35

99 14 4
                                    

Triple update, met malem~(◍•ᴗ•◍)❤

Di rumah, Jiwon masih bersedih di kamarnya perihal kehilangan sahabat baiknya, Elly.

"Udah kak.. kita bisa nemuin Kak Elly lagi kok.." ujar Yeji sembari mengelus pundak Jiwon pelan, Lia juga membawakan segelas teh agar Jiwon merasa sedikit tenang setelah minum.

"Tapi Elly tuh udah kayak sodara gue sendiri... gue ga bisa ngebayangin kalo dia sampe diapa-apain sama orang misterius itu.."

Chaeryeong ikut terisak begitu mendengar ucapan Jiwon barusan, kemudian memeluk Jiwon, "Kak, jangan mikir gitu dulu yuk.. Kak Elly pasti baik-baik aja kok" ujarnya berusaha menenangkan.

















Sementara dua anak kembar itu malah mendengarkan melalui pintu sambil masih mengenakan seragam sekolah, beruntung seragam sekolah Chacha lumayan mirip dengan seragam sekolah SMA kakaknya, jadi penyamarannya tidak akan ketahuan.

"Tuh kan mellow-mellow di kamar.. apa kata gue tuh" ujar Chacha.

"Ya biarin sih, namanya juga sedih" ujar Chani, namun hatinya ikut mencelos begitu mendengar isakan tangis kakaknya itu.

"Gue ga suka liat Ka Jiwon nangis.."

"Gue juga, Cha, kita kan sama"

Chani dan Chacha sama-sama menghela napas, "Iya juga sih.."

"Tapi Cha, lo bingung gak sih? Kayaknya sekolah kalem banget ngadepin kebakaran kayak tadi.. bahkan tadi gue ga sengaja liat ada guru yang liat gue sama yang lain nyalain alarm kebakaran, tapi abis itu gurunya pura-pura ga liat gitu, pergi aja ga negur sama sekali" jelas Chani panjang lebar.

"Demi apa? Aneh banget—"

Namun kedua anak kembar itu tersentak begitu mendengar suara teriakan yang tak asing dan berasal dari ruang tamu.

"MAKSUD LO APA?!" teriak Felix dari ruang tamu, membuat seisi rumah terkejut karenanya, apalagi Felix merupakan kategori orang yang jarang marah.

Chani dan Chacha yang sedang berdebat kemudian ikut menghampiri ruang tamu, "Woi ada apaan ini?" tanya Chani.

Terlihat disitu Felix yang sedang menatap tajam ke arah Hyunjin.

"Woi ini ada apa sih?" tanya Ryujin, ia baru saja tiba bersama Lia setelah mendengar suara ribut dari ruang tamu.

"Tanya tuh sama temen lo" tukas Felix dingin.

Terdengar helaan napas kasar dari Hyunjin, "Harusnya lo tanya sama temen di sebelah lo, kenapa dia ga terus terang sama kita, ngarahin kita ke ruang olahraga, taunya yang di ruang olahraga cuma hologram" jelas Hyunjin panjang lebar.

Seungmin yang duduk di sebelah Felix hanya menunduk mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan Hyunjin kepadanya barusan.

"Jin, kok lo gitu sih? Lo lupa kemampuan melihat masa depan tuh punya siapa?" tanya Ryujin dengan tatapan dinginnya.

"Kalo lo gue paham, lo emang bisa liat sekilas kejadian di masa depan, tapi Seungmin? dia bahkan ga bisa jelasin kenapa kita harus ke ruang olahraga tadi, kalo ga gitu kan—"

"Kalo Seungmin ga nyuruh lo ke sana, mau sebesar apa lagi kebakarannya?" potong Felix tak habis pikir dengan pemikiran temannya ini.

"Udah udah.." ujar Seungmin.

Seketika suasana menjadi sunyi, "Gue minta maaf kalo ternyata perkiraan gue salah, kemampuan gue bukan ngeliat masa depan.. gue minta maaf" ujar Seungmin sembari menunduk, ia ikut menyesal mengapa firasatnya hanya mengarah kepada hologram dibanding pelaku aslinya.

Seungmin bangkit dari tempat duduknya, kemudian pergi menuju kamar Chacha.

Suasana tetap sunyi sampai terdengar suara pintu yang ditutup dari arah kamar Chacha.

"Ini ada apa sih? Awalnya gimana kok tiba-tiba berantem gini?" tanya Lia.

"Gue cuma bilang kenapa Seungmin ngarahin kita ke hologram orang asing itu, bukan ke orangnya langsung aja.. kan kalo kayak gini jadi nambah satu anggota seni-robotik yang ilang gara-gara dia"

"Cuma? Lo kalo ngomong disaring dulu bisa, gak? Kalo bisa sih ya ga usah lo omongin.." Felix menggantungkan kalimatnya, semua masih terdiam menunggu lanjutan kalimat dari Felix.

Felix terdiam menatap teman-temannya yang menunggu jawabannya dengan bingung, "Gue khawatir aja.." ujarnya, terlihat tak ingin melanjutkan lagi kalimatnya.

Hyunjin merasa sedikit bersalah mendengar kalimat Felix barusan, ia mengacak rambutnya dengan frustasi sembari menghela napas, namun sebagian hatinya masih kekeh dengan pendapatnya tadi, apa yang salah?

Felix bangkit dari tempat duduknya, "Abis ini minta maaf" tukasnya.

Hyunjin mengangguk, "Ya" ujarnya.

Krna telat update 3 hari enaknya triple update heuheu😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krna telat update 3 hari enaknya triple update heuheu😁

Jangan lupa vote+comment!❤️

-hokben

Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang