Keesokannya, pada hari senin, Byounggon dan teman-temannya sudah mengambil ancang-ancang jika ada hal yang janggal akan terjadi di kelas masing-masing.
Termasuk kesepuluh remaja itu yang berjaga-jaga di ruang seni-robotik.
"Kira-kira menurut kalian, apa yang bakal kejadian hari ini?" tanya Jisung tiba-tiba.
"Gatau, tanya Ryujin gih" jawab Hyunjin.
Jisung menoleh ke arah Ryujin yang masih asyik memainkan ponselnya, "Jin.. hari ini apa bakal sebahaya itu?" tanyanya.
Ryujin mengangkat bahunya, "Gue liat asap di mana-mana, dari tadi gue mikir, apa penyebab asap itu muncul di sekolah ini.." jelas Ryujin.
"Alat-alat di lab kimia?" tanya Seungmin.
"Hmmm, entah?" jawab Ryujin.
"Gimana kalo kita nyebar? Ga cuma jaga-jaga di ruang ini aja..", Yeji memberikan saran yang kemudian langsung disetujui saudara kembarnya, Hyunjin.
"Berlima mencar aja di dua tempat berbeda.. gimana?" tanya Hyunjin.
"Di mana aja emang?" tanya Chaeryeong.
"Di ruang olahraga, sama di sini" ujar Seungmin tiba-tiba.
Sontak yang lain langsung menatap Seungmin kebingungan, "Ruang olahraga? Ngapain coba?" tanya Chacha.
"Coba aja dulu, di ruang olahraga" jawab Seungmin yang masih menyisakan banyak pertanyaan dari teman-temannya.
"Coba aja dulu? Ini bukan coba-coba, Min, asap yang dimaksud Ryujin bisa aja kebakaran, di ruang olahraga mana ada benda yang bisa memicu kebakaran, ha?" tanya Hyunjin kesal.
Seungmin berdecak kesal, "Ikutin kata-kata gue dulu, jangan banyak nanya..".
"...Tapi kalo ga ada yang mau, biar gue aja sendiri" lanjutnya.
"Jangan!" cegah Ryujin tiba-tiba.
Chaeryeong kemudian berusaha menenangkan suasana panas yang sempat terjadi di antara kedua temannya ini, "Udah udah.. kalo Ryujin udah bilang jangan, tandanya bakal ada hal buruk yang bakal kejadian, jadi.. kita turutin aja kata-kata Seungmin" ujar Chaeryeong.
Hyunjin menatap teman-temannya dengan kesal, "Ck yaudah, kita ke ruang olahraga" ajaknya, kemudian diikuti oleh Chacha, Lia, Jisung, dan Chaeryeong keluar ruang seni-robotik.
Setelah di ruangan seni-robotik itu tersisa 5 orang, Ryujin kemudian bertanya, "Emang kenapa sama ruang olahraga?" tanyanya.
"Ga tau, tapi—"
Kalimat Seungmin terpotong ketika Chani yang sedari tadi menyimak perdebatan tiba-tiba berdiri dan mencengkram kerah baju Seungmin, "Maksud lo ngomong ga tau tuh apa?" tanyanya.
"Gue beneran ga tau—"
"INI SOAL HIDUP DAN MATI KAKAK GUE, MIN" bentak Chani dengan penuh emosi.
"Chan, lepas dulu tangan lo dari bajunya Seung—"
"Gue daritadi berusaha sabar Lix, gue mikir mungkin Seungmin punya alasan khusus kenapa kita disuruh jaga ruang olahraga, dan sekarang pas Ryujin tanya kenapa, lo denger kan barusan dia jawab apa, Lix?"
Felix terdiam, ia ingin berusaha melerai pertikaian di hadapannya itu, "Chani.. dia belom selesai ngomong, lepas dulu sekarang, omongin baik-baik, bisa?" pinta Felix.
Chani menghela napas, perlahan cengkraman di kerah baju Seungmin ia lepas kemudian terduduk di kursi sambil menunduk dalam.
"Tapi gue ga bisa jelasin semuanya sekarang Chan, maaf" ujar Seungmin.
Chani menghela napas dalam-dalam, "Kenapa?" tanyanya menahan emosi.
Tak menjawab, Seungmin hanya dapat menatap Chani, merasa bersalah, namun ia tak dapat memaksakan dirinya sendiri saat ini.
Tiba-tiba suara ponsel Yeji berbunyi, tertera nama Hyunjin di layarnya, "Halo? Gimana—"
"Ji, orang itu jalan mendekat ke ruangan ini, kita harus gimana.."
Sontak kelima remaja itu terkejut ketika mendengar suara Hyunjin yang berbisik dengan panik.
"Gue ada ide"
Hdueh gmna ntu nasip yg ada di ruang olahraga 😱
Btw baru inget klok hri nie apdet hikd gara2 sibuk sm pr mtk wajip fisika sejarah prakarya biologi kimia huehueeಠ︵ಠ
Jangan lupa vote+comment!💗
-hokben
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel
Fanfiction[END] -sedang dalam proses revisi- ꧁𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐤𝐢𝐝𝐬 [00L] & 𝐈𝐭𝐳𝐲 [00-02L]꧂ [ft. Chani Sf9] "Percaya gak kalo manusia bisa punya kelebihan yang bisa dibilang gak wajar dan jarang banget dimiliki banyak orang?" Kedelapan remaja itu en...