gimana sih caranya ngilangin ingatan ini.." rintihnya sembari memegang kepalanya erat-erat.
"Kenapa Min? Jangan dipaksa kalo lo ga mau inget" ujar Hyunjin sembari memegang kedua pundak sahabatnya itu.
"Gue ga bisa.."
"Seungmin!"
Hyunjin pun menepuk pipi sahabatnya itu berkali-kali, "Min! Bangun!" teriaknya.
Sontak yang lain pun panik bukan main, "Dia menggigil, denyut nadinya lemah, mending bawa ke RS aja" saran Dahyun.
"Yaudah, kita ke RS sekarang"
Ini belom selesai, baru hampir selesai😗
Alias chapter selanjutnya bakal ada cerita flashback
Btw ini chapter kebanyakan ga si huehue pengen revisi aja kalo udh kelar critanya😭
Jangan lupa vote+comment!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel
Fanfiction[END] -sedang dalam proses revisi- ꧁𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐤𝐢𝐝𝐬 [00L] & 𝐈𝐭𝐳𝐲 [00-02L]꧂ [ft. Chani Sf9] "Percaya gak kalo manusia bisa punya kelebihan yang bisa dibilang gak wajar dan jarang banget dimiliki banyak orang?" Kedelapan remaja itu en...